Kabar Utama
336 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Sebanyak 51,62 persen kendaraan yang meninggalkan Jakarta tercatat menuju arah timur.
JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tak menyurutkan tekad masyarakat mengisi libur panjang untuk berwisata dan bepergian ke luar kota. Tempat wisata di berbagai daerah ramai dikunjungi masyarakat.
Warga Jakarta pun berbondong-bondong meninggalkan Ibu Kota. Menurut catatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, sebanyak 336.929 kendaraan telah meninggalkan Jakarta pada 27-28 Oktober.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas dari beberapa gerbang tol (GT), yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur), GT Cikupa (arah Barat), dan GT Ciawi (arah Selatan).
"Total volume kendaraan yang meninggalkan Jakarta naik 40,5 persen jika dibandingkan selama masa kenormalan baru," kata Dwimawan, Kamis (29/10).
Sebanyak 51,62 persen kendaraan yang meninggalkan Jakarta, tercatat menuju arah timur. Sisanya, 26,61 persen menuju arah barat dan 21,77 persen menuju arah selatan.
Ribuan kendaraan dari arah Jakarta pun terpantau telah keluar melalui Tol Cipali menuju arah Jawa Tengah. General Manager Operation Astra Tol Cipali, Suyitno, mengatakan, volume lalu lintas Astra Tol Cipali yang tercatat di GT Palimanan, Kabupaten Cirebon, sepanjang Rabu (28/10), baik kendaraan keluar maupun masuk mencapai 67.021 kendaraan.
Suyitno menjelaskan, volume lalu lintas pada Rabu (28/10) itu memgalami kenaikan 136 persen dibandingkan lalu lintas normal harian di hari yang sama. Arus lalu lintas didominasi kendaraan pribadi. "Sedangkan lalu lintas pada hari ini, terpantau masih dalam kondisi lancar dan aman," kata Suyitno.
Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi salah satu destinasi bagi masyarakat untuk menghabiskan libur panjang cuti bersama, peringatan Maulid Nabi, dan libur akhir pekan. Berdasarkan pantauan Republika pada Kamis pagi pukul 08.00 WIB, arus lalu lintas di Simpang Gadog menuju Puncak sudah terpantau padat dan terjadi kemacetan. Kepolisian pun memberlakukan sistem satu arah keluar GT Ciawi hingga ke Rindu Alam.
Sejumlah petugas kepolisian beserta Satpol PP Kabupaten Bogor juga turut memeriksa penerapan protokol kesehatan oleh wisatawan. Baik yang menggunakan roda dua maupun roda empat. Jika ada yang ditemukan tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker, wisatawan tersebut diberhentikan dan diarahkan menuju tempat rapid test massal, yakni di halaman parkir Masjid Harakatul Jannah, Megamendung, Kabupaten Bogor.
Masyarakat terpantau memadati berbagai tempat wisata di Puncak. Salah satunya kawasan kebun teh. Saking ramainya, banyak kendaraan roda dua yang diparkir di pinggir jalan.
Sebagai upaya mencegah peningkatan kasus Covid-19 akibat libur panjang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor melakukan tes cepat secara acak kepada wisatawan. Hingga Kamis sore, tes cepat dilakukan kepada 918 wisatawan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 50 orang reaktif Covid-19 “Kebanyakan berasal dari luar Kabupaten Bogor,” kata Kadinkes Kabupaten Bogor, Mikeu Kaltarina kepada Republika di Simpang Gadog, Kecamatan Megamendung.
Tes cepat dilakukan di tiga titik, yaitu di Simpang Gadong, kantor Kecamatan Megamendung, dan di objek wisata Telaga Warna. Wisatawan yang hasil tes cepatnya reaktif langsung dilakukan tes usap. Wisatawan tersebut juga diminta untuk tak melanjutkan kunjungan wisata dan kembali ke tempat asal.
Di wilayah Jawa Barat lainnya, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran terus mengalami peningkatan pada Kamis. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rahcman mengatakan, tingkat hunian atau okupansi sejumlah penginapan mulai terisi sejak Rabu (28/10) malam. Namun, belum semua penginapan penuh oleh wisatawan.
"Tingkat kunjungan juga sudah mulai merayap. Tingkat hunian hotel juga mulai ada peningkatan, tapi belum penuh," kata dia kepada Republika.
Ia memprediksi, kunjungan wisatawan ke daerahnya akan terus mengalami peningkatan dalam beberapa hari ke depan. Sebab, berdasarkan pantauannya di lapangan, jalan-jalan mulai ramai oleh kendaraan dari luar kota. "Hari ini sampai besok akan terus meningkat. Puncaknya bisa jadi malam Sabtu," ujar dia.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di destinasi di Pangandaran, Untung mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan langsung ke lapangan. Tim yang terdiri atas berbagai unsur itu akan melakukan pengawasan protokol kesehatan di destinasi wisata.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran juga telah menggandeng dinas kesehatan untuk melakukan tes cepat Covid-19 tempat wisata. Tes itu akan dilakukan secara acak dan menyasar wisatawan serta pelaku usaha wisata.
Di daerah Jawa Tengah, arus penumpang dan kendaraan juga terpantau mengalami peningkatan. Jumlah penumpang yang turun di Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, misalnya, mengalami kenaikan sekitar 20 persen dibandingkan hari biasa.
Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto, mengatakan, mulai Selasa (27/10) sudah ada peningkatan jumlah penumpang yang turun di terminal yang dikelola pemerintah pusat tersebut. Namun, peningkatan pada hari tersebut tidak terlalu signifikan, hanya 10-15 persen. Kemudian, pada Rabu (28/10) ada peningkatan lagi hampir 20 persen.
"Rata-rata jumlah kedatangan bus per hari 600-700 bus. Sedangkan jumlah penumpang 10-11 ribu orang. Long weekend ini ada peningkatan," kata Joko.
Menurut Joko, kebanyakan bus dan penumpang yang datang berasal dari antar kota dalam provinsi (AKDP). Sedangkan kedatangan bus antar kota antar provinsi (AKAP) hanya mengalami kenaikan beberapa unit.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Rudy Syafrudin mengatakan, pada hari kedua cuti bersama dan libur panjang, Kamis, volume kendaraan melintas di ruas tol Semarang- Batang terus menunjukkan peningkatan. Arus lalu lintas dalam tol tersebut didominasi oleh kendaraan pribadi asal luar kota, dari arah Batang menuju ke Semarang.
“Kendaraan pribadi berpelat nomor Jawa Barat, Jakarta dan daerah lain di sekitarnya cukup mendominasi arus lalu lintas dalam tol," katanya.
Menurut dia, masyarakat memanfaatkan masa cuti bersama dan libur panjang kali ini untuk pulang atau berkunjung ke kampung halaman, setelah Lebaran lalu tidak bisa pulang akibat pandemi Covid-19. “Beberapa di antaranya menuturkan, memang memanfaatkan libur panjang kali ini untuk mudik."
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.