Hikmah
Muhasabah
Tujuan muhasabah adalah untuk melihat kekurangan dan kelemahan demi perbaikan di masa mendatang.
Oleh RAHMAT HIDAYAT
OLEH RAHMAT HIDAYAT
Muhasabah bermakna mengevaluasi atau introspeksi diri, menilai dan melihat diri sendiri atau melakukan perhitungan. Dalam manajemen modern evaluasi merupakan bagian dari controlling, salah satu dari fungsi manajemen modern seperti planning, organizing, actuating, dan controlling.
Kegiatan evaluasi biasanya dilakukan secara berkala: bulanan, kuartal, semester atau tahunan. Berkenaan dengan berakhirnya tahun 2020 maka penting bagi kita untuk melakukan muhasabah.
Di dalam Alquran kata muhasabah dengan variannya disebut sebanyak 108 kali tersebar di beberapa surat, di antaranya: “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. [QS al-Baqarah (2): 284].
Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa Allah akan menilai, mengevaluasi atau menghitung seluruh amal perbuatan kita. Dan kita yakin perhitungan Allah adalah yang paling teliti dan terbaik.
Demikian juga firman Allah SWT yang artinya: “Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan”. [QS ath-Thalaq (65): 8]. Dalam ayat ini ditegaskan bahwa perhitungan Allah luar biasa keras.
Tujuan muhasabah atau mengevaluasi diri adalah untuk melihat kekurangan dan kelemahan demi perbaikan di masa yang akan datang [QS al-Hasyr (59): 18]. Rasulullah SAW menyatakan: “Hisablah amal kalian sebelum amal kalian dihisab, dan timbanglah amal kalian sebelum amal kalian ditimbang”.
Diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab, beliau mengatakan: “Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih) untuk pagelaran agung (pada hari kiamat kelak)” [HR Tirmidzi].
Syekh Maimun bin Mahran rahimahullah berkata, “Tidaklah seorang hamba menjadi bertakwa sampai dia melakukan muhasabah atas dirinya lebih keras daripada seorang teman kerja yang pelit yang membuat perhitungan dengan temannya.”
Imam al-Ghazali mengingatkan, jika prestasi hari ini lebih jelek dari pada hari kemarin termasuk golongan orang yang celaka. Jika hari ini sama dengan hari kemarin maka termasuk golongan orang yang merugi. Dan jika hari ini lebih baik dibandingkan hari kemarin maka termasuk orang yang beruntung”.
Oleh karena itu, mari kita evaluasi diri kita. Aamiin.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.