Nasional
Rute Distribusi Vaksin Dibuat
Kemenhub juga sedang menyusun rencana untuk membantu rute distribusi vaksin.
JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui saat ini tengah menyusun rencana untuk membantu pendistribusian vaksin Covid-19. Pendistribusian vaksin akan dilakukan ke masyarakat, jika vaksin yang saat ini masih dalam tahap uji klinis tahap III selesai dan sudah diproduksi.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menuturkan, distribusi vaksin dipastikan melalui sanara transportasi. Kemenhub masih menyusun rencana rute distribusi ini nantinya.
“Pada masa Covid-19 apabila vaksin selesai maka rute yang digunakan untuk mendistribusikan ke seluruh Indonesia sangat vital,” kata Novie dalam webinar Wujudkan Asa Majukan Indonesia, Kamis (17/9).
Untuk itu, Novie memastikan saat ini Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub juga tengah menyusun rencana untuk membantu distribusi vaksin. Novie menuturkan hal tersebut juga diperlukan kerja sama dari banyak pihak. “Tentu kita akan kerja sama dengan moda transportasi lain dan operator yang ada di seluruh Indonesia,” tutur Novie.
Saat ini, PT Bio Farma sedang mengembangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal Cina. Vaksin tersebut saat ini masuk dalam uji klinis tahap ketiga di Indonesia, Bangladesh, Arab Saudi, dan Turki. Pemerintah menargetkan imunisasi massal di Indonesia pada awal 2021. Hal tersebut dapat dilakukan jika proses uji klinis yang dilakukan saat ini berjalan lancar sesuai rencana.
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Erick Thohir mengatakan, saat ini juga sedang dilakukan pembuatan vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Erick menegaskan, pada dasarnya Indonesia juga tidak boleh tertinggal dalam produksi vaksin Covid-19.
“Program vaksin yang ada di Inggris populasinya 60 juta dia secure-nya hampir 250 juta. Kita tidak boleh tertinggal. Karena itu kita agresif," tegas Erick, Selasa (15/9).
Erick menambahkan, pemerintah menyiapkan skema dan mekanisme vaksinasi. Erick menyebut nantinya ada dua kategori vaksin. Vaksin bantuan pembiayaan dari pemerintah dan vaksin mandiri yang ditanggung secara pribadi atau perusahaan.
"Kita harap vaksin ini ada dua tipe, ada vaksin yang memang bantuan pemerintah melalui data BPJS Kesehatan untuk 93 juta orang yang sangat memerlukan, kita pastikan dibantu pemerintah," ujarnya.
Pemerintah juga akan menyiapkan program vaksin mandiri. Mengingat banyak pihak yang memiliki kemampuan membayar vaksin secara mandiri. Program vaksin mandiri akan mengurangi beban pemerintah. Erick tak ingin bantuan vaksin pemerintah tidak tepat sasaran sebagaimana yang kerap terjadi BBM yang justru dinikmati kalangan mampu.
Penambahan kasus
Pada Kamis (17/9), Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 3.635 kasus dari 41.804 pemeriksaan spesimen. Dengan angka penambahan ini, total kasus terkonfirmasi Covid secara nasional tercatat mencapai 232.628. Sedangkan 2.585 orang telah sembuh pada hari ini dan menjadikan total kasus sembuh sebanyak 166.686.
Satgas juga mencatat terdapat sebanyak 122 kasus meninggal dengan total mencapai 9.222 kasus. Hingga kini, pemerintah juga masih melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap 103.209 suspek di 34 provinsi. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kasus aktif di Indonesia terus mengalami penurunan dan lebih rendah dari kasus aktif dunia.
Saat ini, kasus aktif di Indonesia sebesar 24,4 persen lebih rendah dari kasus aktif dunia yang sebesar 24,5 persen. Namun, Wiku mengatakan, jumlah kasus aktif ini fluktuatif dan bisa mengalami peningkatan kapan saja. “Dari 514 kabupaten/kota, proporsi terbanyak adalah kabupaten/kota dengan 1-50 kasus aktif yakni ada 292 kabupaten/kota atau 56,8 persen dari total kabupaten/kota di Indonesia,” kata Wiku, Kamis.
Wiku menyampaikan, saat ini masih terdapat 11 kabupaten/kota yang perlu menjadi perhatian nasional karena memiliki kasus aktif lebih dari 1.000. Yakni Kota Semarang, Kota Medan, Kota Bekasi, Kota Makassar, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Jakarta Timur, Kota Surabaya, dan Kota Pekanbaru.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.