Petugas keamanan menjaga kendaraan yang membawa vaksin Covid-19 saat bersiap meninggalkan bandara di Ahmedabad, India, Selasa (12/1). India memulai program vaksinasi Covid-19 pada 16 januari dengan memprioritaskan sekitar 30 juta pekerja lini terdepan dan | AP Photo/Ajit Solanki

Kisah Mancanegara

Berjuang Menaklukkan Jarak demi Satu Suntikan Vaksin

Lebih dari satu juta suntikan vaksin telah diberikan di India

OLEH DWINA AGUSTIN

Hari itu, Reena Jani bangun pagi, lalu menyelesaikan tugasnya dalam cuaca dingin pada Januari. Dia harus menanjak ke jalan yang melewati dusun terpencilnya di Pendajam, di India timur.

Mengendarai sepeda motor milik tetangga selama 40 menit, Jani harus melewati lereng bukit yang dipenuhi persawahan, menuju ke Puskesmas Mathalput. Nama Jani ada dalam daftar 100 petugas kesehatan di pusat tersebut.

Pekerjaan itu pula yang membuatnya menjadi salah satu orang India pertama yang disuntik vaksin Covid-19 awal bulan ini. Namun, dia telah mendengar desas-desus tentang efek samping yang serius dan khawatir tentang apa yang akan terjadi jika dia jatuh sakit.

"Saya takut karena putra dan putri saya. Jika sesuatu terjadi pada saya, apa yang akan mereka lakukan?" ujar Jani. Namun, dia tampak lega setelah injeksi tidak menghasilkan efek samping langsung.

photo
Seorang relawan menanti di ruangan terpisah saat menjalani simulsi vaksinasi di Dharmsala, India, Senin (11/1/2021). - (AP Photo/Ashwini Bhatia)

Skeptisisme keamanan dan kemanjuran suntikan Covid-19 terbilang tinggi di India. Ketakutan ini bermunculan, terutama di daerah pedesaan, lalu menyebar semakin luas.

Ketika pertama kali mengetahui akan divaksinasi, Jani mengatakan tidak khawatir. Namun, kemudian dia mendengar rumor. "Seseorang mengatakan kepada saya bahwa orang-orang pingsan, demam, dan beberapa meninggal setelah disuntik. Itulah sebabnya saya ketakutan," ujar pekerja kesehatan komunitas aktivis kesehatan sosial (ASHA) yang terakreditasi ini.

Dalam survei yang dilakukan oleh platform daring berbasis di New Delhi, LocalCircles, sebanyak 62 persen dari 17 ribu responden ragu untuk segera divaksinasi, terutama karena kekhawatiran atas kemungkinan reaksi yang merugikan. Ketakutan juga tersebar luas di kalangan petugas kesehatan.

Kondisi ini mendorong Pemerintah India pada pekan terakhir Januari meminta pekerja garis depan tidak menolak vaksin setelah banyak negara bagian gagal memenuhi target vaksinasi awal. Petugas medis yang bertanggung jawab atas Pusat Kesehatan Komunitas Mathalput Dr Tapas Rajan Behera mengatakan, pihak berwenang telah mengetahui perihal banyaknya pihak yang enggan divaksin.

Bahera pun telah menginstruksikan petugas kesehatan untuk menghilangkan kekhawatiran atas keselamatan. Program vaksinasi yang telah dimulai di India, tak hanya harus berhadapan dengan kekhawatiran para calon penerima vaksin.

photo
Petugas kesehatan menunjukkan sebuah kotak berisi vaksin Covid-19 di dalam cold storage Rumah Sakit Sipil, Ahmedabad, India, Selasa (12/1/2021). India memulai program vaksinasi Covid-19 pada 16 Januari dengan memprioritaskan sekitar 30 juta pekerja lini terdepan dan layanan kesehatan. - (AP)

Vaksin yang Jani terima pun melewati kondisi yang tak biasa. Vaksin ini dibawa dengan pesawat, truk, dan van sekitar 1.700 kilometer dari pabrik ke Puskesmas Mathalput dan harus dijaga agar tetap dingin sepanjang jalan.

Seakan kondisi geografis India yang menantang dan kekhawatiran akan efek samping belum cukup, tantangan pendistribusian vaksin juga masih harus menghadapi kendala lainnya. Di antaranya adalah mengantarkan vaksin ke daerah yang rawan pemberontakan.

Salah satunya, saat memasuki distrik Koraput, tempat milisi kiri melancarkan pemberontakan tingkat rendah di tengah perbukitan dan hutan lebat.

Lebih dari satu juta suntikan vaksin telah diberikan sejauh ini, terutama menargetkan pekerja kesehatan, seperti Jani. Langkah ini adalah fase kecil pertama dari program vaksin yang diharapkan India akan melindungi 1,4 miliar penduduknya dari virus korona. Saat ini, India telah mendistribusikan 16,5 juta dosis dari dua vaksin yang disetujui ke berbagai negara bagian dan teritori.

Hanya ketika fase ketiga yang jauh lebih besar diluncurkan untuk 270 juta orang yang dianggap rentan, pemerintah baru akan tahu kondisi sebenarnya dalam pendistribusian.

India memang telah memetakan rencana untuk memvaksinasi sekira 300 juta orang pada Juli-Agustus. Tahap pertama yang dilakukan awal bulan ini menargetkan 10 juta tenaga kesehatan, termasuk Jani.

Berikutnya adalah 20 juta pekerja layanan esensial, kemudian diikuti oleh 270 juta orang yang dianggap rentan terhadap virus korona.

Untuk fase ketiga yang jauh lebih besar, petugas distrik di Pendajam mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi lonjakan penerima vaksin. Mereka bahkan akan mengerahkan seluruh pasukan polisi lokal.

Pasukan itu bertugas mengelola kerumunan serta memperoleh kendaraan tambahan untuk mendukung staf yang bekerja di daerah yang berjauhan. Namun, kepala polisi Odisha barat daya Rajesh Pandit menyatakan, untuk memindahkan vaksin jauh ke dalam wilayah tempat milis Maois beroperasi akan mengharuskan polisi bekerja dengan pasukan paramiliter lain dan pasukan khusus untuk memberikan keamanan.

"Kami harus ekstrahati-hati," katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat