Kabar Utama
Jokowi: Pastikan Ketibaan Vaksin
Kasus Covid-19 terkonfirmasi positif di Indonesia lampaui angka 500 ribu.
JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta kepastian kapan vaksin Covid-19 bisa sampai ke Indonesia. Jokowi menilai, seharusnya proses administrasi pembelian vaksin seperti proses pembayaran sudah dilakukan saat ini.
Presiden Jokowi menyampaikan hal ini saat membuka rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/11) pagi. “Saya nanti akan minta laporan yang pertama mengenai vaksin sampai di tangan kita kapan. Karena ini sudah prosesnya, mestinya proses-proses administrasi, proses pembayaran mestinya sudah dilakukan,” ujar Jokowi.
Presiden juga meminta kepastian persiapan pelaksanaan vaksinasi, baik terkait proses distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh daerah di Tanah Air maupun persiapan untuk keamanan vaksin.
“Persiapan untuk cold chain, sealer-nya seperti apa dan proses administrasi menuju tahapan-tahapan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang berkaitan dengan emergency used of authorization (EUA) seperti apa, saya ingin mendapatkan laporannya,” kata dia.
Jokowi juga meminta agar pelaksanaan vaksinasi Covid-19 disiapkan dengan baik. “Kemarin saya lihat simulasi vaksinasi. Saya lihat di lapangan sudah baik dan saya minta simulasi ini terus dilakukan. Saya akan /ngecek mungkin sekali-dua kali lagi sehingga nanti saat pelaksanaan betul-betul pada kondisi yang sudah sangat baik,” ujar Jokowi.
Kebutuhan vaksinasi tersebut kian mendesak karena sejauh ini pandemi di Indonesia tak kunjung mereda. Kemarin, pemerintah merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4.442 orang dalam 24 jam terakhir. Padahal, ada pola penurunan kapasitas pemeriksaan setiap akhir pekan.
Dengan angka itu, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air resmi menyentuh 502.110 kasus atau lebih dari setengah juta orang. Angka ini didapat dalam kurun waktu lebih dari delapan bulan, sejak pertama kali kasus Covid-19 diumumkan di Indonesia awal Maret lalu.
Sementara, kasus kematian dilaporkan bertambah 118 orang kemarin. Dengan demikian, jumlah pasien yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 menjadi 16.002 orang. Sedangkan, total yang sembuh hingga kemarin mencapai 422.386 orang atau 84,1 persen dari total kasus.
Sementara, BPOM memastikan progres pengembangan vaksin Covid-19 oleh Sinovac dan PT Bio Farma menunjukkan hasil positif. Kepala BPOM Penny Lukito menyampaikan, tahapan uji klinis calon vaksin Covid-19 tersebut telah rampung dan dilanjutkan dengan analisis data sebelum akhirnya diberikan izin edar darurat (EUA).
"Saat ini data-data sedang dianalisis tentunya, walau uji klinis sudah selesai. Alhamdulillah pantauannya aspek keamanan dalam uji klinis baik. Aspek mutu dari vaksin Sinovac juga baik," ujar Penny seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, kemarin.
Pemerintah, Penny menyebut, tetap mengedepankan faktor keamanan, efektivitas, dan efikasi dalam menyiapkan vaksin Covid-19. BPOM menegaskan tetap menjaga komitmen untuk memastikan seluruh aspek tersebut dipenuhi. Artinya, apabila vaksin Covid-19 nanti sudah mendapat izin edar, dipastikan produk tersebut aman, efektif, dan memiliki khasiat dalam melawan penularan Covid-19.
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Bio Farma dan Sinovac adalah salah satu opsi vaksin yang akan dipakai pemerintah. Penny sebelumnya menyatakan, izin edar darurat kemungkinan baru bisa dikeluarkan pada akhir Januari 2021. Hal tersebut karena BPOM belum mendapatkan data uji klinis tahap III di Brasil yang diperkirakan baru tiba awal Januari nanti.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menambahkan, pihaknya telah memulai sejumlah persiapan vaksinasi Covid-19. Selain melakukan simulasi di fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas, Terawan juga memastikan pemerintah telah mengamankan seluruh fasilitas dan infrastruktur vaksinasi.
Terawan juga menyampaikan, pemerintah memastikan seluruh jejaring rantai dingin (cold chain) distribusi vaksin sudah siap. "Mudah-mudahan semuanya bisa berlangsung dengan baik bila nanti tiba waktunya kita melakukan vaksinasi," kata Terawan.
Mudah-mudahan semuanya bisa berlangsung dengan baik bila nanti tiba waktunya kita melakukan vaksinasi.TERAWAN AGUS PUTRANTO, Menteri Kesehatan
Vaksinolog Dirga Sakti Rambe menjelaskan, sesuai ketetapan Badan Kesehatan Dunia terkini, BPOM sudah bisa mengeluarkan EUA jika tingkat efektivitas vaksin potensial mencapai 50 persen. Sementara, tingkat efektivitas vaksin Sinovac yang dilansir jurnal sains the Lancet diklaim melampaui 90 persen. Kendati demikian, kesimpulan itu baru didapatkan dari uji klinis tahap I dan II.
Terlepas dari perkembangan itu, ia berpesan, masyarakat juga harus tetap konsisten melaksanakan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Mancanegara Kebut Vaksinasi
Amerika Serikat (AS) bakal memulai vaksinasi Covid-19 kepada warga pada pertengahan Desember mendatang. Hal itu dikatakan oleh Kepala Badan Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) Dr Moncef Slaoui, Ahad (22/11) waktu setempat.
"Rencana kami adalah dapat mengirimkan vaksin ke lokasi imunisasi dalam waktu 24 jam sejak persetujuan," kata Slaoui dilansir Aljazirah, Senin (23/11).
Slaoui sebagai kepala Operation Warp Speed, program federal yang meningkatkan produksi vaksin yang menjanjikan saat dikembangkan, memperkirakan bahwa pertengahan Desember adalah waktu yang tepat untuk masyarakat memperoleh vaksin.
"Jadi, saya perkirakan mungkin pada hari kedua setelah disetujui pada 11 atau 12 Desember, semoga orang pertama akan diimunisasi di seluruh AS, di seluruh negara bagian, di semua area," ujarnya.
Pernyataan Slaoui datang dua hari setelah Pfizer dan BioNTech mengajukan permohonan persetujuan penggunaan darurat dari FDA untuk vaksin virus korona. Perusahaan farmasi tersebut mengatakan, uji coba awal menunjukkan keefektifan vaksin 95 persen yang menempatkannya jauh di atas ambang batas FDA, yang biasa untuk penggunaan darurat.
Slaoui dijadwalkan akan melakukan pertemuan dari 8 hingga 10 Desember untuk membahas vaksin yang disetujui menurut Pfizer dan Moderna. Jika izin selepas itu keluar, vaksin itu bisa diluncurkan keesokan harinya.
Slaoui juga mengatakan, berdasarkan rencana, jumlah penduduk yang perlu divaksinasi agar hidup kembali normal kemungkinan terjadi pada Mei. Pakar penyakit menular terkemuka AS, Dr Anthony Fauci mengatakan, mungkin 20 juta orang akan dapat divaksinasi pada akhir tahun.
Selain Pfizer dan BioNTech, perusahaan AS Moderna juga telah melaporkan efektivitas 95 persen dalam uji klinis fase ketiga dari vaksinnya. Perusahaan Inggris AstraZeneca, yang mengembangkan vaksin dengan Universitas Oxford, mengatakan mereka mengharapkan hasil awal pada akhir Desember. Vaksin itu dilaporkan sangat menjanjikan untuk orang tua.
AS sejauh ini telah melewati tonggak 12 juta kasus yang dikonfirmasi di negara itu, menurut data Universitas Johns Hopkins. Pada Jumat (20/11), AS mencetak rekor harian lain lebih dari 198 ribu kasus yang baru dikonfirmasi.
Inggris juga menyatakan kesiapannya dalam memberikan persetujuan regulator untuk vaksin Covid-19 milik Pfizer-BioNTech pekan ini. Izin itu diperkirakan keluar sebelum izin di AS keluar.
Laman the Telegraph melaporkan, mengutip sumber pemerintah bahwa regulator Inggris akan memulai penilaian resmi vaksin, paling lama pada 1 Desember. Inggris pekan lalu juga secara resmi meminta regulator medis, MHRA, untuk meninjau kesesuaian vaksin Pfizer-BioNTech.
Inggris saat ini telah memesan 40 juta dosis dan berharap mendapatkan 10 juta dosis. Jumlah itu yang cukup melindungi lima juta orang pada akhir tahun ini jika regulator menyetujui vaksin tersebut.
Jerman juga kemungkinan mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 paling cepat pada Desember, seperti dinyatakan Menteri Kesehatan Jens Spahn. "Ada alasan untuk merasa optimistis bahwa akan ada persetujuan vaksin di Eropa tahun ini," kata Spahn saat wawancara dengan grup Redaktions Netzwerk Deutschland.
Spahn mengatakan, telah meminta negara bagian federal Jerman untuk menyediakan pusat vaksinasi pada pertengahan Desember dan bahwa ini berjalan dengan mulus. "Saya lebih memilih, menyediakan pusat vaksinasi dalam beberapa hari lebih awal ketimbang vaksin yang disetujui, yang tidak langsung digunakan."
Menurut Spahn, Jerman mengamankan lebih dari 300 juta dosis vaksin melalui Komisi Eropa, opsi bilateral, dan kontrak. Jumlah tersebut lebih dari cukup, bahkan tersisa untuk dibagi dengan negara lain.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez juga mengatakan, pemerintah akan meluncurkan program vaksinasi Covid-19 secara komprehensif pada Januari dan berharap mampu menjangkau sebagian besar populasi dalam waktu enam bulan.
Dia mengatakan, Spanyol dan Jerman menjadi negara Uni Eropa pertama yang memiliki rencana vaksinasi lengkap. "Program tersebut mulai berlangsung pada Januari dan mempunyai 13 ribu titik vaksinasi," kata Sanchez saat konferensi pers usai KTT G20 daring selama dua hari.
Spanyol mencatat jumlah infeksi Covid-19 tertinggi kedua di Eropa barat setelah Prancis, dengan sekitar 1,5 juta kasus dan 46.619 kematian.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.