KRL melintasi Stasiun Tanah Abang, Jakarta, beberapa waktu lalu. | Republika/Putra M. Akbar

Jakarta

Stasiun Tanah Abang Jadi Sasaran Uji Coba Penataan

Stasiun Tanah Abang akan dilengkapi tempat menunggu ojek pangkalan dan daring.

 

 

 

JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama PT KAI dan PT KCI melakukan uji coba penataan Stasiun Tanah Abang, Selasa (2/6). Program penataan stasiun menyasar empat stasiun di Jakarta, yakni Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Senen, dan Stasiun Sudirman.

Stasiun Tanah Abang terletak di Jl Jatibaru, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tempat pemberhentian kereta ini berada pada ketinggian +9 m dpl. Lokasinya berada di sebelah timur Banjir Kanal Barat, dan di selatan Jembatan Layang Kalibaru. Setiap harinya, Stasiun Tanah Abang selalu sibuk dengan aktifitas penumpang commuter line, karena di sana merupakan stasiun transit yang melayani perjalanan kereta commuter relasi Tanah Abang – Serpong dan Jatinegara – Bogor. Stasiun Tanah Abang juga melayani pemberangkatan kereta api jarak jauh seperti Kalimaya relasi Tanah Abang – Merak, dan Juga Krakatau relasi Merak – Kediri.

Pada waktu padat (pagi dan sore hari) stasiun ini dipadati penumpang yang hendak menuju arah Bogor, Jatinegara, juga Serpong hingga Rangkasbitung. Mereka adalah para penumpang yang sehari-hari beraktivitas di Ibu Kota, seperti pekerja kantoran dan pedagang.  

Stasiun Tanah Abang kini dikembangkan menjadi kawasan integrasi dengan memanfaatkan lahan milik perseroan seluas 3.578 meter persegi. Area lahan yang terletak didepan hall bawah Stasiun arah Jalan Jatibaru akan terdapat beberapa fasilitas yang dihadirkan.

Fasilitas itu antara lain penurunan dan pengambilan penumpang ojek daring, area parkir sementara ojek pangkalan, hingga tempat pemberhentian sementara Bajaj. Selain itu, dibangun pula plaza pedestrian untuk pejalan kaki, halte Bus Transjakarta sebagai fasilitas integrasi, serta perlengkapan transit. 

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, penataan ini merupakan bentuk kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat dalam mewujudkan integrasi di lingkungan stasiun. Saat ini, penataan area Stasiun Tanah Abang sudah selesai dan siap diuji coba untuk masyarakat yang menggunakan transportasi umum di kawasan ini.

"Pada Januari lalu, dilakukan penandatangan terkait dengan penataan empat stasiun di wilayah Provinsi Jakarta. Di mana yang sudah dilakukan uji coba adalah Stasiun Juanda, kemudian Stasiun Tanah Abang, selanjutnya besok akan dilakukan uji coba Stasiun Senen, lalu Stasiun Sudirman," kata Syafrin, Selasa (2/6).

photo
Petugas memeriksa suhu tubuh calon penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa (17/3/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberlakukan kebijakan pengecekan suhu tubuh bagi penumpang KRL untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (COVID-19) - (ANTARAFOTO)

Inti dari penataan stasiun yakni adanya integrasi secara penuh untuk pergerakan orang dan kendaraan, baik yang akan menuju stasiun maupun dari stasiun menuju angkutan lainnya. Integrasi ini juga menata kawasan agar tetap rapi dan tidak terkesan kumuh dari pedagang dan parkir liar.

 

 

Seluruh stakeholder telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas yang ada. Untuk layanan Transjakarta sudah disediakan halte Transjakarta.

 

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo 
 

 

Begitu juga dengan ojek pangkalan maupun ojek daring yang telah disediakan tempat khusus untuk menunggu, menjemput, dan menurunkan penumpang. Penataan ini juga mengatur pola pengangkutan penumpang oleh angkutan lingkungan seperti bajaj dan mikrolet.

"Kita harapkan dengan adanya penataan ini tidak terjadi kemacetan lalu lintas pada jalan arteri maupun lokal di stasiun, karena adanya integrasi antar moda yang baik,” ujar dia.

Juga akan ada pengaturan dan pengawasan penataan stasiun oleh satgas pengawasan di bawah komando Kepala Satpol PP DKI Jakarta, bersama Dinas Perhubungan dan Wali Kota Jakarta Pusat. Evaluasi akan dilakukan tiap rapat rutin untuk kelanjutan ke depannya.

Salah seorang pengguna jasa kereta api yang bekerja di sekitar Tanah Abang, Vini mengatakan, terjadi perubahan yang signifikan di Stasiun Tanah Abang dan di luar ekspektasinya. Menurutnya, penataan membuat Stasiun Tanah Abang lebih tertata dan rapi, tidak seperti sebelumnya yang terkesan kumuh.

"Setiap hari saya menggunakan Stasiun Tanah Abang, bagus banget. Terakhir masuk kerja belum kayak gini. Saya sempat upload di Instagram, teman kantor kaget. Tanah Abang makin rapi tertata banget," tutur Vini.

photo
Sejumlah penumpang menaiki kereta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (25/5). Operasional KRL Commuter Line saat lebaran pada Ahad (24/5) dan Senin (25/5) dilakukan secara terbatas - (Republika/Putra M. Akbar)

Salah seorang pengemudi ojek pangkalan, Jayadi, mengatakan, Stasiun Tanah Abang hasil penataan menjadi lebih rapi dan nyaman. Tempatnya menunggu penumpang juga tidak panas karena banyak pohon.

Stasiun Tanah Abang menyediakan fasilitas lahan resmi untuk ojek pangkalan mangkal, termasuk memasang petunjuk arah pilihan transportasi untuk ojek pangkalan. Jarak penumpang keluar dengan lokasi ojek pangkalan sedikit melebar, karena penataan jalur pedestrian. Hal itu berimbas, pengemudi ojek pangkalan dapat menarik perhatian penumpang dengan melambaikan tangan kepada penumpang. “Kita masih adaptasi, karena biasanya kita cegat penumpang di dekat gerbang keluar-masuk orang," ujar Jayadi.

Pengemudi ojek daring juga merasakan manfaat dari penataan kawasan Stasiun Tanah Abang, dengan adanya lahan tunggu khusus bagi mereka. Pengemudi ojek daring Iyan, semula sering tunggu penumpang di Halte Bus Jatibaru yang baginya tidak layak, karena terpaksa tak dapat menjemput dan menurunkan penumpang di Stasiun Tanah Abang.

"Sejak dulu, inilah yang kami inginkan. Kami bisa nyaman menunggu penumpang turun dari KRL," ujar Iyan.

Lokasi tunggu ojek daring ditempatkan di dekat pintu keluar kawasan Stasiun Tanah Abang dengan tenda warna hijau. Penumpang ojek daring pun memiliki jalur pedestrian yang nyaman hingga menuju tempat tunggu ojek daring.

Meski saat ini tak mengangkut penumpang untuk sementara waktu, Iyan dan rekan sesama pengemudi ojek daring dapat rehat sembari menunggu pesanan antar di stasiun. Hal tersebut juga berlaku bagi moda transportasi bajaj dan mikrolet, yang kini tak harus membuat macet dengan menunggu penumpang di jalan. Mereka juga punya jalur khusus di Stasiun Tanah Abang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat