
Nasional
Angka Kesembuhan Melonjak
Dokter dan tenaga kesehatan diminta tidak buka praktik rutin.
JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah kesembuhan pasien positif korona naik signifikan, yaitu 102 orang pada Kamis (16/4), kemarin. Angka itu menambah jumlah kesembuhan menjadi 548 orang sejak awal Maret lalu. Sementara, pada hari sebelumnya, Rabu (15/4), jumlah kesembuhan per hari hanya 20 orang.
"Kita patut bersyukur pada hari (Kamis) ini akumulasi pasien sembuh sebanyak 102 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Korona atau Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (16/4).
Yurianto mengatakan, jumlah pasien yang positif per Kamis menjadi 5.516 kasus dengan penambahan 380 orang. Dalam kurun waktu yang sama, terjadi 27 kematian sehingga total korban meninggal menjadi 496 orang. Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) ada 169.446 orang dan 11.873 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan penularan terbanyak, yaitu bertambah 196 kasus sehingga total berjumlah 2.670 kasus positif. Selanjutnya, Jawa Barat total 570 kasus dan Jawa Timur 514 kasus.
Yurianto kembali memastikan, pemerintah menanggung semua biaya perawatan pasien Covid-19. Pemerintah berkomitmen tidak menambah beban masyarakat yang terinfeksi Covid-19. "Kemenkes dan pemerintah daerah dengan skema yang telah ditentukan menanggung biaya perawatan pasien Covid, mari sama-sama (bantu) beban ekonominya yang bertambah," ujar dia.

Yurianto mengatakan, pemerintah juga berupaya membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan paket stimulus ekonomi mulai dari stimulus kredit usaha rakyat (KUR), melonggarkan pembayaran angsuran, hingga pengurangan tarif listrik untuk pelanggan 900V dan 450V. Selain itu, membuat jaringan pengaman sosial, mulai dari kartu prakerja dengan insentif Rp 3,5 juta, kartu sembako senilai Rp 600 ribu per bulan, program keluarga harapan (PKH).
"Juga, ada bansos Pemerintah DKI dan Jabodetabek berupa penambahan sembako 600 ribu per bulan selama tiga bulan, bansos yang bersumber dana desa dengan nilai 22,4 triliun," ujarnya
Semua bantuan itu sebagai upaya agar masyarakat ikut membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus. Masyarakat sudah diimbau untuk tetap berada di rumah sejak pertengahan Maret.
"Kami mohon kesabarannya, masa sulit ini merupakan ujian untuk kita semua, mari kita sama-sama tetap aman dan sehat di rumah. Pemerintah tetap kerja keras agar beban penyakit tetap berlalu dan beban ekonomi kami ringankan," kata dia.
46 Nakes positif
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan, sebanyak 46 tenaga kesehatan di RSUP dr Kariadi Semarang positif Covid-19. Mereka merupakan tenaga kesehatan yang saat ini tengah berjuang menangani pasien Covid-19 maupun petugas layanan kesehatan umum.
“Saat ini, mereka sudah menjalani isolasi di Hotel Kesambi Hijau. Hotel milik Pemprov Jawa Tengah yang ada di Kota Semarang dan telah disiapkan sebagai tempat isolasi tenaga medis yang terpapar Covid-19,” kata Ganjar, Kamis petang.

Ganjar mengatakan, Pemprov Jawa Tengah akan mendukung penuh para pejuang kemanusiaan tersebut agar bisa melalui situasi ini. Tidak hanya dukungan tempat isolasi, segala kebutuhan yang mereka butuhkan juga akan dicukupi semaksimal mungkin. “Kemarin ada yang minta vitamin, langsung kami kirimkan kepada mereka. Kami akan berusaha menyiapkan hal yang terbaik bagi kesembuhan para tenaga kesehatan di RSUD dr Kariadi ini,” ujar Ganjar menambahkan.
Ia mengakui, kabar tenaga kesehatan yang ikut terinfeksi Covid-19 tersebut sangat memilukan. Karena, mereka yang sedang berjuang menolong masyarakat dalam melawan Covid-19 justru juga menjadi korban. Saat ini, kondisi ke-46 tenaga medis tersebut cukup stabil dan bagus. Semuanya dalam kondisi baik- baik saja.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Bambang Wibowo mengimbau dokter dan tenaga kesehatan (nakes) tidak melakukan praktik rutin kecuali emergensi. Imbauan itu disampaikan melalui surat yang ditujukan langsung kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan di provinsi, kabupaten/kota, dan direktur utama/direktur/kepala rumah sakit seluruh Indonesia.
Bambang menegaskan, perlu dilakukan pencegahan penularan kepada dokter, tenaga kesehatan, dan pasien di rumah sakit. Kemenkes meminta rumah sakit menunda pelayanan elektif, dengan tetap memberikan pelayanan yang bersifat gawat darurat dan membutuhkan perawatan segera untuk penyakit-penyakit selain Covid-19. RS juga harus meningkatkan pelayanan jarak jauh dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga pasien yang memerlukan.
"Dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain yang berusia di atas 60 tahun dan memiliki penyakit penyerta, dianjurkan untuk bekerja di rumah dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (16/4).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.