Petugas melakukan rapid test terhadap balita yang dibawa ibunya berdagang ternak di Pasar Hewan Beji, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (30/7). (ilustrasi) | ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Kisah Dalam Negeri

Banjir Alat Tes Cepat di Lapak Daring

Alat tes cepat gampang ditemukan di lapak-lapak penjualan daring.

OLEH RR LAENY SULISTYAWATI

Biaya rapid test yang beberapa pekan lalu masih mahal bagi masyarakat sudah ditekan melalui aturan batas harga maksimal oleh pemerintah. Namun, permintaan untuk tes cepat dari masyarakat terus saja muncul. Hal itu disebabkan model tes ini masih menjadi sarana pendeteksi antibodi terhadap masuknya virus ke dalam tubuh dibandingkan harus melakukan uji swab atau tes usap.

Setelah pemerintah memberi batas maksimal biaya rapid test, kini alat ini justru gampang ditemukan di lapak-lapak penjualan daring. Republika mencoba menelusuri salah satu lapak daring yang ikut menjual alat tes cepat di platform lapak daring Shopee. Salah satu akun yang menjual alat tes cepat misalnya @anekashopeku diketahui berada di Jakarta Utara. 

Pada laman lapak daringnya, akun ini menawarkan alat rapid test merek Lungene buatan luar negeri. Jika pemerintah sudah menetapkan batas biaya maksimal tes cepat sebesar Rp 150 ribu, di akun ini, harga alat tes cepat hanya dijual seharga Rp 95 ribu. "Hallo barang ini ready, silakan diorder terima kasih," kata penjual @anekashopeku kepada Republika, Senin (3/8).

Ketika ditanya darimana asal barang ini, penjual menyebutkan dari Cina. Kendati demikian, harga rapid test kit yang dijual di e-commerce relatif beragam. Seorang penjual di lapak daring lainnya Bukalapak, yaitu Sams Corner Surabaya yang menawarkan rapid test kit dengan merek Green Spring. Lapak daring ini menjual alat tes cepat yang berisi 25 alat tes dalam satu bok seharga Rp 2.275.000.

photo
Petugas kesehatan melakukan tes diagnostik cepat (rapid test) terhadap siswa di SMUN 4 Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (1/8). - (JESSICA HELENA WUYSANG/ANTARA FOTO)

Penjual mengaku rapid test ini telah dilengkapi cairan atau buffer, test kit, jarum, hingga alcohol pad. "Ini impor dan sudah ada sertifikat Eropa (CE). Pesan hari ini maka kirim hari ini juga," katanya. Tak hanya merek ini, lapak Sams Corner Surabaya juga mengaku menjual merek lain juga seperti Lungene, Hightop, dan Zybio. “Tinggal cari yang isi berapa dan bujet berapa?" katanya.

Bukan hanya penjual umum yang merambah penjualan alat tes cepat melalui lapak daring, penjualan di sistem platform ini juga diduga dilakukan sebagian fasilitas kesehatan (faskes). Berdasarkan penelusuran Republika lebih lanjut, menemukan akun Rumah Sakit (RS) Mayapada Clinic yang menjual jasa tes cepat melalui lapak daring Tokopedia. 

Akun Mayapada Clinic menawarkan beberapa jasa tes cepat. Pertama, Mayapada Clinic Fight Covid sebesar Rp 725 ribu. "Ini sudah termasuk konsultasi dokter, cek laboratorium hematologi CRP, dan rapid test impor," ujar admin Mayapada Clinic.

Selain itu, pihaknya juga menawarkan tes cepat di rumah. Yakni, melalui paket homecare combat Covid. Tim Mayapada Clinic yang akan berkunjung ke rumah pemesan dan melakukan pelayanan tes cepat persis, seperti paket Mayapada Clinic Fight Covid. Hanya saja, tidak melakukan tes laboratorium dengan harga yang dipatok lebih mahal yaitu Rp 750 ribu.

photo
Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 pada calon penumpang Kereta Api (KA) di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/7). - (ANTARA FOTO/SISWOWIDODO)

Terakhir, pihaknya menawarkan jasa pelayanan yang sama dengan Mayapada Clinic Fight Covid yang menawarkan konsultasi dokter, cek laboratorium hematologi CRP, dan rapid test impor di rumah sebesar Rp 1.100.000. Kendati demikian, hingga berita ini ditulis, Mayapada Clinic tidak menyebutkan alat rapid test ini impor dari negara mana.

Sebelumnya, pemerintah mengancam akan memberikan sanksi kepada semua pihak yang memberi tarif tes cepat pemeriksaan Covid-19 melebihi harga yang telah ditetapkan. Kementerian kesehatan (Kemenkes) telah menetapkan harga tes cepat virus Covid-19 sebesar Rp 150 ribu.

"Berkaitan dengan surat edaran Menteri Kesehatan tentang batas harga rapid test, pasti kalau ada rumah sakit yang mengenakan biaya di atas itu pasti ada sanksinya," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Jakarta, Kamis (9/7) lalu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat