Ekonomi
CWLS Ritel akan Ditawarkan Daring
Kemenkeu juga akan menambah mitra distribusi CWLS ritel.
JAKARTA -- Mitra distribusi penawaran Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) ritel berkomitmen mendukung upaya pemerintah melakukan penghimpunan dana wakaf melalui sistem daring. Pemanfaatan platform digital akan memudahkan wakif serta berpotensi meningkatkan jumlah pengumpulan.
Corporate Secretary PT Bank BNI Syariah Bambang Sutrisno menjelaskan, pihaknya siap untuk melakukan penjualan CWLS ritel dengan sistem daring apabila pemerintah telah mengimplementasikannya.
Bambang mengatakan, BNI Syariah akan memanfaatkan portal resmi penjualan sukuknya yakni www.haisbsnsyariah.co.id. "Melalui situs ini, investor dapat melakukan pendaftaran dan pemesanan CWLS secara mandiri," tuturnya saat dihubungi Republika, Ahad (29/11).
Sebelumnya, Bambang menyampaikan, BNI Syariah sudah ditunjuk sebagai mitra distribusi resmi penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sejak Agustus 2020. Perusahaan pun telah memanfaatkan situs tersebut untuk penjualan surat utang pemerintah. Instrumen tersebut yakni Sukuk Ritel (SR) seri SR-013 dan yang terbaru adalah Sukuk Tabungan (ST) seri ST-007.
Bambang mengatakan, penggunaan platform digital akan memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin menjangkau CWLS. Baik itu untuk generasi milenial yang sudah akrab dengan digital maupun generasi X atau kelahiran 1965-1979.
Optimalisasi peran digital, kata Bambang, merupakan satu dari dua kunci pengembangan CWLS maupun industri keuangan halal secara keseluruhan. Poin kedua yang perlu ditingkatkan, menurutnya, adalah literasi terkait produk kepada masyarakat.
"Dua hal tersebut sangat penting untuk dijalankan secara bersama untuk pengembangan ekosistem halal value chain di CWLS," katanya.
Bank BRI Syariah juga menyampaikan poin serupa. Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Mulyatno Rachmanto mengatakan, sosialisasi secara berkelanjutan tentang CWLS kepada berbagai lapisan masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah yang harus ditingkatkan. Dalam menuntaskan tantangan tersebut, ia memastikan, pihaknya akan mendukung upaya pemerintah.
BRI Syariah juga menyambut positif rencana penawaran CWLS ritel secara daring di kemudian hari. Mulyanto menyebutkan, perseroan telah memiliki sistem yang mumpuni untuk mendukungnya. "Sistem akan siap karena kami sudah ada pengalaman menawarkan sukuk dalam sistem daring," tuturnya.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, CWLS seri ritel SWR-001 sudah menghimpun dana wakaf sebesar Rp 14,9 miliar. Seri pertama ini baru ditawarkan secara luring dengan masa penawaran 9 Oktober hingga 20 November 2020.
Seperti dikutip dalam keterangan resmi DJPPR, Rabu (25/11), masih terdapat potensi yang sangat besar dari CWLS untuk digali. Untuk itu, pemerintah akan meningkatkan pelayanan agar masyarakat dapat lebih mudah menjangkau CWLS Ritel, dan turut mendukung upaya BWI dalam mengembangkan program wakaf uang.
Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, pihaknya akan menyiapkan platform daring untuk pemesanan CWLS ritel ke depan. Selain itu, Dwi menyampaikan, Kemenkeu juga akan menambah mitra distribusi (midis) CWLS ritel. Saat ini, baru empat Lembaga Keuangan Syariah-Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) yang menjadi midis yakni BNI Syariah, BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan Bank Muamalat.
“Strategi ketiga, masa penawarannya akan lebih panjang,” kata Dwi.
Penerbitan CWLS merupakan upaya pemerintah dalam mendukung pengembangan pasar keuangan syariah khususnya industri wakaf uang. CWLS juga diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan yaitu memberantas kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan meningkatkan produktivitas.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.