Nasional
Agen Perisai Dorong Masyarakat Ikuti Program Jamsostek
Agen Perisai menjadi perpanjangan tangan BP Jamsostek dalam meningkatkan kepesertaan.
JAKARTA — Agar terhindar dari kemiskinan akibat kecelakaan kerja, Negara melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional mengharuskan warganya mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek). Di dalamnya terdapat jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan hari tua (JHT), dan jaminan pensiun (JP).
Dengan terlindungi program Jamsostek, pekerja akan maksimal dalam menjalankan tugasnya. Keluarga di rumah tak mengkhawatirkan kondisi anggotanya yang bekerja. Mereka juga tak merisaukan kondisi ekonomi jika suatu saat anggotanya mengalami kecelakaan atau bahkan kematian saat kerja. Sebab, Negara menjamin ekonomi mereka dengan jamsostek.
Jumlah total peserta BP Jamsostek hingga akhir 2019 terdiri dari sekitar 650 perusahaan pemberi kerja terdaftar dan sekitar 54,5 juta pekerja. Pada awal 2020, BP Jamsostek menargetkan 23 juta peserta baru. Dengan begitu, diharapkan ada 77 juta pekerja yang dilindungi program jamsostek atau separuh lebih dari 131 juta angkatan kerja (BPS/2019).
Untuk mencapai target tersebut, BP Jamsostek menggiatkan Program Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai). Perisai melibatkan masyarakat untuk mengajak dan merekrut pekerja untuk menjadi peserta BP Jamsostek.
Kriteria untuk menjadi agen Perisai di seluruh Indonesia tidak sulit. Di antaranya bisa baca tulis, minimal lulusan SMA, memiliki keahlian dalam pelayanan dan penjualan. Akan lebih afdal jika dia memiliki komunitas, sehingga mudah untuk merekrut masyarakat mengikuti program Jamsostek.
Tugas agen Perisai di antaranya adalah melaksanakan sosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan, melaksanakan kegiatan akuisisi peserta, melakukan kegiatan pengelolaan data kepesertaan. Juga menyerahkan tanda bukti pembayaran iuran kepada peserta binaannya, dan menginformasikan tanda bukti kepesertaan kepada peserta.
Perisai diharapkan mengjangkau lebih banyak para pekerja sebagai peserta BP Jamsostek. Para agennya akan didukung sistem perbankan untuk memastikan transaksi keuangan berjalan dengan transparan dan akuntabel.
Program ini ditargetkan meningkatkan cakupan kepesertaan bukan penerima upah (BPU) dan UMKM. Para agennya dapat dengan mudah masuk ke berbagai instansi bisnis, mulai dari mikro hingga di atasnya dengan memanfaatkan kedekatan, kekeluargaan, dan pertemanan.
Nantinya para agen perisai mendapatkan insentif dari akumulasi kepesertaan yang berhasil dikumpulkan. Pendapatan yang diperoleh yakni 7,5 persen dari iuran terkumpul. “Itu kita kasih per bulan,” kata Kepala BP Jamsostek Cabang Kelapa Gading Jakarta Erfan Kurniawan dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (16/10).
Para agen Perisai juga akan dibekali dengan asuransi BP Jamsostek dan Kesehatan. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan keterampilan menguasai aplikasi-aplikasi demi memudahkan sosialisasi dan akuisisi peserta.
Erfan menjelaskan, pihaknya kembali merekrut agen Perisai dari anggota persatuan sopir trailer Tanjung Priok. Mereka adalah pengemudi yang membawa peti kemas dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju berbagai daerah di Indonesia.
Dalam menjalankan tugas, mereka menghadapi risiko seperti kecelakaan dan kematian. Jika itu terjadi, maka ekonomi keluarga mereka akan hancur. Untuk mengantisipasi ancaman tersebut, para sopir harus menjadi peserta BP Jamsostek.
“Kami bersyukur ada paguyuban mereka yang siap membantu kami untuk mengajak para sopir mengikuti program jamsostek. Melalui kearifan para agen perisai, kami akan fasilitasi dan memberikan arahan kepada para sopir untuk mengikuti program jamsostek,” kata Erfan.
Erfan mengatakan, kerja sama dengan paguyuban sopir trailer Tanjung Priok membahas ketertarikan mereka yang ingin bergabung menjadi agen Perisai. Pihaknya memberikan edukasi, sharing knowledge perihal manfaat program BP Jamsostek.
BP Jamsostek Cabang Kelapa Gading Jakarta berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai unsur seperti pemerintah, asosiasi pengusaha, entitas bisnis, masyarakat, dan lembaga lain, untuk mengakuisisi pekerja yang belum terlindungi program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Rekrutmen agen Perisai ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. “Pada akhirnya, bisa mendorong daya saing dan memberikan jaminan sosial yang lebih baik kepada masyarakat di negeri ini,” ujar Erfan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.