Internasional
Blinken: Kedubes AS Tetap di Yerusalem
Pemerintahan AS tidak akan merelokasi kedubes untuk Israel dari Yerusalem.
WASHINGTON -- Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Joe Biden tidak akan merelokasi kedutaan besar AS untuk Israel dari Yerusalem. Hal itu diungkap dalam tanya jawab calon menteri luar negeri Antony Blinken dengan Komite Hubungan Luar Negeri di Senat, Selasa (19/1).
"Apakah Anda setuju bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel dan apakah Anda berkomitmen bahwa AS akan mempertahankan kedutaan kita di Yerusalem?" tanya Senator Republik Ted Cruz dari Texas kepada Blinken.
"Ya dan ya," jawab Blinken menanggapi pertanyaan Cruz. Mengenai solusi dua negara di Palestina, Blinken mengatakan Biden memikirkan cara terbaik untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi dan demokratis. Pemerintahan Biden pun bakal berupaya memberikan Palestina sebuah negara yang menjadi haknya melalui solusi dua negara.
"Saya pikir secara realistis, sulit untuk melihat prospek jangka pendek untuk bergerak maju. Yang penting adalah memastikan bahwa tidak ada pihak yang mengambil langkah yang membuat proses yang sudah sulit menjadi lebih menantang," kata Blinken.
Pada Desember 2017, pemerintahan AS di bawah Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. AS menjadi negara pertama yang melakukan hal tersebut. Palestina dan negara Arab serta Muslim mengkritik tajam langkah yang diambil Trump. Palestina diketahui menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan negaranya.
Namun Trump tetap melanjutkan kebijakannya yang memihak pada kepentingan politik Israel. Pada Mei 2018, AS resmi memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Kabinet Biden
Biden sudah mengumumkan orang-orang yang akan mengisi jabatan menteri dan setara menteri di pemerintahannya. Ia banyak menunjuk orang yang pernah bekerja dengannya, termasuk saat Biden menjadi wakil presiden di bawah pemerintahan Barack Obama.
Blinken misalnya, ia teman lama Biden. Blinken pernah menjabat wakil menteri luar negeri dalam pemerintahan Obama dan pernah berkunjung ke Indonesa.
Jabatan direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) akan diserahkan kepada William Burns. Burns pernah menjadi deputi menteri luar negeri di pemerintahan Obama. Ia juga berpengalaman selama tiga puluh tahun sebagai diplomat. Burns yang pernah menjadi duta besar AS untuk Rusia itu dinilai pakar Rusia dan Timur Tengah.
Kursi menteri keuangan akan diberikan kepada Janet Yellen. Mantan anggota dewan bank sentral AS, Federal Reserve, ini sangat fokus pada ketimpangan buruh. Ia akan menjadi perempuan pertama yang memimpin Departemen Keuangan AS.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.