Kabar Utama
Vaksinasi Nakes Ditarget Rampung Bulan Ini
Pelaksanaan vaksinasi bagi nakes berjalan lancar, meski ada yang tertunda karena tak penuhi syarat.
TANGERANG -- Pemerintah daerah berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan (nakes). Vaksinasi terhadap seluruh nakes ditargetkan bisa rampung pada Februari ini, sehingga bisa secepatnya memulai vaksinasi tahapan selanjutnya.
Pelaksanaan vaksinasi nakes di banyak daerah telah memasuki tahap penyuntikan dosis kedua. Di Kabupaten Tangerang, misalnya, vaksinasi Covid-19 dosis kedua mulai dilakukan pekan ini.
Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid mengatakan, vaksinasi dosis kedua bagi nakes ditargetkan selesai pada pekan ketiga Februari 2021. Dia mengungkapkan, vaksinasi untuk sekitar 10 ribu nakes yang terdaftar sudah hapir rampung.
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi bagi nakes berjalan lancar, meski ada yang tertunda lantaran tidak memenuhi persyaratan vaksinasi, seperti memiliki penyakit semisal hipertensi. Seusai vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan, kata dia, vaksinasi akan dilanjutkan untuk petugas pelayanan publik, seperti aparatur sipil negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Pekan keempat Februari atau bahkan pekan ketiga pelaksanaan vaksinasi ditargetkan dilakukan untuk aparatur, baik sipil maupun militer yang terlibat dalam Satgas Covid-19," kata Maesyal, Jumat (12/2).
Di daerah lainnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya menyatakan, telah melakukan vaksinasi dosis pertama kepada hampir 70 persen nakes. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, penyuntikan dosis kedua direncanakan dimulai pekan.
"Kita targetkan vaksinasi dosis kedua mulai 16 Februari. Sejauh ini tak ada kendala," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (12/2).
Ia mengungkapkan, tak ada laporan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) berat dari para nakes. Hanya saja, terdapat beberapa laporan nakes yang mengalami muntah-muntah, panas dingin, pusing, dan ingin terus tidur setelah menjalani vaksinasi.
Namun, gejala itu dirasakan tak sampai 24 jam. Setelah itu, gejala tersebut hilang dengan sendirinya. Pelaksanaan vaksinasi tahap pertama di Kabupaten Tasikmalaya dilakukan sejak 1 Februari. Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan jatah 6.400 dosis vaksin.
View this post on Instagram
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, cakupan vaksinasi Covid-19 bagi nakes telah mencapai 1 juta orang per Kamis (11/2). Hal tu disampaikan Budi usai audiensi Kemenkes dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait vaksin Covid-19 di gedung KPK. "Saya bahagia karena vaksinasi tembus 1 juta bagi tenaga kesehatan," kata Budi.
Pihaknya mencatat, nakes yang sudah datang ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk divaksinasi sekitar hampir 1,3 juta orang. Namun, karena sebagian dari tenaga kesehatan tersebut ada yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan sedang hamil, sehingga baru1 juta tenaga kesehatan yang bisa divaksinasi. Ia menambahkan, target jumlah tenaga kesehatan yang divaksinasi sebanyak 1,48 juta.
Artinya, ada sebanyak 85 persen nakes yang sudah dilayani hingga saat ini. Setelah vaksinasi nakes usai, akan dilanjutkan dengan vaksinasi bagi petugas pelayanan publik. "Yang termasuk kriteria petugas publik di antaranya orang yang pekerjaannya sehari-hari bertemu dengan orang banyak," ujarnya.
Selain vaksinasi bagi petugas publik, vaksinasi bagi lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun juga dapat dipercepat, terlebih vaksinasi bagi lansia sudah dimulai awal pekan ini. "Kita program vaksinasi targetnya adalah memberikan vaksin ke 181,5 juta rakyat Indonesia usia di atas 18 tahun. Jadi butuh 363 juta dosis karena masing-masing butuh 2 dosis, ditambah 15 persen cadangan, jadi total ada 426 juta dosis vaksin," ujarnya.
Keaslian vaksin
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangan itu adalah maraknya hoaks berkaitan dengan vaksin Covid-19, antara lain hoaks mengenai pemalsuan vaksin.
Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Kamis (11/2) mengungkapkan, ada lebih dari 100 hoaks terkait vaksin Covid-19 hingga awal Februari yang beredar luas melalui sejumlah platform media sosial. Untuk mengatasi hal tersebut, Kemenkominfo telah berkoordinasi dengan pengelola platform media sosial untuk menghapus unggahan hoaks mengenai vaksin.
Terkait keaslian vaksin, PT Bio Farma (Persero) memastikan tidak akan ada vaksin Covid-19 palsu yang beredar di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, Bio Farma dan sejumlah pihak terkait telah melakukan sejumlah antisipasi atas munculnya vaksin covid-19 palsu dengan pemanfaatan teknologi berupa kode identifikasi unik pada setiap kemasan dan vial atau botol vaksin.
"Untuk mengantisipasi (vaksin palsu), kita sudah menerapkan suatu kode identifikasi seperti kalau ke supermarket ada scan namanya, barcode (kode batang)," ujar Bambang dalam webinar bersama Kemenkominfo, Kamis (11/2).
Bambang menjelaskan, setiap kode identifikasi memuat banyak informasi pada setiap vaksin, mulai dari waktu produksi, kedaluarsa, hingga nomor identifikasi yang unik. Kode batang akan selalu terpampang pada bagian luar vial vaksin. Bambang menyebut, satu vial hanya akan memuat untuk satu identitas yang tidak akan sama dengan vial vaksin lainnya.
Bambang meyakini, penggunaan kode batang pada setiap vial vaksin merupakan langkah pemerintah dalam mencegah munculnya vaksin palsu. "Di sana bisa terbaca, identitas vial ini akan sulit dipalsukan karena karena kode yang di-generate. Kalau sama nomornya atau ada yang benar-benar memalsukan nomornya, begitu ada dua (nomor yang sama), pasti ada salah satu yang salah," ucap Bambang.
Bambang menambahkan, Bio Farma juga akan selalu memastikan kualitas dan keamanan vaksin, mulai dari proses produksi hingga distribusi yang melibatkan TNI dan Polri.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.