Hikmah
Pedoman Hidup Qurani
Bagi umat Islam, Alquran merupakan pedoman hidup.
Oleh SUKRON ABDILLAH
OLEH SUKRON ABDILLAH
Bagi umat Islam, Alquran merupakan pedoman hidup. Tak hanya pedoman, Alquran juga merupakan salah satu penentu kita memasuki surga-Nya.
Bagi orang yang membacanya saja, Allah SWT menjanjikan sebuah kebahagiaan hakiki. Apalagi bagi orang yang mengamalkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari; pasti akan mendapatkan kemuliaan yang mengantarkannya memasuki surga.
Anas Ibn Malik menuturkan Rasulullah SAW bersabda, “Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia.” Setengah keheranan, Anas bertanya, “Siapa mereka, wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW tercinta menjawab tenang, “Para pembaca dan pengamal Alquran, itulah keluarga Allah; mereka termasuk yang Dia istimewakan.”
Kelak, di dalam surga, para pembaca dan pengamal Alquran akan ditempatkan sebagai keluarga Allah, yang mendapatkan keistimewaan. Tetapi, membaca Alquran tak sekadar lisaniyah, hanya membaca teks semata. Membaca Alquran mesti dibarengi dengan sebuah aktivitas pengkajian ilmiah dan pengamalan alamiah.
Karena itu, dengan keutamaan Alquran ini, sejatinya kita berlomba-lomba menghadiri majelis ilmu --yang di dalamnya selalu dilantukan bacaan Alquran agar kita bertambah yakin akan kebenaran Islam. Setelah kita yakin, dengan mudahnya kita akan mengamalkan apa yang terkandung dalam Al-Quran untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain.
Para sahabat Nabi saja selalu berlomba membaca, mempelajari dan mengamalkan kandungan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, Abdullah Ibn Umar disuruh oleh kekasih kita, Nabi SAW untuk mengkhatam Alquran selama satu pekan sekali. Begitu pula para sahabat lainnya seperti Usman Ibn ‘Affan, Zaid Ibn Tsabit, Ibnu Mas’ud dan Ubay Ibn Ka’ab; menjadikan waktu wiridnya untuk mengkhatam Alquran.
Alquran juga, kata Nabi SAW, akan menjadi penolong kita di Akhirat kelak. Sekalipun hanya dengan membacanya, seperti yang disabdakan beliau, “Bacalah oleh kamu Alquran, sesungguhnya (Alquran) itu datang pada Hari Kiamat menjadi syafaat bagi pembacanya.” (HR Muslim).
Apalagi kalau dibarengi dengan pengkajian ilmiah dan pengamalan alamiah, niscaya apa yang ditunaikan itu akan menghantarkan kita memasuki surga-Nya.
Setiap huruf di dalam Alquran terkandung pahala yang berlipatganda, sehingga tak heran (hanya) dengan membacanya kita akan digolongkan sebagai keluarga Allah. Dengan menjadi keluarga Allah, maka api neraka haram menyentuh tubuh kita. Sebab, tidak mungkin seorang keluarga Allah menjadi ahli neraka.
Rasulullah SAW bersabda, “Orang terbaik di antara kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari dan Muslim). Karena itulah, agar kita menjadi manusia berpribadi, baik, bermoral, dan selalu memegang teguh nilai-nilai Qurani, aktivitas membaca harus dibarengi dengan kajian dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, kita akan menjadi manusia terbaik di hadapan Allah. Wallahu a’lam bishshawab.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.