Inovasi
Sterilisasi Kini Kian Mudah
Disinfektan yang dihasilkan dari perangkat ini bebas alkohol.
Sejak pandemi bergulir, berbagai produk baru terus bermunculan untuk membantu masyarakat melindungi diri dan keluarganya dari virus Covid-19. Kebiasaan-kebiasaan baru pun kini mulai terbentuk, di antaranya membiasakan diri mencuci tangan, memakai masker, dan menggunakan disinfektan di berbagai permukaan yang kita sentuh.
Salah satu produk baru yang diperkenalkan untuk membantu masyarakat menyeterilkan berbagai permukaan yang disentuh, adalah Artugo Disinfectant Generator DG 250. “Perangkat ini adalah produk unik yang membawa kemudahan bagi pengguna untuk memproduksi disinfektan secara mandiri dengan aman dan hemat “ ujar Robert Widjaja selaku CEO PT Kreasi Arduo Indonesia, pemegang merek Artugo.
Ia menjelaskan, proses kerja Artugo Disinfectant Generator DG 250 adalah dengan mengubah larutan garam menjadi natrium klorin melalui proses elektrolisis. Alat yang ditawarkan seharga Rp 325 ribu ini, dapat menggunakan semua jenis garam sebagai bahan bakunya.
Disinfektan yang dihasilkan dari perangkat ini pun bebas alkohol, sehingga dapat digunakan untuk membersihkan semua jenis sayuran dan buah, peralatan rumah rumah tangga, perlengkapan dapur, bahkan tangan.
Republika pun berkesempatan menjajal Artugo Disinfectant Generator DG 250 ini. Hadir dengan bentuk botol kaca spray, perangkat ini memerlukan kabel yang dikoneksikan dengan kepala charger sebelum perangkat dapat digunakan.
Jadi, dengan takaran yang tersedia dalam kemasan, kita tinggal mmasukkan garam seukuran sendok takar. Kemudian, isi botol sampai batas air maksimal yang telah ditandai dalam botol. Setelah dikocok dan kabel dipasang, bagian dalam botol akan berubah-rubah warna selama lebih kurang lima menit.
Perubahan warna ini menandai proses elektrolisis sedang terjadi. Ketika selesai digunakan, alat ini cukup dibilas dengan air hingga bersih dan dikeringkan.
Perangkat ini adalah produk unik yang membawa kemudahan bagi pengguna untuk memproduksi disinfektan secara mandiri dengan aman dan hemat.Robert Widjaja selaku CEO PT Kreasi Arduo Indonesia
Pemanfaatan Teknologi Plasmacluster
Kemungkinan penyebaran virus Covid-19 melalui udara, hingga saat ini masih menjadi pembahasan tersendiri. Kualitas udara yang buruk akibat sirkulasi udara yang tidak baik juga dapat meningkatkan risiko penularan virus korona yang sat ini telah menginfeksi lebih dari 30 juta masyarakat dunia.
Melalui kegiatan webinar yang diselenggarakan pada Selasa, 22 September, PT Sharp Electronics Indonesia mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji dalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2). “Ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia”, ungkap Shinji Teraoka selaku Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia.
Dalam penelitian ini virus corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara, kemudian disinari oleh ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik, hasilnya menunjukan bahwa infeksi virus dapat berkurang lebih dari 90 persen.
Prof Dr Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Universitas Nagasaki selaku kepala dalam penelitian menjelaskan, penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen (surfaktan) sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat. Namun belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol atau mikrodroplet, selain memakai masker.
Namun dengan penelitian ini dapat dipastikan jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus korona jenis baru yang tersuspensi di udara. Sehingga diharapkan dapat menurunkan resiko terinfeksi virus tidak hanya di rumah, perkantoran, kendaraan, tetapi juga di ruang fisik seperti institusi medis.
Selama masa pandemi ini, penjualan produk-produk Sharp dengan teknologi plasmacluster pun meningkat pesat. Bahkan Sharp menyebutkan kalau penjualan produk dengan teknologi plasmacluster ini bisa menutupi penurunan penjualan di kategori produk elektronik lainnya.
“Ke depannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian dengan memverifikasi berbagai aplikasi teknologi Plasmacluster guna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia”, ungkap Hiromasa Okajima selaku SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager.
Penelitian awal ini masih dilakukan dalam kondisi terkontrol. Proses uji cobayang dilakukan juga dalam kondisi yang sudah ditentukan. Salah satunya adalah penyinaran ion plasmacluster dalam uji coba ini mencapai 100 ribu ion. Sementara produk konsumen plasmacluster Sharp saat ini memiliki kemampuan menembakkan 10 ribu ion plasmacluster. Selain itu, penyebaran virus juga dilakukan dalam ruang tertutup, tidak sepenuhnya di udara bebas.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.