TV Neo QLED dari Samsung | Dok Samsung Indonesia

Inovasi

Mewujudkan Teknologi yang Berkelanjutan

Aspek lingkungan kini mulai banyak menjadi pertimbangan dalam pengembangan teknologi.

Dalam setahun terakhir, kita menyaksikan bagaimana teknologi memegang peranan sangat penting dalam membantu kita menjalani hari demi hari dan dapat tetap terhubung satu sama lain. Pekan lalu, Samsung pun menyampaikan rencananya dalam memulai perjalanan ‘Going Green’ dalam menyelaraskan operasi bisnis TV ke dalam program keberlanjutan jangka panjang yang lebih inklusif. 

President of Visual Display Business, Samsung Electronics, JH Han, menjelaskan, komitmen Samsung untuk masa depan yang inklusif dan berkelanjutan ini, sejalan dengan upaya yang tiada henti untuk mememenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah.

"Mulai dari mengurangi jejak karbon produk kami, menyediakan serangkaian fitur aksesibilitas, hingga menawarkan pengalaman menonton yang tak tertandingi yang cocok dengan gaya hidup masing-masing pengguna," ujarnya dalam acara virtual peluncuran portofolio Neo QLED, MICRO LED, dan jajaran Lifestyle TV 2021. 

Menurut Han, beberapa inisiatif yang akan dilakukan Samsung, adalah mengurangi jejak karbon dan meningkatkan efisiensi energi. Samsung pun berusaha untuk secara sistematis mengurangi jejak karbon secara keseluruhan dalam proses produksi TV. 

Hal ini, akan terefleksikan dalam desain kemasan yang berkelanjutan. Inisiatif ini, ia melanjutkan, juga berangkat dari umpan balik konsumen. Rencananya, solusi berkelanjutan ini dapat membantu proses upcycle hingga 200 ribu ton boks kardus setiap tahunnya.   

Dengan meminimalkan teks dan gambar grafis pada Eco-packaging, tinta berbasis minyak dari cetakan warna yang biasanya digunakan pada kardus TV juga akan dihilangkan, membantu mengurangi limbah lebih banyak lagi. Tak hanya dari segi kemasan, Samsung juga akan mulai menggunakan Solar Cell Remote Control. 

Dimulai tahun ini, Samsung TV akan hadir dengan remote control bertenaga surya yang dapat diisi ulang dengan USB, cahaya dalam ruang maupun luar ruang. Inovasi ini akan membantu mencegah timbulnya limbah dari sekitar 99 juta baterai AAA dalam jangka waktu tujuh tahun.

Untuk membuat remote ini, Samsung melakukan inovasi pada proses manufaktur dengan memanfaatkan plastik dari botol daur ulang, termasuk di dalamnya 24 persen komponen daur ulang.

 
“Solusi berkelanjutan ini dapat membantu proses upcycle hingga 200 ribu ton boks kardus setiap tahunnya.”
 
 

Kolaborasi Berkelanjutan

photo
Ilustrasi energi solar - (Dok Cleantech Solar)

Upaya untuk menghasilkan energi yang hijau, juga telah dilakukan Cleantech Solar, salah satu pengembang photovoltaic (PV) berskala industri dan komersil terbesar di Asia. Baru-baru ini, Cleantech Solar menjalin kerja sama jangka panjang dengan PT Elangperdana Tyre Industry untuk proyek energi tenaga surya sebesar 4,5 MW. 

Cleantech Solar menyajikan solusi menyeluruh dan menjamin kinerja sistem PV tenaga surya sepanjang masa perjanjian yang berlangsung selama 25 tahun. Proyek kerja sama ini akan mendukung agenda keberlangsungan PT Elangperdana Tyre Industry dengan menghasilkan lebih dari 136.300 MWh listrik bersih, setara dengan pengurangan lebih dari 117.500 ton emisi CO2. 

Dengan beralih ke energi surya, PT Elangperdana Tyre Industry akan dapat menikmati manfaat sumber listrik yang lebih bersih dan murah serta memberi daya pada proses manufaktur tanpa mengeluarkan investasi lebih lanjut. Langkah ini juga akan berkontribusi pada target Indonesia untuk meningkatkan jumlah energi terbarukan hingga 23 persen pada tahun 2025.

Managing Director PT Elangperdana Tyre Industry, Dicky Mursalie, mengungkapkan, selain bertujuan untuk membangun masa depan yang ramah lingkungan, kerja sama ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran umum tentang pelestarian lingkungan.

“Hal ini karena proyek tenaga surya ini akan memainkan peran penting dalam mengurangi emisi karbon kami," kata Dicky. Menurutnya, letak Indonesia di wilayah tropis sangat strategis karena sinar matahari merupakan sumber daya alam yang sangat melimpah. 

Tak hanya berdampak pada terwujudnya pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkunga, Raju Shukla selaku Founder and Executive Chairman Cleantech Solar mengungkapkan harapannya agar semakin banyak kolaborasi serupa di Indonesia. Karena hal ini, akan membantu perusahaan mencapai target keberlangsungan lingkungan dan penghematan biaya, serta berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat