Pengunjung memilih produk makanan dan minuman pada acara Jakarta Ramadhan Festival 2022 di Mall of Indonesia, Jakarta, Rabu (20/4/2022). Acara yang mengambil tema Vibrant Halal Lifestyle tersebut menghadirkan beberapa produk gaya hidup serta makanan halal | ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

Ekonomi

BRIN-KNEKS Resmikan Fasilitas Riset Pangan Halal

BRIN dan KNEKS berkomitmen mendukung pengembangan sertifikasi halal dan ekonomi syariah.

YOGYAKARTA — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meresmikan fasilitas riset pangan Laboratorium Rujukan Riset Halal Indonesia. Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong peningkatan infrastruktur dan fasilitas riset untuk memajukan riset dan inovasi di Indonesia. 

Wapres menilai perlunya peningkatan infrastruktur dan fasilitas riset ini karena kebutuhan riset pada masa mendatang akan terus bertambah. Apalagi di tengah upaya pemerintah mencanangkan Indonesia menjadi pusat halal dunia pada 2024

"Ke depan, kebutuhan atas alat uji halal akan semakin besar.  Saya berharap Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN Gunungkidul secepatnya dapat menghasilkan berbagai produk substitusi impor halal," kata Wapres saat meresmikan Fasilitas Riset Pangan BRIN di Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat (22/4).

Wapres berharap kolaborasi BRIN, pemerintah daerah, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, pelaku usaha, dan elemen masyarakat lainnya dalam rangka merealisasikan visi Indonesia sebagai pusat halal dunia 2024. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat ekosistem ekonomi syariah dan produk halal di Indonesia.

Wapres mengatakan, saat ini ekonomi syariah menunjukkan pertumbuhan pesat dan ketahanan dalam menghadapi krisis. Total konsumsi masyarakat muslim global terus meningkat dan diperkirakan mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024. Sementara di Indonesia, konsumsi barang dan jasa halal diprediksi mencapai sekitar 330 miliar dolar AS pada 2025.

"Prospek dan peluang ekonomi syariah ini harus kita kawal bersama agar tidak menjadi milik negara lain, salah satunya melalui pengembangan riset dan inovasi untuk meningkatkan proses dan produk halal dalam negeri berkelas dunia," ujar Wapres.

Wapres juga berharap adanya fasilitas ini dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk memilih profesi sebagai peneliti. Sehingga akan meningkatkan jumlah peneliti di Indonesia yang berdampak pada kemajuan riset dan inovasi di Indonesia.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan, fasilitas riset pangan halal ini menjadi komponen penting dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. "Tentu untuk menjadi pemain aktif dalam industri halal dunia, Indonesia perlu riset yang tidak bisa riset sekadarnya, diperlukan riset yang canggih," kata Tri.

Selain infrastruktur yang canggih, penguatan sektor industri halal juga memerlukan sumber daya manusia (SDM) unggul. Maka, sambil mengembangkan infrastruktur riset, BRIN juga terus memperkuat kapasitas SDM itu sendiri.

Hal ini dilakukan dengan kolaborasi SDM, tidak hanya memperkuat periset BRIN, tapi juga periset yang ada di kampus. Termasuk yang ada di IPB University, UI, ITB, UGM, dan lainnya. 

Hasil riset juga akan terintegrasi dengan industri. BRIN akan memanfaatkan hasil riset tersebut untuk bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan diferensiasi dan nilai tambah dari produk-produk khususnya para pelaku usaha di level usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Afdhal Aliasar mengatakan, fasilitas riset pangan halal ini jadi langkah awal untuk mendukung Indonesia jadi pusat industri halal dunia. Fasilitas inisiatif BRIN dan KNEKS tersebut sudah memiliki proyek riset yang terintegrasi. "Ada riset di bidang gelatin, alternatif pangan halal baru seperti mocaf/, teknologi pengawetan makanan halal, dan lainnya," kata Afdhal.

Afdhal menambahkan, riset dan piloting juga sudah dilaksanakan BRIN. KNEKS dan segenap stakeholder lainnya akan mendukung terus hilirisasinya dengan industri. Fasilitas ini akan terus dikembangkan untuk melengkapi ekosistem industri halal nasional.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Berburu Kemuliaan di Sesaknya Malam

Rasulullah fokus pada sepuluh hari terakhir Ramadhan untuk beriktikaf

SELENGKAPNYA

"Berapa Skor Aminah?" Soal 24 April 2022

SELENGKAPNYA

Khubaib bin Adi, Menahan Siksa Demi Agama Allah

Setiap hari, Khubaib bin Adi harus menerima siksaan.

SELENGKAPNYA