Nasional
BPS: Penduduk Pulau Jawa Terus Berkurang
Pergeseran penduduk antar pulau masih berjalan dengan lambat.
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah penduduk yang tinggal di Pulau Jawa terus mengalami penurunan selama satu dekade terakhir. Sedangkan, mereka yang berdomisili di Pulau Kalimantan mencatatkan kenaikan.
Berdasarkan data Sensus Penduduk (SP) 2020, per September 2020, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa 151,6 juta jiwa. Jumlah tersebut setara dengan 56,1 persen dari total penduduk per September 2020 yang mencapai 270 juta jiwa.
Persentase penduduk Pulau Jawa menurun dibandingkan data pada SP 2000 dan 2010 yang masing-masing berada di level 57,1 persen dan 57,5 persen. Di sisi lain, persentase penduduk di Kalimantan perlahan naik dari 5,5 persen pada 2000 menjadi 6,15 persen pada tahun lalu.
Meski begitu, Kepala BPS Suhariyanto mengakui, pergeseran penduduk antar pulau ini masih berjalan dengan lambat. "Ini terkait erat dengan potensi ekonomi dan infrastruktur yang ada," tuturnya dalam Rilis Hasil SP 2020 secara virtual pada Kamis (21/1).
Dalam SP 2020, terlihat penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yaitu 151,6 juta dari 270 juta jiwa penduduk. Dengan luas sebesar 6,75 persen dari total wilayah Indonesia, maka kepadatan di Pulau Jawa mencapai 1.171 jiwa per kilometer persegi.
Situasi itu berbanding terbalik dengan Kalimantan. "Sebagai perbandingan, luas wilayah Kalimantan itu empat kalinya Pulau Jawa, tapi penduduknya hanya 6,15 persen dari total penduduk Indonesia," ujar Suhariyanto.
Sebaran penduduk terbesar kedua terdapat di Pulau Sumatra dengan jumlah penduduk sebanyak 58,56 juta orang (21,68 persen). Pulau Sulawesi mempunyai sebaran sebesar 7,36 persen, sedangkan wilayah Bali-Nusa Tenggara dan Maluku-Papua masing masing sebesar 5,54 dan 3,17.
Jika dilihat secara provinsi, jumlah penduduk tertinggi terjadi di Jawa Barat dengan total 48,27 juta orang atau 17 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia. Sedangkan, Kalimantan Utara menjadi provinsi dengan jumlah penduduk paling sedikit, yakni 700 ribu orang.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.