Kisah Dalam Negeri
Kubur Tumpang Korban Covid-19
TPU Pondok Ranggon hanya menerima makam tumpang bagi jenazah Covid-19 Muslim.
OLEH FEBRYAN A, FLORI SIDEBANG
Jelang malam, Andi (34 tahun) duduk bersandar di tembok makam di dekat pohon Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Bersama dua rekannya, Andi melepas penat sejenak sembari bersiap-siap untuk pulang. Mereka baru saja usai menguburkan jenazah Covid-19 terakhir hari itu, Selasa (1/12).
“Kini jumlah jenazah yang datang makin sedikit sejak area makam Covid-19 mulai penuh,” kata Andi sembari menunjuk area makam Covid-19 terakhir di sisi tenggara TPU Pondok Ranggon.
Sebagai petugas penggali kubur, penuhnya TPU Pondok Ranggon menjadi waktu bagi Andi untuk beristirahat. Sebab, ia telah berjibaku mengurus jenazah Covid-19 sejak Maret lalu. Sebaliknya, bagi publik Jakarta, ini adalah alarm peringatan. Angka kematian terkait Covid-19 masih puluhan orang setiap harinya.
Mengutip data dari situs resmi milik Pemprov DKI Jakarta, tercatat 9.031 jenazah yang telah dimakamkan dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19 sejak awal pandemi pada Maret lalu. Adapun sejak 25 November hingga 1 Desember, tercatat 333 orang yang dimakamkan. Artinya, rata-rata per hari sekitar 47 orang yang harus dikuburkan dengan prosedur tetap (protap) Covid-19 dalam sepekan terakhir.
Penanggung Jawab Pelaksana Pemakaman Covid-19 TPU Pondok Ranggon, Muhaimin, mengatakan, area permakaman untuk korban Covid-19 sudah mulai penuh. Area makam untuk jenazah Muslim sudah tak tersisa lagi sejak 8 November lalu. Kini, hanya tersisa sekitar 80 petak makam untuk jenazah Covid-19 Kristen.
Muhaimin menjelaskan, sejak Maret lalu, sebanyak 4.516 jenazah Covid-19 dikuburkan. Perinciannya 3.762 di area Muslim dan 718 di area Kristen. Sisanya 36 jenazah dikuburkan dengan sistem tumpang. “Kita melayani sistem tumpang karena memang unit untuk Muslim sudah full,” kata Muhaimin.
Sistem tumpang adalah penempatan jenazah Covid-19 di makam biasa yang sudah ada sebelumnya. Jadi, jenazah yang sudah ada sebelumnya akan ditimpa dengan jenazah Covid-19. Sistem tumpang itu sudah diterapkan sejak 8 November, bertepatan dengan penuhnya lahan pemakaman jenazah Covid-19 Muslim di Pondok Ranggon. Pemakaman dengan sistem tumpang memiliki dua syarat.
Pertama, pihak keluarga dari jenazah Covid-19 harus mendapatkan izin penggunaan tanah makam. Kedua, pihak keluarga mendapat persetujuan dari seluruh pihak keluarga dari makam yang akan ditumpangi. “Agar tak ada kendala di kemudian hari,” kata Muhaimin.
Lahan permakaman khusus Covid-19 di Pondok Ranggon seluas 1,4 hektare (ha). Berdasarkan pantauan Republika di area yang masih tersisa 80 petak untuk jenazah Covid-19 Kristen, tampak lokasinya berbatasan langsung dengan sungai, kawasan permukiman warga, dan area kuburan biasa yang juga sudah penuh.
Karena TPU Pondok Ranggon penuh, jenazah Covid-19 kini dikuburkan di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. Meski demikian, kasus baru positif Covid-19 di Jakarta masih belum menurun. Data 30 November dan 1 Desember menunjukkan angka penambahan kasus baru masih di atas seribu per harinya.
Dengan jumlah kematian rata-rata per hari 47 orang, 3.000 petak makam yang tersisa di Tegal Alur akan habis dalam 64 hari ke depan. Setelah semua lahan makam habis, di mana lagi jenazah korban Covid-19 akan dikuburkan?
Kepala Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur, Christian Tamora Hutagalung mengiyakan, saat ini TPU Pondok Ranggon hanya menerima pemakaman bagi jenazah Covid-19 non-Muslim lantaran masih tersisa sekitar 30 petak makam. Sedangkan lahan makam untuk jenazah Covid-19 Muslim, jelas Christian, telah terisi penuh.
"Tinggal (lahan makam untuk) non Muslim, sekitar 30-an petak. Kita sudah habis (lahan makam untuk jenazah Covid-19 Muslim)," kata Christian saat dihubungi Republika, Rabu (2/12).
Christian menjelaskan, kini TPU Pondok Ranggon hanya menerima makam tumpang bagi jenazah Covid-19 Muslim. Proses itu pun hanya dapat dilakukan apabila mendapat izin dari pihak keluarga.
"(Lahan makam jenazah) covid Muslim sudah enggak ada. Kita terima itu makam tumpang. Kalau makam tumpang, silakan. Kalau keluarganya ada yang mau makam tumpang," ujarnya.
Lahan pemakaman untuk jenazah Covid-19 yang beragama Islam di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, sudah penuh sejak 8 November lalu. Kini, hanya tersisa puluhan petak makam untuk jenazah Covid-19 umat nasrani.
"Memang di unit muslim untuk pemakaman protap (prosedur tetap) Covid-19 per tanggal 8 november 2020 sudah full," kata Penanggung Jawab Pelaksana Pemakaman Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Muhaimin, di Jakarta, Selasa (1/12).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.