Nasional
Kematian Nakes Meningkat Sepekan Terakhir
Kepala puskesmas di Kota Bekasi meninggal setelah 10 bulan berjuang menangani Covid-19.
JAKARTA -- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mencatat, tenaga kesehatan (nakes) perawat di Tanah Air yang meninggal akibat Covid-19 terus bertambah hingga Rabu (16/12). Lonjakan kematian perawat kembali terjadi dalam sepekan terakhir.
“Jumlah perawat yang meninggal ter-update 146 jiwa per Rabu (16/12),” ujar Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah saat dihubungi Republika, Rabu (16/12).
Padahal, dua pekan lalu belum ada tambahan tenaga kesehatan perawat yang gugur. Namun, pihaknya mencatat, selama sepekan terakhir banyak perawat yang wafat. Kenaikan perawat yang meninggal dunia terjadi di Jawa Timur dan DKI Jakarta.
Terkait penyebab kematian perawat yang terus bertambah, Harif mengaku belum melakukan analisis mendalam. Namun, Harif memperkirakan faktor utama adalah kelelahan atau daya tahan tubuh menurun. Bisa jadi, perawat tersebut tertular saat berada di transportasi umum atau saat berada di rumahnya.
Banyaknya perawat yang meninggal akibat Covid-19 membuat PPNI khawatir. Artinya, ini memberikan gambaran bahwa penularan masih terjadi dan Indonesia belum selesai dengan tugas ini sehingga perawat tidak boleh lengah. “Saya kira kami sudah mengingatkan teman-teman untuk disiplin, tetapi faktanya masih banyak yang terinfeksi dan wafat,” ujar Hanif.
Karena itu, pihaknya berharap masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan. Meskipun nantinya vaksin yang aman dan efikasinya bagus kemudian disuntikkan, protokol kesehatan harus tetap dijalankan supaya kasus tidak bertambah.
Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih mengakui, para dokter yang menangani Covid-19 sudah mendapat alat pelindung diri (APD) ketika bertugas menangani pasien Covid-19. Namun, kata dia, kalau banyak dokter yang gugur, kecapaian, dan lama bekerja, dapat menjadi faktor penyebab ketertularan.
Dia mengatakan, kalau kasus Covid-19 terus bertambah dan rumah sakit dapat limpahan pasien, beban tenaga kesehatan menjadi lebih berat. Pada Agustus dan September terbukti, ketika terjadi penambahan kasus kemudian rumah sakit kebanjiran pasien sehingga menambah jumlah petugas kesehatan yang gugur. Beban tenaga kesehatan ini berat karena kelelahan dan kerjanya lebih lama.
“Jadi, tidak hanya APD yang melindungi, tetapi capai dan lama terpapar juga memengaruhi. Kecapaian dan lama terpapar inilah yang harus dicegah,” kata dia.
Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi pada Rabu (16/12) sebanyak 6.725 kasus baru. Kasus baru tersebut ditemukan dari 61.291 pemeriksaan spesimen terhadap 36.592 orang.
Dari penambahan 6.725 kasus, Provinsi Jawa Barat tercatat menyumbang tertinggi kasus baru yang mencapai 1.434 kasus. Disusul oleh Provinsi DKI Jakarta dengan penambahan 1.221 kasus baru, Jawa Timur sebanyak 755 kasus baru, Sulawesi Selatan sebanyak 447 kasus baru, dan Jawa Tengah sebanyak 421 kasus.
Kepala Puskesmas Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Ria Fhitri Widhiarti dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19. Direktur Utama RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kusnanto, menuturkan, Fhitri meninggal dunia pada Selasa pukul 14.55 WIB.
Sebelumnya, Fhitri sempat dirawat lalu sempat pulang ke rumah, kemudian muncul gejala yang sama lagi dan masuk ICU. Kusnanto mengatakan, dia terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurut Kusnanto, Fhitri ikut berjuang menangani Covid-19 di Kota Bekasi selama sepuluh bulan terakhir. “Sepuluh bulan berjuang bersama kami, tapi Allah menghendaki lain. Insya Allah beliau husnul khatimah,” ujar dia.
Kusnanto mengatakan, rasa letih dan lelah pasti muncul selama bertugas sebagai tenaga kesehatan selama masa pandemi Covid-19. Namun, karena terikat oleh sumpah profesi, nakes harus berjuang agar masyarakat dapat terlayani dengan baik.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat dokter gugur akibat Covid-19 terus bertambah menjadi 202 jiwa hingga per Rabu (16/12). IDI menganalisis, salah satu penyebabnya adalah kelelahan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.