Petani memanen padi menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) saat panen raya di areal persawahan lumbung pangan nasional Food Estate di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (12/9). | Makna Zaezar/ANTARA FOTO

Kabar Utama

Jokowi Tinjau Lumbung Pangan di Kalteng

Kita ingin memastikan dimulainya pengembangan lumbung pangan di Kalteng.

PULAU PISANG -- Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan baru dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Tengah, Kamis (8/10). Kali ini Jokowi berkunjungi ke Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, setelah pada Juli lalu Jokowi meninjau proyek serupa di Kabupaten Kapuas.

"Hari ini saya kembali lagi ke Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya sekarang ada di Kabupaten Pulang Pisau. Kita ingin memastikan dimulainya pengembangan food estate," kata Jokowi dalam pernyataannya selepas peninjauan. 

Lumbung pangan baru di Kabupaten Pulang Pisau ditargetkan dapat dikembangkan seluas 10 ribu hektare lahan pada tahun ini. Sementara untuk yang berada di Kabupaten Kapuas, seluas 20 ribu hektare lahan disiapkan untuk pengembangan hingga akhir tahun ini.

Di Belanti Siam, Pulang Pisau, Jokowi menyaksikan pengolahan lahan rawa dengan menggunakan traktor apung khusus untuk kemudian berlanjut pada penanaman padi menggunakan mesin penanam otomatis atau rice transplanter. Jokowi juga melihat implementasi pemupukan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi nirawak atau drone.

"Yang akan kita kerjakan adalah sebuah hamparan yang sangat luas sehingga dibutuhkan mekanisasi dan alat-alat modern," katanya.

Teknologi lain yang diaplikasikan di kawasan lumbung pangan Belanti Siam adalah teknologi pengelolaan air, perbaikan kualitas air dan pemanfaatan air di lahan pasang surut, hortikultura baik sayuran dan buah-buahan, maupun budidaya ikan serta perkebunan.

Presiden mengatakan, lahan yang ada di Belanti Siam tidak hanya ditanami padi, tapi juga dikombinasikan dengan jeruk, bawang merah, dan kelapa di sisi-sisi area sawah. 

Selain itu, ada juga budidaya ikan di setiap titik irigasi dengan air yang melimpah ruah di kawasan itu. "Dengan cara-cara ini kita harapkan pendapatan petani akan naik. Tidak hanya dari padi, tetapi juga dari jeruk, bawang merah, kelapa, ikan, dan dari (ternak) itik," katanya. 

Korporasi petani akan menjadi basis dari pengembangan kawasan lumbung pangan baru di Kalimantan Tengah ini. Pengelolaan akan dilakukan secara terintegrasi yang mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan.

Para petani yang menggarap lahan dan peternakan selanjutnya akan terkonsolidasi dalam kelompok-kelompok tani dengan terlebih dahulu difasilitasi baik sarana maupun prasarana serta pendukung lainnya. Pemerintah, ujar Jokowi, ingin mengupayakan sebuah ekosistem model bisnis berkesinambungan bagi sektor pertanian yang bertumbuh positif dan menggerakkan perekonomian di tengah pandemi. 

Tak hanya fokus pada urusan budidaya, tapi juga mengupayakan pemasaran dan penyerapan hasil pertanian yang diperoleh. "Kombinasi-kombinasi model bisnis seperti ini yang akan kita coba lebih dahulu. Begitu nanti kita lihat sukses dan bagus, model bisnis ini akan kita tiru di tempat-tempat lain per seribu hektare lahan," katanya. 

Proyek food estate dibangun di atas lahan seluas 30 ribu hektare di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, Kalteng. Lahan secara bertahap akan terus diperluas dengan target mencapai 1,4 juta hektare pada 2025. 

 

Pemerintah juga mengupayakan adanya industri pascapanen yang bisa menampung seluruh komoditas yang dihasilkan. Industri ini diharapkan mampu menaikkan nilai jual produk pertanian dan bisa dipasarkan melalui e-commerce

Selain itu, Jokowi menekankan agar produk pertanian dari food estate ikut mendorong industri off farm. Berbeda dengan on farm yang lebih dekat dengan proses budidaya tanaman, off farm lebih banyak menyangkut pengembangan pascapanen. Beberapa contoh usaha off farm adalah pembuatan keripik dari umbi-umbian atau dodol dari hasil kebun.

Program food estate telah berjalan di sejumlah daerah. Di Sumatra Utara, pemerintah menjalankan proyek food estate hortikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan. Pengerjaan awal dilakukan pada lahan seluas 1.000 hektare dari rencana semula 4.000 hektare.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto sebelumnya mengatakan, proyek tersebut sudah dalam tahap pengolahan tanah. Ia menyebut terdapat sejumlah perusahaan yang ikut berinvestasi dalam food estate hortikultura. Di antaranya tiga perusahaan industri makanan skala besar, yakni PT Calbee Wings Food, PT Champ, dan PT Indofood Sukses Makmur.

"Sudah jalan sekarang, ada juga perusahaan yang kecil-kecil ikut berinvestasi," kata Prihasto kepada Republika, belum lama ini. 

Food estate hortikultura tersebut difokuskan pada tiga komoditas pangan, yakni kentang industri, bawang putih, dan cabai. Ia mengeklaim tidak terdapat kendala dalam penyiapan food estate karena lokasi area telah ditentukan dan tuntas masalah administrasi.

photo
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan food estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7).- (Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO)

Potensi serapan tenaga kerja petani diperkirakan mencapai 1.000 orang. Prihasto menargetkan 1.000 hektare lahan tersebut dapat mulai ditanami akhir tahun ini, sehingga produksi bisa dihasilkan awal tahun depan.

Namun, ia mengakui hal itu bergantung pada situasi cuaca setempat. Musim penghujan yang biasa terjadi pada akhir tahun bisa menjadi kendala untuk budidaya tanaman hortikultura. "Kita lihatlah nanti, mudah-mudahan hujan tidak terlalu banyak," kata dia. 

Program food estate disambut baik pemerintah daerah. Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menyatakan kesiapan NTB untuk mengembangkan sistem pertanian terpadu di Labangka (Labangka Integrated Farming), Kabupaten Sumbawa, menjadi food estate. 

Food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam satu kawasan terpadu. Selain menjadi food estate, Labangka Integrated Farming juga akan menjadi tujuan desa wisata dan dalam perencanaannya akan menerapkan pengolahan sampah menjadi energi. 

"Kementerian Pertanian mendukung penuh membangun sistem pertanian terpadu untuk mendukung food estate di NTB, bahkan Indonesia. Di bulan Oktober ini segalanya akan kami persiapkan," ujar dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat