Kabar Utama
Syekh Ali Jaber: Allah Selamatkan Saya
Syekh Ali Jaber tidak mengetahui apakah pelaku beraksi sendiri atau ada orang lain.
BANDAR LAMPUNG -- Pendakwah Syekh Moh Ali Jaber mengalami penusukan saat memberi ceramah di Bandar Lampung pada Ahad (13/9) sore. Melalui akun Youtube-nya, ulama kelahiran Arab Saudi itu memberikan penjelasan soal insiden tersebut. Ia bersyukur Allah SWT masih menyelamatkannya dari penyerangan yang mengerikan itu.
"Alhamdulillah, innalillahi. Subhanallah, pengalaman baru bagi saya yang biasa selama 12 tahun di Indonesia mengajak masyarakat untuk menikmati iman, menjaga persatuan, menjaga kebersamaan, damai sejahtera. Ternyata nasib saya di Bandar Lampung saat isi acara, Allah SWT takdirkan ada orang datang dan Allah selamatkan (saya) dari pembunuhan," kata Syekh Ali Jaber, Ahad.
Video peristiwa penusukan ataupun foto pelaku penusukan langsung beredar di media sosial. Pelaku diketahui bernama Alpin Andria bin M Rudi. Wajah pelaku babak belur karena dipukuli jamaah yang geram. Pada Ahad malam, berbagai reaksi mengecam penusukan Ali Jaber bermunculan. Berbagai pihak mengecam aksi tersebut dan meminta polisi mengusut tuntas penusukan ini dan apa motif di baliknya.
Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi kajian di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, Ahad (13/9) sore. Akibat kejadian itu, Ali Jaber mengalami luka pada bagian atas tangan kanannya.
Syekh Ali Jaber mengatakan, peristiwa itu muncul di awal acara. Saat itu, dirinya meminta seorang anak maju ke atas panggung. "Saya panggil anak sembilan tahun untuk tes bacaannya karena itu acara wisuda hafalan Alquran. Ketika selesai keluarga minta foto. Saat itu, ada seseorang pemuda lari ke atas panggung," ujarnya saat diwawancara oleh stasiun televisi, TV One.
Syekh Ali Jaber melanjutkan, beruntung saat itu dirinya sempat menangkis tusukan pemuda itu. Jamaah langsung menangkap pemuda tersebut. Syekh Ali Jaber mengatakan, pelaku terlihat masih muda dan berbadan kurus. "Saya lihat masih anak muda, mungkin sekitar 20 tahun," ujar dia.
Syekh Ali Jaber tidak mengetahui apakah pelaku beraksi seorang diri atau ada orang lain yang mungkin melarikan diri setelah penusukan. Pascapenusukan, pelaku nyaris dihakimi jamaah, tapi ia langsung mencegahnya. "Saya kasihan lihat jamaah memukuli dia. Saya bilang jangan dipukuli, serahkan saja ke polisi. Kemudian, pelaku diamankan ke ruang masjid," kata dia.
Selanjutnya, aparat kepolisian langsung mengamankan pelaku ke tempat pos polisi. Sementara, Syekh Ali Jaber dilarikan ke puskesmas terdekat untuk diberikan pertolongan. "Alhamdulillah sudah membaik, sudah dijahit cukup dalam hampir kurang lebih 10 jahitan di tangan bagian kanan atas."
Saat menyampaikan klarifikasinya, Syekh Ali Jaber terlihat berada di sebuah ruangan rumah sakit. Dia memakai kaus oblong warna putih dan di lengan kanan bajunya terlihat bersimbah darah. "Saya bisa selamat kan karena Allah takdirkan saya angkat tangan ke posisi ke depan leher dan dada. Dan tusukan cukup keras, kuat, dan cukup dalam. Sampai separuh pisau masuk ke dalam, cukup dalam," kata dia.
Bahkan, saking kerasnya, pisau itu sampai patah. Dan, Syekh Ali Jaber sendiri yang mencabut pisau yang sudah patah dari tubuhnya. "Saya keluarkan."
Syekh Ali Jaber mengatakan, ini menjadi pelajaran baginya. Dia berharap Indonesia akan selalu damai. "Alhamdulillah, alhamdulillah, innalillahi wainnailaihi rajiun. Ini pelajaran bagi saya. Semoga Indonesia tetap menjaga keamanan dan kita bersatu memperjuangkan Alquran di negeri kita tercinta," kata Syekh Ali Jaber.
Pada Ahad petang, Syekh Ali Jaber meninggalkan Puskesmas Gedong Air, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, tempat ia dirawat. Kepala Polsek Tanjungkarang Barat AKP David Jeckson Sianipar mengatakan, pelaku sudah ditahan.
Namun, ia belum bisa menjelaskan motif pelaku menusuk Syekh Ali Jaber karena masih harus dalam proses penyelidikan. "Pelaku sudah diamankan petugas," katanya saat dikonfirmasi. Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan di mapolsek.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, serangan terjadi ketika acara baru berlangsung selama 15 menit. Meski demikian, dia tidak menjelaskan secara perinci mengenai pelaku penusukan itu. Pandar menyebut, hingga kini polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
"Saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh Satreskrim Polres Bandar Lampung," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.