Grup band Geisha tampil dalam konser Satu Dekade Geisha di Studio Penta, Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (22/10/2020) malam. Dalam konser perayaan 10 tahunnya, grup band asal Pekanbaru tersebut menampilkan drama musikal berisikan perjalanan karirnya di industr | ANTARA FOTO

Geni

Rilis Ulang Hit 2000-an ala Geisha

Setelah perilisan ulang karya tiga band papan atas Indonesia, Geisha segera merilis lagu orisinalnya.

Penikmat musik yang tumbuh pada era 2000-an mungkin tak asing dengan lagu “Kenangan Terindah” dari Samsons. Saat dirilis pada 2006, tembang tersebut sering diputar di radio hingga tempat-tempat umum dan sering disebut sebagai lagu sejuta umat.

Grup musik Geisha mencoba menyegarkan kembali memori pencinta musik terhadap lagu itu. Regina Poetiray (vokal), Roby (gitar), Nard (bas), Dhan (kibor), dan Aan (drum) merilis ulang hit “Kenangan Terindah” sesuai ciri khas mereka. 

Keputusan untuk mengemas ulang tembang ini bukan tanpa alasan. Roby bercerita, beberapa tahun lalu, Geisha pernah sepanggung dengan Samsons. “Lagu ‘Kenangan Terindah’ merupakan salah satu karya yang menduduki urutan tertinggi dalam RBT (ring back tone) pada masa itu,” ujar Roby, Jumat (29/1).

Bahkan, saat masih belum terkenal seperti sekarang, Geisha sering membawakan lagu Samsons saat tampil. “Pertama kali milih (membawakan) lagu ini saat nama band kami sebelumnya adalah Jingga. Kami selalu nge-jam dan main di studio dengan lagu ini,” ujarnya.

Kala itu, posisi vokalis masih ditempati oleh Momo. Saat “Kenangan Terindah” populer, vokalis Geisha saat ini, yaitu Regina, masih duduk di bangku sekolah dasar. Meski masih kecil, dia sangat menyukai lagu ini. “Waktu dulu, aku sering dengar dari TV dan radio. Jadi, auto hafal dengan lagu ini,” kata dara 22 tahun ini.

Bagi Geisha, lagu tersebut memiliki karakter yang kuat. Dalam versi barunya, musik terdengar lebih mendayu dibandingkan versi asli. Karakter suara Regina yang lembut membuat lagu ini menjadi semakin sendu.

Personel Samsons sekaligus pencipta lagu “Kenangan Terindah”, Irfan, mengisahkan makna di balik karyanya. Lagu tersebut bercerita tentang sebuah hubungan yang berbeda agama. 

“Kalau sudah enggak bisa dilanjutin, jadikan kenangan terindah saja. Liriknya terkesan lemah karena gue bikin lagu ini dalam keadaan yang sedang lemah,” katanya. 

“Kenangan Terindah” dari Geisha dirilis pada 29 Januari 2021 di seluruh platform musik digital, seperti Spotify, Apple Music, Joox, Langit Musik, Youtube Music, Noice, dan Resso. Perilisan ulang hit populer oleh Geisha bukan hanya sebatas “Kenangan Terindah”. 

Sebelumnya, Geisha lebih dulu membuat ulang “Kukatakan dengan Indah” milik Peterpan (sekarang bernama Noah). Tembang tersebut menjadi single pembuka untuk #RencanaHebat 17 tahun Geisha pada 2021. Selain single recycle, Geisha akan mengeluarkan single orisinal terbarunya sebagai penutup #RencanaHebat. 

“Semua lagu yang dipilih adalah lagu yang memiliki cerita dan menjadi saksi dari kisah perjuangan Geisha,” kata Roby.

Grup musik Peterpan yang sekarang dikenal sebagai Noah merupakan salah satu band di Indonesia yang menginspirasi Geisha dalam berkarya. Roby mengenang, "Kukatakan dengan Indah" menjadi lagu yang pernah mengantarkan Geisha menjadi juara dalam sebuah kompetisi band di kota asal mereka, Pekanbaru.

Tembang lain yang juga dirilis ulang adalah “Demi Waktu” dari band Ungu. Untuk tembang ini, Geisha berkolaborasi langsung dengan pencipta lagu, yaitu gitaris Ungu, Enda. Dia juga menyumbang suara dalam versi terbaru lagu itu.

Menurut Nard, lagu tersebut sangat easy listening dan memorable bagi banyak orang. Si pencipta lagu, Enda, dinilainya sukses membuat interlud yang indah. “Ditambah lagi, aransemen yang mereka buat, sehingga membuat lagu ini sempurna,” ujar Nard. 

Geisha pun berusaha agar tembang ini tetap enak didengar, meski diaransemen dengan gaya Geisha. Mereka menggubah lagu "Demi Waktu" secara akustik dan menambah notasi baru sehingga mempunyai nyawa dan karakter sendiri. "(Pendengar) enggak akan mikir itu lagu ‘Demi Waktu’ sampai bagian ref,” ujar Dhan, sang kibordis.

Kisah pilu

Menurut Enda Ungu, lagu ini yang menyelamatkan Ungu dari keterpurukan. Dalam video yang diunggah di saluran Youtube Musica Studios, dia menceritakan kisah pilu di balik lagu “Demi Waktu”.

Lagu tersebut dibuat pada 2005 dan terinspirasi dari kisah cintanya bersama seorang perempuan. Kala itu, hubungan Enda dan sang kekasih tidak direstui oleh keluarga sang wanita. Mereka pun memilih mengakhiri hubungan yang telah terjalin lima tahun tersebut. 

Saat sudah menjalin kasih dengan orang baru, Enda merasa seolah mengkhianati mantan kekasihnya. Dalam hati, dia terus meminta maaf. “Inti gue bikin lagu itu gara-gara gue enggak bisa move on dari dia, gue terus minta maaf saat bersama orang lain,” katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat