Petugas melakukan tes cepat antigen terhadap warga lanjut usia di Kelurahan Purwokerto Wetan, Banyumas, Jateng, Senin (18/1). Pemerintah merencanakan vaksinasi untuk lansia pada Senin (8/2). | IDHAD ZAKARIA/ANTARA FOTO

Kabar Utama

Vaksinasi Lansia Dimulai

Tenaga kesehatan berusia lanjut akan diutamakan.

JAKARTA -- Vaksinasi Covid-19 untuk kelompok usia di atas 60 tahun atau lanjut usia (lansia) dimulai Senin (8/2) ini. Dengan mempertimbangkan kelengkapan data dan faktor risiko, prioritas vaksinasi tetap diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) senior dengan usia lebih dari 60 tahun.

Sedangkan, vaksinasi untuk lansia di luar profesi nakes tetap dijalankan secara paralel sembari pemerintah melakukan pengumpulan data. Kebijakan untuk vaksinasi bagi lansia ini menyusul langkah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Coronavac yang diproduksi pabrikan farmasi Cina, Sinovac, untuk masyarakat berusia lebih dari 60 tahun.

"Sehingga, dengan itu, Kemenkes bisa segera melakukan vaksinasi bagi orang-orang usia di atas 60 tahun," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers, Ahad (7/2).

Budi mengungkapkan, kelompok lansia menjadi prioritas kedua setelah tenaga kesehatan karena risiko kematian yang lebih tinggi dibanding pasien berusia muda. Data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan, hampir 50 persen kematian akibat Covid-19 terjadi pada pasien berusia di atas 60 tahun.

"Kalau kita bisa kurangi, tekanan ke rumah sakit, terutama yang kondisinya berat dan 50 persen lansia tadi, juga bisa dikurangi, sehingga beban yang ditanggung nakes di RS bisa berkurang," ujar Budi.

Selain dari Sinovac, vaksin Covid-19 lain juga akan digunakan setelah mendapat EUA dari otoritas pemerintah setempat dan BPOM. Beberapa produk vaksin yang masuk kajian BPOM adalah Moderna dan Pfizer yang sudah mengantongi izin dari FDA Amerika Serikat dan AstraZeneca dengan izin dari MRA London. "Semuanya bisa (untuk) di atas 60 tahun," kata Budi menambahkan.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito membenarkan alasan mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization untuk lansia di atas 60 tahun terkait dengan statistik kematian golongan tersebut yang terbilang tinggi. "Karena itu, Badan POM selama ini terus memonitor, memastikan untuk segera mendapatkan data hasil uji klinik pada lansia yang pada fase ketiga dilaksanakan di Brasil dan fase I dan II yang sudah dilakukan di Cina, untuk mendapatkan data terakhir yang lebih lengkap," ujar Penny dalam keterangan pers secara daring, Ahad (7/2).

photo
Elide Merlini (76 tahun), mendapat suntikan vaksinasi Covid-19 Sinovac di Sao Paulo, Brasil, 19 Januari lalu.  - (AP/Marcelo Chello)

Dia menjelaskan, hasil monitor BPOM tentang uji klinis terhadap kelompok lansia di dua negara tersebut menemukan data-data keamanan dan khasiat yang cukup. Ini berdasarkan data yang diterima BPOM dari hasil uji klinik fase II di Cina dan fase III di Brasil pada akhir Januari, yang melibatkan kelompok usia di atas 60 tahun sesuai jumlah subjek yang cukup memadai.

Uji klinis di Cina yang melibatkan subjek lansia sebanyak sekitar 400 orang menunjukkan vaksin Coronavac yang diberikan dengan dua dosis vaksin dengan jarak antardosis 28 hari menunjukkan hasil imunogenisitas yang baik. Menurut dia, terjadi peningkatan kadar antibodi yang baik setelah 28 hari pemberian dosis kedua sebesar 97,96 persen.

Selain itu, setelah 28 hari pemberian dosis kedua antibodi masih tinggi di 97,98 persen pada subjek yang mengikuti uji klinik. "Serta tidak adanya efek samping serius," ujar Penny.

Uji klinis fase III yang berlangsung di Brasil dengan melibatkan subjek lansia sebanyak 600 orang juga menyimpulkan vaksin aman dan tidak ada efek samping kematian atau efek samping serius.

"Pada 5 Februari 2021 kemarin, BPOM telah mengeluarkan persetujuan emergency use authorization penggunaan vaksin Coronavac untuk usia di atas 60 tahun dengan dua dosis suntikan vaksin yang diberikan dalam selang waktu 28 hari," ujar Penny.

Meski demikian, Penny mengingatkan, karena populasi lansia merupakan populasi berisiko tinggi, pemberian vaksin ini juga harus dilakukan secara hati-hati. Sebab, kelompok lansia cenderung memiliki berbagai komorbid atau penyakit penyerta yang harus diperhatikan dalam penggunaan vaksin.

"Proses screening menjadi sangat critical, sangat penting sebelum dokter memutuskan untuk memberikan persetujuan vaksinasi," katanya.

Penny mengatakan, BPOM telah mengeluarkan panduan informasi untuk tenaga kesehatan yang dapat digunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dan vaksinator dalam melakukan screening sebelum pelaksanaan vaksinasi kepada lansia. "Kesiapsiagaan tugas kesehatan di lapangan merupakan hal yang penting, apalagi pelaksanaan vaksinasi pada kelompok lansia," katanya.

Pekan lalu, regulator Cina juga telah memberikan persetujuan untuk memperluas kategori penerima vaksin Sinovac. Masyarakat umum di luar kelompok berisiko tinggi dan prioritas kini juga bisa menerima vaksin Covid-19 tersebut secara gratis di Cina. Sedangkan, Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, Sinovac dan Sinopharm termasuk di antara empat vaksin yang berada dalam fase persetujuan tahap lanjut. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat