Petugas kesehatan menunjukkan sampel darah pedagang saat melakukan pelacakan Covid-19 di Pasar Tradisional Mandalika, Bertais, Mataram, NTB, Senin (11/5). (ilustrasi) | AHMAD SUBAIDI/ANTARA FOTO

Kisah Dalam Negeri

Dokter Muda yang Gemar Tracing Covid-19

Dokter muda ini sudah hampir 10 bulan bergelut dengan pandemi Covid-19.

OLEH RIGA NURUL IMAN 

Jika ada anugerah pahlawan dalam penanganan Covid-19, para tenaga kesehatanlah yang berhak menyandangnya. Mereka tidak pernah letih berjuang memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada warga.

Semangat itu salah satunya terlihat pada sosok Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Jawa Barat, Lulis Delawati. Sosok dokter muda ini sudah hampir 10 bulan bergelut dengan pandemi Covid-19. Setiap hari ia berperan dalam menangani tracing kasus Covid-19 ini. 

Jika masuk ke dalam ruang kerjanya di Kantor Dinkes Kota Sukabumi maka akan ditemukan berjejeran papan bor yang berisi tracing pasien Covid-19. Dalam papan bor ini tertulis rapi dengan spidol nama pasien Covid-19 dan kontak erat yang harus ditelusur (tracing) dalam penanganan Covid.

Ketelatenan dokter Lulis dan tim P2P Dinkes ini membuahkan hasil dengan ditempatkannya Kota Sukabumi sebagai yang terbaik atau nomor satu oleh Pemprov Jabar dalam bidang tracing Covid-19. "Alhamdulillah, selama bertugas selalu ikhlas sehingga tidak lelah karena semuanya dijalani dengan niat ibadah," ujar Lulis kepada Republika, Ahad (27/12).

 
Alhamdulillah, selama bertugas selalu ikhlas sehingga tidak lelah karena semuanya dijalani dengan niat ibadah.
 
 

Motivasinya yang dipegang dalam bertugas, yakni solidaritas dan ikhlas untuk menyelamatkan banyak nyawa di tengah pandemi. Caranya dengan berupaya optimal mencegah dan mengendalikan penyakit Covid-19 yang hingga kini ada sebagian orang yang belum mengetahui karakteristiknya.

Oleh karena itu, kata Lulis, selain melakukan tracing atau pelacakan kasus bersama tim, ia juga menggencarkan sosialisasi mengenai pencegahan Covid-19 kepada masyarakat. Misalnya, Lulis rutin menjadi narasumber dalam acara media massa lokal yang rutin menggelar dialog virtual lewat Instagram dan Facebook mengenai penanganan Covid-19.

"Sosialisasi juga dilakukan secara langsung ke sejumlah instansi, seperti Kodim 0607 Kota Sukabumi dan lembaga lainnya," ujar Lulis. 

Pada setiap momen, Lulis menyampaikan pentingnya upaya protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19 melalui Pesan Ibu atau 3M. Gerakan tersebut, yakni berupa memakai masker, menjaga jarak atau tidak berkerumun, dan mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun. Jika ketiga hal itu dilakukan warga, akan sangat efektif mencegah penyebaran Covid-19.

 
Alhamdulilah, berkat kerja keras semua pihak, bidang tracing Kota Sukabumi jadi yang terbaik di Jabar.
ACHMAD FAHMI, Wali Kota Sukabumi 
 

Lulis mengungkapkan banyak suka dan duka yang ia jalani selama bertugas melakukan tracing. Namun, dengan adanya kekompakan tim dan semangat yang sama untuk pengabdian, semuanya bisa dijalani dengan baik. Bahkan, setiap evaluasi yang dilakukan Pemprov Jabar menempatkan Kota Sukabumi sebagai yang terbaik dalam bidang tracing Covid-19.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, Pemkot Sukabumi memang berfokus pada penanganan bidang kesehatan, khususnya 4T, yakni testing, tracing, tracking, dan treatment. "Alhamdulilah, berkat kerja keras semua pihak, bidang tracing Kota Sukabumi jadi yang terbaik di Jabar," kata dia.

Pencapaian tersebut, ungkap Fahmi, menunjukkan keseriusan pemerintah kota dalam mencegah dan mengendalikan pandemi Covid-19.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat