Olahraga
Piala Menpora 2021 Gerakkan Sepak Bola Kita?
Piala Menpora 2021 diharapkan jadi motor yang menghidupkan sepak bola Indonesia di tengah pandemi.
OLEH MUHAMMAD IKHWANUDDIN
Negara ini boleh jadi terlalu santai untuk menangani suatu isu.Saat negeri tetangga sudah berlari, kita masih nyaman berjalan kaki. Kita bisa melihatnya dari penyikapan pemerintah atas pandemi Covid-19 yang memengaruhi banyak aspek, tidak terkecuali olahraga nasional.
Namun, sikap terkesan santai itu tidak boleh serta-merta dianggap sebagai bentuk pengabaian pemerintah terhadap rakyatnya. Dalam olahraga, kita bisa melihat secercah keseriusan pemerintah untuk menghibur masyarakat lewat sepak bola: Piala Menpora 2021.
Masih ingat Piala Presiden 2015? Turnamen itu digelar sebagai pengisi kekosongan kompetisi karena sengketa Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan PSSI. Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), yang gemas melihat sesama anak Ibu Pertiwi bertengkar, menghukum Indonesia dengan melarang seluruh aktivitas sepakbola resmi.
Piala Presiden inilah yang menjadi pelipur lara penikmat sepak bola Nusantara. Meski bukan kompetisi resmi, turnamen itu dianggap sukses mengembalikan denyut si kulit bundar. Stadion penuh sesak dipenuhi penonton, terutama ketika final Persib kontra Sriwijaya di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Setelah konflik pengurus sepak bola mereda, Piala Presiden bertransformasi menjadi turnamen pramusim. Para peserta kompetisi menjadikan itu sebagai momentum persiapan mengarungi liga sekaligus memburu hadiah yang lumayan besar.
Persiapan sebelum kompetisi resmi ini juga diadaptasi oleh pemerintah dalam menggelar Piala Menpora 2021. Pandemi Covid-19 sukses menggagalkan hampir seluruh agenda olahraga di Indonesia. Liga 1 dan Liga 2 pun kena batunya. Baru bergulir beberapa pekan pada musim 2020, penyelenggara langsung menghentikannya di awal perjalanan.
Wacana untuk mengembalikan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 sempat mencuat pada Oktober tahun lalu. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule optimistis kompetisi resmi bisa kembali berjalan. Pernyataan serupa dilontarkan pada November, Desember, hingga waktu menjawab semuanya, Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 resmi batal.
Publik pantas kecewa. Apalagi, ketika melihat negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand yang sudah memulai kembali kompetisi resmi masing-masing. Oh, tentu tidak bisa dibandingkan apple to apple dengan kondisi Indonesia. Tentu dampak pandemi Covid-19 berbeda-beda di setiap negara. Begitu juga dengan penanggulangannya. Ada yang serius, mungkin ada pula yang tidak.
Pemerintah melalui Kemenpora dengan PSSI terus berusaha melobi Polri untuk menerbitkan izin keramaian. Diskusi berjalan alot karena banyak hal. Setelah wacana Piala Menpora timbul beserta penjelasan teknis turnamen, Polri akhirnya luluh mengeluarkan rekomendasi penyelenggaraan.
View this post on Instagram
Piala Menpora 2021 rencananya bakal digelar pada 20 Maret hingga 25 April mendatang. Sebanyak 20 tim yang terdiri dari 18 klub Liga 1 dan dua klub Liga 2 memiliki waktu satu bulan untuk melakukan persiapan di turnamen berformat setengah kompetisi itu.
Protokol ketat wajib dilaksanakan dari A sampai Z di empat kota yang dipilih menjadi arena pertandingan, yaitu Solo, Bandung, Malang, dan Palembang. Tidak ada satu pun penonton yang boleh menyaksikan langsung di stadion.
Piala Menpora 2021 disambut antusias oleh sebagian besar pelatih dan pemain. Pihak klub juga bergerak cepat melakukan persiapan. Beberapa dari mereka bahkan rela hanya mengirim pemain lokal karena penggawa asing masih berada di negaranya masing-masing atau memilih hengkang ke negeri sebelah.
Sudah barang tentu, Piala Menpora 2021 layak disaksikan untuk mengisi relung hati penonton yang sudah resah tak ada drama selain sinetron. Tunggu apalagi? Gaspol.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.