PEKANBARU -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, peme rintah telah melakukan segala upa ya untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kekuat an darat dan udara juga telah ditambah agar bencana kabut asap segera teratasi.

Kemarin, Jokowi meninjau langsung lokasi karhutla di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelala wan, Provinsi Riau. Sebelum melakuk an peninjauan, Jokowi mengikuti shalat Istisqa di Masjid Amrullah, Kompleks Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin.

Seusai melihat langsung lokasi karhutla, Jokowi menilai lahan yang terbakar sudah sangat luas. "Kalau kita lihat luasannya (lahan) besar sekali. Ini terorganisasi. Nanti coba di tanyakan Pak Kapolri penanganannya secara detail," kata Jokowi.

Terkait langkah penanggulangan karhutla, Jokowi menegaskan, sudah memerintahkan penambahan personel ke lokasi karhutla. Pasukan tambahan datang sejak Senin (16/9)untuk mempercepat pemadaman api.Hingga saat ini, ada 5.600 personel yang dikerahkan. Doa juga sudah kita panjatkan. Tadi shalat Istisqa, tadi malam juga," ucap Jokowi.

"Kalau kita lihat luasannya (lahan) besar sekali. Ini terorganisasi. Nanti coba di tanyakan Pak Kapolri penanganannya secara detail."

Jokowi

SHARE

Jokowi menambahkan, peme rintah juga telah menyiapkan hujan buat an dan water bombing dengan mengerahkan 52 pesawat. Sebelumnya, hujan buatan berhasil dilakukan di kawasan Indragiri Hilir sehingga hujan mulai turun di daerah tersebut.

Ini sekarang kita lakukan lagi menabur garam. Karena awannya ada, kita berdoa semoga nanti turun hujan. Insya Allah."

Jokowi sangat menyayangkan kurang nya tindakan pencegahan dari apa rat daerah saat munculnya titik panas. Padahal, upaya pencegahan meru pakan upaya terpenting yang harus di lakukan sebelum munculnya titik api.

Dalam kesempatan itu, Jokowi kem bali menegaskan bahwa peme rintah akan menindak tegas para pelaku pembakaran hutan dan lahan, baik pelaku perseorangan maupun korporasi. Oleh karena itu, Jokowi meminta seluruh masyarakat tak lagi melakukan pembakaran hutan dan lahan.

Pelaksana Harian Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)Agus Wibowo mengatakan, saat ini ada empat pesawat yang diterjunkan untuk mengatasi karhutla melalui hujan buatan. Empat pesawat ini beroperasi di enam provinsi terdampak.

"Mulai Senin kemarin, datang dua pesawat tambahan untuk memperkuat operasi teknologi modifikasi cuaca di Pekanbaru," kata Agus. Dua pesawat tersebut adalah Cassa 212- 200 berkapasitas 1 ton dan Hercules C-130 yang memiliki kapasitas 4 ton.

Seluruh pesawat beroperasi di Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Pergerakan pesawat disesuaikan dengan keber adaan awan potensi hujan hasil ana lisis Badan Meteorologi Kli matologi dan Geofisika (BMKG).

Agus mengungkapkan, pesawat CN-295 diberangkat kan ke Palangkaraya, kema rin pagi. Pesawat itu diter bangkan ke Palangkaraya karena menurut laporan BMKG sudah terdapat potensi awan hujan. "Pesawat akan melakukan operasi penyemaian awan hujan di wilayah Kalimantan agar bisa menjadi hujan untuk membantu pemadam an karhutla di Kalimantan," tutur Agus.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya mengatakan, hujan buatan perlu diintensifkan karena musim kemarau berlangsung lebih lama pada tahun ini. Selain itu, hujan buatan diperlukan untuk mengurai polutan akibat karhutla.

BMKG memprediksi puncak musim kemarau 2019 terjadi pada Agustus. Akan tetapi, dampak musim kemarau akan terasa hingga akhir September, bahkan awal Oktober.

Kadispen TNI AU Marsma Fajar Adriyanto mengatakan, TNI AU mengerahkan empat pesawat untuk menanggulangi karhutla. TNI AU juga mendirikan posko di Pekanbaru, Palembang, dan Palangkaraya.

Fajar menjelaskan, pesawat-pesawat TNI AU sudah diberangkatkan pada Senin (16/9).Satu unit pesawat Hercules dikirim Senin pagi untuk melaksanakan tekno logi modifikasi cuaca. Pesa wat tersebut mengangkut dua konsul serta alat-alat pe nye maian awan dan delapan ton ga ram."Fungsi dari hujan buatan ini un tuk meredakan api, juga untuk mem basahi lahan-lahan yang kering se hing ga kebakaran bisa dicegah," ujar dia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, kualitas ud ara daerah yang terdampak karhutla, seperti Pekanbaru dan Sampit, masuk kategori berbahaya pada Selasa pagi. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono mengatakan, berdasarkan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) BMKG pada Se lasa pukul 05.00 WIB, enam provinsi yang mengalami karhutla menun jukkan adanya pencemaran udara.

Pencemaran udara terjadi karena masih banyaknya titik panas. Di Riau ada 1.835 titik panas, Jambi (123), Sumsel (948), Kalbar (3.222), dan Kalsel (456).

Untuk membantu warga yang terdampak asap, Kemenkes mendirikan rumah singgah di berbagai daerah.Rumah singgah dilengkapi penjernih udara. Kemenkes juga mendistribusikan logistik kesehatan, termasuk membagikan masker wajah hijau untuk masyarakat terdampak. (sapto andika candra/rr laeny sulistyawati/ronggo astungkoro ed:satria kartika yudha)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat