Jawa Barat
Penambahan Kasus Baru di Kota Tasikmalaya Tinggi
Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Tasikmalaya mencapai 1.997 kasus.
TASIKMALAYA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya kembali mengalami lonjakan. Dalam satu hari terakhir, terjadi penambahan sebanyak 131 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 itu datang dari klaster keluarga dan klaster perkantoran. Menurut dia, penularan dalam dua klaster itu masih masih terus meningkat. "Terutama dari perkantoran tinggi. Kalau klaster keluarga itu memang dari awal tinggi," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (23/12).
Klaster perkantoran itu adalah kantor pemerintahan di Kota Tasikmalaya. Namun, dinas kesehatan tak melakukan penutupan kantor yang terdapat kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Uus menjelaskan, pihaknya tak melakukan penutupan secara keseluruhan lantatan saat sudah memasuki akhir tahun. Artinya, pekerjaan pelayanan publik semakin meningkat.
"Kita tutup per bagian yang ada kasusnya untuk sterilisasi beberapa hari, kemudian dibuka lagi. Meski begitu di kantor itu tetap diatur ada yang WFH (kerja dari rumah)," kata dia.
Uus mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir jika memiliki kepentingan mengurus sesuatu di kantor pemerintahan. Ia memastikan pelayanan tetap aman, asalkan semua menerapkan protokol kesehatan. "Kita pastikan aman. Pelayanan tetap berjalan," kata dia.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat penambahan 131 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (23/12). Saat ini, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu mencapai 1.997 kasus. Sebanyak 1.034 kasus di antaranya masih aktif, dengan rincian 446 kasus dengan gejala (simtomatik) dan 588 kasus tanpa gejala (asimtomatik).
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, kasus aktif yang sudah menembus angka 1.000 harus menjadi perhatian semua pihak. Sebab, ruang isolasi terpusat yang tersedia di Kota Tasikmalaya sangat terbatas. "Ini harus menjadi perhatian kita semua," kat dia kepada Republika, Rabu.
Ivan menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sudah terus berupaya untuk menambah tempat isolasi secara terpusat. Dalam beberapa hari terakhir, dinas kesehatan sudah mengoperasionalkan Hotel Crown sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala.
Ia menambahkan, saat ini dinas kesehatan juga masih mempersiapkan Rumah Sakit Dewi Sartika di Kecamatan Kawalu untuk dijadikan rumah sakit darurat Covid-19. "Mudah-mudahan semua (pasien Covid-19) bisa tertapung," kata dia.
Menurut Ivan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya ingin semua pasien Covid-19 dapat menjalani isolasi secara terpusat di tempat yang telah disediakan. Sebab, menjalani karantina mandiri di rumah dinilai berpotensi menimbulkan klaster keluarga.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, sejak dioperasionalkan pada Senin (21/12), keterisian Hotel Crown sebagai tempat isolasi sudah mencapai sekira 50 persen dari kapasitas maksimal 100 tempat tidur.
Namun, ia memprediksi dalam waktu dekat Hotel Crown akan penuh dengan pasien Covid-19, lantaran kasus masih terus bertambah. "Untuk rumah sakit tetap penuh. Rusunawa sudah berkurang, tapi pasti satu-dua hari akan terisi lagi," kata dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.