Nasional
Nakes Diminta Tetap Berjuang
Kota Bandung menjadi salah satu daerah dengan nakes rawan terpapar Covid-19.
INDRAMAYU – Kematian seorang tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Indramayu membuat rekan-rekan kerjanya merasa sangat terpukul. Namun, mereka diminta untuk tetap kuat dan bertahan dalam upaya melawan Covid-19.
“Kami berharap para tenaga kesehatan tetap fight untuk sama-sama melawan Covid-19 ini,” kata Pejabat Sementara Bupati Indramayu, Bambang Tirtoyuliono, Rabu (4/11).
Nakes yang bekerja di Puskesmas Kiajaran Wetan, Kecamatan Lohbener, itu meninggal pada Selasa (27/10). Nakes perempuan berusia 53 tahun tersebut sebelumnya sempat dirawat di ruang isolasi RSUD Indramayu karena mengalami gejala.
Meninggalnya nakes itu membuat rekan-rekannya yang bekerja di Puskesmas Kiajaran Wetan mengalami down atau terpukul. Bambang menyatakan, Pemerintah Kabupaten Indramayu merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya tenaga kesehatan tersebut. Namun, ia berharap kasus itu menjadi kematian terakhir pada masa pandemi ini.
Untuk mengembalikan mental pegawai puskesmas agar dapat memberikan pelayanan kepada publik, Bambang melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Kiajaran Wetan, kemarin. Dalam kesempatan itu, dia didampingi Kepala Dinas Kesehatan Deden Bonni Koswara.
Kadinkes yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu itu mengatakan, sesuai dengan keputusan menteri kesehatan (KMK), tenaga kesehatan yang meninggal dunia akan diberikan santunan sebesar Rp 300 juta yang bersumber dari APBN. “Kami akan ajukan santunannya bagi nakes yang meninggal tersebut. Sesuai KMK bagi sebesar Rp 300 juta,” kata Deden.
Deden mengatakan, nakes tersebut merupakan perempuan berusia 53 tahun. Dia adalah nakes pertama di Kabupaten Indramayu yang meninggal dunia karena Covid-19. Berdasarkan penelusuran, nakes tersebut merupakan kontak erat dari pasien yang lebih dahulu terkonfirmasi Covid-19.
“Jadi, riwayat beliau ini didapatkan dari hasil tracing salah seorang pasien, yang merupakan adiknya,” ujar Deden saat menjelaskan kematian nakes tersebut pada Selasa (27/10).
Kota Bandung juga menjadi salah satu daerah dengan nakes rawan terpapar Covid-19. Sepanjang Oktober, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung melaporkan 43 nakes di 16 rumah sakit terkonfirmasi positif Covid-19. “Nakes yang positif (sudah) sebanyak 43 orang,” ujar Kepala Dinkes Kota Bandung, Rita Verita, akhir bulan lalu. Hingga pekan lalu, seluruh nakes yang terpapar virus korona melakukan isolasi mandiri.
Kota Bandung memang melakukan tes usap atau swab massal kepada nakes. Menurut Rita, total nakes yang sudah melakukan uji usap sebanyak 1.042 orang dari 10 ribu nakes yang mendaftarkan diri. Uji usap dilakukan di rumah sakit masing-masing.
Pengetesan ini direncanakan selesai pada November mendatang. Rita mengatakan, pihaknya juga telah melacak kerabat, teman, maupun keluarga yang menjalin kontak erat dengan nakes yang terpapar Covid-19.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.