Gerbang menuju lokasi lapangan tennis All England di Wimbeldon London ditutup beberapa waktu lalu. | ANDY RAIN/EPA

Internasional

Pintu Ditutup untuk Inggris

Hong Kong menjadi wilayah pertama Asia yang menutup pintu untuk Inggris.

LONDON -- Negara-negara Eropa mulai menutup pintu bagi para pengunjung dari Inggris pada Ahad (20/12). Beberapa larangan masuk untuk pesawat dan kereta api diberlakukan karena kekhawatiran tentang jenis virus korona baru yang menyebar dengan cepat ke seluruh negeri. 

“Ini (mutasi virus) belum teridentifikasi di Jerman. Namun, tentu saja kami menanggapi laporan dari Inggris dengan sangat serius," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn kepada ISPA.  

Kementerian Transportasi Jerman mengatakan, semua jenis penerbangan dari Inggris, kecuali penerbangan kargo, dilarang mendarat di negara tersebut mulai Ahad tengah malam waktu setempat. Kantor berita DPA melaporkan larangan tersebut bakal diterapkan setidaknya hingga 31 Desember.  

Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo mengatakan, larangan perjalanan masuk dari Inggris mencakup layanan kereta Eurostar melalui terowongan Channel Tunnel dan akan berlaku setidaknya selama 24 jam. Keputusan ini akan mulai berlaku tengah malam pada Ahad.  

Sementara, Pemerintah Italia memblokir semua penerbangan yang berangkat dari Inggris. Negara ini melarang masuk siapa pun yang telah transit melalui Inggris dalam 14 hari terakhir. Belanda pun melarang penerbangan yang membawa penumpang dari Inggris mulai Ahad.

Pemerintah Belanda menyatakan, pembatasan ini akan tetap berlaku hingga 1 Januari. "Mutasi menular dari virus Covid-19 sedang menyebar di Inggris. Dikatakan menyebar lebih mudah, lebih cepat, serta lebih sulit dideteksi," kata Kementerian Kesehatan Belanda.

Kementerian Kesehatan Austria mengumumkan, pemerintahannya juga berencana melarang penerbangan dari Inggris. Swedia mengatakan sedang mempersiapkan keputusan untuk melarang masuk dari Inggris. Rumania, Lituania, Latvia, Turki, Estonia, Bulgaria, dan Republik Ceska juga mengumumkan rencana untuk melarang penerbangan dari Inggris Raya.

Di sisi lain, ribuan pengunjung berusaha mendapat tiket terakhir di stasiun Internasional St Pancras London, terminal untuk Eurostar. “Kami mendapat dua tiket terakhir untuk hari ini,” kata warga Prancis bernama Leny.

“Kami masing-masing punya tiket untuk Senin dan Selasa. Namun, mengingat situasi dan apa yang terjadi, kami tidak ingin mengambil risiko apa pun. Dan kami adalah orang terakhir yang dapat melakukannya," kata Leny.  

Mulai Selasa (22/12) dini hari, Hong Kong juga melarang penerbangan penumpang dari Inggris. Kota itu menjadi kota pertama di Asia yang mengumumkan kebijakan demi menahan penyebaran virus korona jenis baru.

Menteri Kesehatan Hong Kong Sophia Chan mengatakan, pemerintah harus mengambil kebijakan yang lebih keras dan fokus untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas. 

Terkejut

Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan, pihaknya terkejut dengan langkah Prancis yang melarang masuk kendaraan Inggris dalam 48 jam ke depan. The Guardian melaporkan Shapps mengatakan, disrupsi itu tidak akan menimbulkan "masalah spesifik", seperti kelangkaan makanan dan obat-obatan dalam jangka pendek. 

photo
Pelancong sebelum menaiki kereta di Stasiun Montparnasse menjelang karantina wilayah di Paris, Prancis, Sabtu (19/12).  - (AP Photo/Christophe Ena)

"Segera setelah yang dikatakan Prancis, mungkin sedikit terkejut, mereka akan menghentikan semua moda transportasi tidak hanya penumpangnya. Kami sedang melakukan kontak dengan kelompok yang dikenal Kent Resilience Forum," katanya kepada Sky News, Senin.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengumumkan adanya virus korona varian baru di negaranya. Menurut dia, virus korona jenis baru itu lebih mudah menular dan menyebar. Kehadirannya memicu peningkatan infeksi di London dan selatan Inggris.  

Namun, Johnson menyebut, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa virus korona jenis baru itu lebih mematikan atau memicu penyakit lebih parah. Selain itu, belum ada analisis bahwa vaksin yang telah ditemukan akan kurang efektif melawannya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat