Olahraga
Liga Inggris Makin Sengit
City ke tiga besar Liga Inggris untuk pertama kalinya musim ini.
MANCHESTER -- Kemenangan Manchester City atas Brighton, Kamis (14/1) dini hari WIB, membuat peta persaingan memperebutkan trofi Liga Primer Inggris makin sengit. Belum lagi, sehari sebelumnya, Everton mengalahkan Wolverhampton Wanderers, 2-1. Dua hasil tengah pekan ini membuat lima tim bersaing ketat menempel Manchester United (MU) di puncak klasemen.
Iblis Merah unggul tiga poin dari Liverpool di peringkat kedua. MU dan the Reds akan saling berhadapan pada akhir pekan ini. Jika Liverpool menang maka dipastikan Liga Inggris akan kian menarik. Sebab, memasuki paruh kedua musim 2022/21, tidak ada satu pun tim yang dominan. Namun, kalau skuad asuhan Juergen Klopp itu kalah, MU bakal menjadi juara paruh musim.
Di bawah MU dan Liverpool, ada City, Leicester City, dan Everton, yang sama-sama mengoleksi 32 poin. Bedanya, City punya satu pertandingan sisa di tangan. Jika skuad asuhan Pep Guardiola itu mampu memaksimalkan tabungan laga itu, the Citizens akan memiliki 35 poin dan menggeser Liverpool di posisi kedua. City ke tiga besar Liga Inggris untuk pertama kalinya musim ini setelah berada di peringkat ke-11 pada November.
"Rasanya seperti kami kembali ke performa terbaik kami. Kami percaya diri dari beberapa hasil terakhir," kata Phil Foden, pencetak gol kemenangan City dalam laga kontra Wolverhampton, dikutip BBC.
Namun, Foden menegaskan tak ingin berlebihan menanggapi kembalinya the Citizens ke tiga besar. Menurut Foden, timnya tak perlu melihat terlalu jauh ke depan, hanya perlu memikirkan pertandingan selanjutnya melawan Crystal Palace. Walaupun ia sadar City kini kembali dijagokan untuk juara liga.
"Kami ingin menjaga performa ini dan terus memaksakan diri untuk berusaha menang. Semoga kami memenangkan liga," kata sang gelandang.
Satu tim yang juga tidak boleh dilupakan adalah Aston Villa. Meski saat ini menempati posisi kedelapan dengan 26 poin, Villa punya tabungan dua pertandingan. Artinya, the Villans akan ikut bersaing di papan atas dengan 32 poin jika mampu memenangkan dua laga itu. Tottenham, yang sempat memuncaki klasemen pada awal musim, juga masih punya peluang walaupun kini berada di peringkat keenam. Harry Kane dkk ditahan imbang Fulham 1-1 hingga gagal naik ke tiga besar. Namun, paling tidak, Spurs masih menjaga jarak enam poin dari MU di puncak klasemen.
Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer mengaku senang dengan persaingan yang ketat di liga. Ia menyebut semua tim ingin mengambil kesempatan di Liga Inggris. Tim mana pun bisa mengalami penurunan maupun peningkatan performa, yang menyebabkan posisi klasemen sangat dinamis.
"Bagi saya ini menarik. Sebagai suporter dan fan, ini lebih menarik saat ada lebih banyak tim (yang berpeluang juara) dibandingkan dengan musim lalu saat hanya ada satu klub yang melaju," kata Solskjaer.
Pelatih asal Norwegia itu merasa timnya lebih baik musim ini dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu. MU, lanjut dia, lebih banyak memenangkan pertandingan dan lebih rajin mencetak gol dengan permainan yang terus membaik. Ia menilai United berada di jalur positif untuk bersaing.
"Namun, tidak ada satu orang pun yang ingat klasemen Januari. Bagi kami, ini soal membangun tim dan menjadi lebih baik," kata Solskjaer mengingatkan bahwa jalan MU menuju juara masih panjang.
Situasi yang mengejutkan justru datang dari Chelsea. Satu-satunya klub yang melakukan belanja besar-besaran di Liga Inggris itu malah makin melempem. The Blues menghabiskan anggaran sebanyak Rp 3,89 triliun untuk membeli enam pemain, termasuk Hakim Ziyech, Kai Havertz, dan Timo Werner. Namun, skuad asuhan Frank Lampard itu malah berada di posisi kesembilan menjelang paruh pertama musim ini selesai.
Chelsea baru sekali menang dalam enam pertandingan terakhir dan tertinggal 10 poin dari MU. Tidak sejalannya antara belanja besar dan performa tim pun membuat Lampard berada dalam tekanan besar. Bahkan, nama Avram Grant sudah mulai muncul ke publik, yang disebut-sebut bakal menggeser Lampard dari kursi manajer jika Chelsea tak kunjung memperbaiki posisi di liga.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.