Foto udara pembangunan masjid terapung di Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Selasa (22/12/2020). Pemkab Pesisir Selatan membangun masjid terapung di objek wisata Pantai Carocok dengan biaya Rp27,5 miliar sebagai upaya mewuj | Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Ekonomi

Energi Baru Penggerak Pariwisata Halal

Industri pariwisata halal mampu meraih omzet 40-50 persen di tengah pandemi Covid-19

JAKARTA — Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) mengatakan, industri pariwisata halal mulai bangkit. Rata-rata omset yang didapat sekitar 30 sampai 40 persen dari omset normal. 

Pendapatan itu sudah bagus sebelumnya 0 sampai 15 persen. Sekarang bahkan di saat tertentu sudah mencapai 90 persen omsetnya. Setidaknya omzet tersebut menutupi biaya operasional.

Pada pertengahan Maret omset industri pariwisata terjun bebas hingga ke titik nol. Sekitar 2.000 hotel tutup dan 7.000 lebih agen perjalanan juga tutup.  "Awal Juni PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan, industri pariwisata mulai bergerak. Sekarang tidak hanya di Indonesia, semua negara pun sudah sadar pandemi ini sesuatu yang bakal panjang, di pihak lain ekonomi harus tetap jalan namun kesehatan harus tetap utama," jelas Ketua PPHI Riyanto Sofyan kepada Republika, Ahad (27/12).

Maka, kebijakan di seluruh negara berupaya menggerakkan ekonomi dengan strategi wait and see. "Kalau agak pulih perlonggar lagi sedikit, kalau mulai banyak diketatkan lagi, perlu kesadaran semua pihak baik wisatawan maupun pelaku usaha, jangan kebablasan," jelas dia. 

Kondisi saat ini memang serba salah, di satu sisi pengusaha pariwisata sudah siap. Namun penyebaran Covid-19 harus tetap diperhatikan. "Kalau ada ledakan (penyebaran Covid-19) harus diperhatikan. Jadi tetap masih bisa bangkit dengan cara saksama dan bisa sustain bertahan, itu tantangannya," ujar Riyanto. 

Energi baru

Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia juga mendukung rencana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memajukan pariwisata halal. Sandiaga dinilai sudah memahami konsep pariwisata halal. Kehadiran Sandiaga Uno sebagai menteri pariwisata menjadi energi baru perkembangan dunia pariwisata di tengah pandemic Covid-19. 

Sandiaga bukanlah nama baru dalam kegiatan pariwisata halal di Indonesia. Sebelumnya, putra ahli etiket Mien Uno ini berperan di beberapa kegiatan PPHI seperti Halal Tourism Business Forum 2017 dan juga beberapa kegiatan lainnya.

Sewaktu menjabat sebagai Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Sandiaga menggandeng PPHI sebagai Mitra Strategis Pemprov DKI Jakarta dalam mengembangkan Pariwisata Halal. Saat itu, tim PPHI membantu DKI Jakarta menyusun Design, Strategi, dan Rencana Aksi (DSRA) Pengembangan Pariwisata Halal DKI Jakarta. 

 

 

Pak Sandiaga bisa melihat potensi ekonomi besar terutama dengan pandemi ini insya Allah bisa pulih lebih cepat. 

 

RIYANTO SOFYAN, Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia
 

Ia berharap, di bawah kepemimpinan Sandiaga Uno, pengembangan Pariwisata Halal di Indonesia semakin menggeliat. "PPHI siap menjadi mitra strategis Kemenparekraf dalam pengembangan pariwisata halal Indonesia serta turut mendukung kemajuan industri kreatif pendukung pariwisata di Tanah Air," ujarnya.

Pemerintah mencanangkan industri pariwisata ke arah quality tourism. "Ini sifatnya lebih ke arah kunjungan wisatawan yang spending-nya lebih besar. Maka sejalan dengan wisata halal, karena wisatawan Muslim rata-rata spending-nya lebih besar daripada yang lain," jelas dia. 

Dirinya menyebutkan, pada 2019 rata-rata wisatawan yang datang ke Indonesia mengeluarkan atau spending sebesar 1.100 dolar AS per turis per kunjungan. Sedangkan spending wisatawan Muslim mencapai 1.350 dolar AS per turis per kunjungan. 

"Kalau wisatawan Tiongkok 800 dolar AS per turis per kunjungan. Kalau wisatawan dari Timur Tengah bisa mencapai 2.000 sampai 2.500 dolar AS per turis per kunjungan," jelas dia. 

Jadi menurutnya, jika Indonesia ingin kembali ke pendapatan pariwisata yang dulu, harus menerapkan strategi quality tourism. Sebab memiliki spending lebih besar.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan, salah satu permintaan Presiden Joko Widodo kepada dirinya yakni membenahi produk-produk wisata. Termasuk soal destinasi wisata religi dan wisata halal.

Sandiaga mengatakan, sejumlah program Kemenparekraf ke depan harus benar-benar yang bersentuhan langsung dengan masyarakat para pelaku parekraf. Terlebih, pandemi Covid-19 yang membutuhkan penanganan cepat agar pemulihan dapat segera dimulai.

"Beliau (presiden) juga titipkan mengenai produk-produk yang dibenahi, seperti desa wisata, wisata religi, wisata halal. Pariwisata dan ekonomi kreatif harus menjadi lokomotif untuk penciptaan lapangan kerja," kata Sandiaga dalam dialog bersama para kepala dinas pariwisata daerah secara virtual, Sabtu (26/12).

Sandiaga menuturkan, secara umum pembenahan suatu kawasan wisata harus dimulai dari infrastruktur. Setelah itu, hal-hal mendetail yang berkaitan dengan nilai jual kawasan wisata itu pun mesti dipersiapkan agar layak jual.

Dimulai dari kuliner, fesyen, kerajinan, hingga kebudayaan seperti tari-tarian. Hal lain yang tak kalah penting yakni mengenai kesehatan dan keselamatan di masa pandemi.

Khusus untuk aspek kesehatan, Kemenparekraf sudah memiliki program sertifikasi CHSE yang diberikan secara gratis kepada para pelaku. "CHSE ini ibaratnya sebuah vaksin daya tahan dan daya bangkit sebelum vaksin Covid-19 hadir," ujarnya.

photo
2 tokoh Inspiratif Indonesia Erick Thohir (kanan) dan Sandiaga Uno (kiri) menghadiri sebuah acara sebelum pandemi Covid-19. - (Republika)

Sandiaga menambahkan, ke depan dalam membenahi setiap produk pariwisata, termasuk wisata halal, perlu adanya kolaborasi dan keterbukaan antar daerah. Ia memahami, kerap kali birokrasi dan regulasi di setiap daerah menjadi penghambat dalam pembenahan parwisiata.

Virus corona masih mengancam dunia lantaran telah ditemukannya varian baru. Situasi itu dinilai akan menyulitkan sektor pariwisata untuk menggaet wisatawan mancanegara.

"Potensi wisatawan nusantara luar biasa dan bisa kita dorong sebagai fokus kita di tengah pandemi. Paling tidak setahun ke depan," kata Sandiaga dalam dialog bersama para kepala dinas pariwisata daerah secara virtual, Sabtu (26/12).

Kendati demikian, Sandi menuturkan, bukan berarti pemerintah tidak akan berupaya untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Menurutnya dalam situasi saat ini setidaknya wisman hanya bisa diharapkan dari negara tetangga lewat upaya travel bubble antar negara.

Mengubah fokus wisatawan merupakan salah satu implementasi dari upaya adaptasi yang ia tekankan. Adaptasi dalam hal fokus segmen wisatawan harus dilakukan demi membantu para pelaku usaha di bidang parekraf yang jumlahnya diperkirakan mencapai 30 juta orang. Namun, standar-standar protokol kesehatan harus diterapkan agar wisatawan domesik mau berwisata dan mendapatkan kepercayaan serta rasa aman. 

"Perubahan harus menguatkan kita, dan salah satunya lewat sertifikasi standar CHSE agar destinasi wisata juga beradaptasi dan bisa mengkalibrasi target wisatawan," katanya.

Sandiaga meyakini, potret pariwisata ke depan akan sangat berubah dan tidak akan lagi seperti sebelum pandemi terjadi. Oleh karena itu, sebagai sektor usaha yang berkontribusi 7,28 persen terhadap produk domestik bruto nasional, Sandiaga meminta seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan langkah bersama yang cepat dalam melakukan adaptasi.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Wisnu Bawa Tarunajaya, mengatakan, situasi pandemi mengubah perilaku wisatawan. Para wisatawan akan lebih peduli pada aspek kesehatan dan memiliki destinasi yang aman secara fisik, kesehatan, maupun penerapan protokol kesehatan.

Kemenparekraf pun tengah melakuka proses sertifikasi. Di mana, BUMN PT Sucofindo menjadi ketua konsorsium dalam membentuk tim yang memproses sertifikasi CHSE. Hingga saat ini, kata Wisnu, sebanyak 6.626 pelaku parekraf telah tersertifikasi CHSE dan akan kembali dilanjutkan pada tahun depan.

Destinasi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas Padang, bakal melakukan pembinaan bagi pengurus Komunitas Pemuda Generasi Hamka (KPGH) Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat dalam mengembangkan destinasi wisata religi Buya Hamka di daerah itu.

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Skim Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang -LPPM Unand Padang, Prof Yulnafatmawita di Lubukbasung, mengatakan program yang akan dilaksanakan untuk membantu mitra KPGH dalam menumbuhkembangkanusaha pemandu wisata di Destinasi Wisata Religi Buya Hamka.

"Pembinaan itu bakal kita lakukan dalam waktu dekat, sehingga destinasi wisata itu berkembang dengan baik," katanya saat melakukan survey pertama dengan tim ke Museum Buya Hamka di Nagari Sungai, Kecamatan Tanjung Raya.

Permasalahannya saat ini adalah mitra merasakan kurangnya pembinaan dan pemberdayaan dari pemerintah dalam menjalankan usaha pemandu wisata.Pengembangan industri kuliner atau souvenir khas Danau Maninjau sangat minim. Sangat disayangkan sekali kalau selama ini wisatawan hanya berkunjung ke Museum Buya Hamka yang juga sangat minim isinya.

Kemudian wisatawan kembali tanpa mencicipi kuliner dan juga souvenir khas di kampung kelahiran Buya Hamka. Solusi yang direncanakan dilakukan melalui beberapa tahap diantaranya melengkapi dan memperkuat keorganisasian dari KPGH berupa pelatihan pemandu wisata religius, pembuatan website wisata Buya Hamka, peningkatan volume karya Buya Hamka, pengembangan kuliner halal dan penyediaan souvenir khas Buya Hamka.

"Pembimbingan dan pendampingan yang kita lakukan ke KPGH sebagai pemberi jasa dan mengembangkan industri kuliner dan souvenir dengan danpak untuk pengembangan destinasi wisata Buya Hamka dan peningkatan pendapatan masyarakat," katanya.

Camat Tanjungraya, Handria Asmi menyambut baik atas kehadiran dan kemitraan tersebut."Kami sangat senang dengan niat baik Universitas Andalas, untuk membantu KPGH Tanjungraya dalam pendampingan dan pembinaan," katanya.

Pendampingan yang dilakukan itu akan berdampak positif terhadap pengembangan destinasi wisata itu."Saya berharap melalui dukungan LPPM Unand akan mendorong percepatan peningkatan sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat nantinya," katanya.

photo
Turis mancanegara saat berwisata di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (28/1). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengembangkan konsep pariwisata halal yang akan memudahkan wisatawan muslim untuk memenuhi kebutuhan berwisatanya - (Republika/Putra M. Akbar)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat