Pedagang menuangkan minyak goreng ke dalam plastik di kiosnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (24/1/2022). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Kabar Utama

Minyak Goreng Rp 14 Ribu Belum Merata di Pasar 

Pembelian minyak goreng di pasar-pasar modern dibatasi 4 liter per orang.

JAKARTA — Program minyak goreng (migor) satu harga mulai dijalankan di pasar tradisional pada Rabu (26/1). Namun, pengimplementasiannya belum merata di semua daerah. Pedagang pasar di banyak wilayah belum bisa menjual minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter karena belum mendapat pasokan dari distributor. 

Di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, warga sudah bisa menemukan minyak goreng dengan haraga Rp 14 ribu per liter di pasar tradisional. Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang mengeklaim program minyak goreng satu harga sudah berjalan di semua pasar tradisional.

“Setelah sebelumnya berlaku di toko modern, mulai Rabu ini minyak goreng satu harga juga sudah berlaku di paasar tradisional,” kata Kepala Diskumperindag Kabupaten Semarang, Heru Cahyono, Rabu (26/1). 

Menurut Heru,  minyak goreng satu harga tidak hanya diberlakukan di pasar tradisional besar, seperti Pasar Bandarjo, Pasar Projo Ambarawa, dan Pasar Kembangsari Tengaran saja. Dia mengatakan, kebijakan ini berlaku di semua pasar di Kabupaten Semarang. 

photo
Pedagang menata minyak goreng kemasan yang dijual di kiosnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (24/1/2022). Berdasarkan keterangan para pedagang, harga minyak goreng kemasan dan curah yang dijual di pasar tersebut masih tinggi. - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Iin (37 tahun) salah seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur, mengaku sudah bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter di pasar tradisional. Ia sebelumnya sempat mencoba membeli minyak goreng di toko ritel modern, namun tidak mendapatkannya karena stok sudah habis.

Ia pun langsung mencoba mencari ke pasar tradisional dan mendapatkannya. Menurutnya, pemberlakuan minyak goreng satu harga di pasar tradisional sangat membantu masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga.

“Bebeberapa bulan terakhir, kita kan kesulitan mendapatkan harga minyak goreng di bawah Rp 20 ribu per liter, sekarang sudah berlaku di pasar tradisional. Sangat menolong,” kata Iin. 

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskumperindag Kabupaten Semarang, Widada Mutiara menjelaskan, harga minyak yang dikirim produsen ke pedagang sudah berada di bawah Rp 14 ribu per liter. Atas alasan itulah, pedagang di pasar bisa menjual minyak goreng sesuai harga yang ditetapkan pemerintah. 

Di daerah lain, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung menyatakan, bakal menerapkan kebijakan satu harga di pasar tradisional pada Kamis (27/1). “Kami sudah menggelar rapat koordinasi kebijakan minyak goreng satu harga,” kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disprindag Lampung M Zimmi, Rabu (26/1). 

Rakor tersebut turut diikuti  produsen dan distributor minyak goreng di Lampung. Zimmi mengatakan, hasil rakor memutuskan mulai Kamis sudah dapat diberlakukan migor kemasan berbagai merek satu harga Rp 14 ribu per liter di pasar tradisional Bandar Lampung dan di daerah lainnya. 

“Disperindag akan memantau pelaksanaan migor satu harga tersebut di pasar dan akan melakukan evaluasi,” katanya, kemarin.  

Mengenai keluhan pedagang yang masih memiliki stok lama dengan modal di atas harga eceran satu harga, dia mengatakan, pedagang tersebht dapat menukar atau mengembalikannya ke distributor atau produsen dengan harga normal. Menurut dia, skema tersebut telah disetujui produsen dan distributor pada rakor tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya akan melibatkan Satgas Pangan Polda Lampung setelah program tersebut berjalan selama tiga hari. “Ini untuk mengetahui kondisi stok migor di pasaran, apakah terjadi kekosongan atau penimbunan, atau berjalan normal.”

photo
Warga membeli minyak goreng saat digelarnya pasar minyak goreng murah di Kantor Kelurahan Jemur Wonosari, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/1/2022). - (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Pedagang di Pasar Pasir Gintung, Hasan, mengaku sejak pemberlakuan migor satu harga di toko ritel, stok migor miliknya masih utuh. Menurut Hasan,  tidak ada sama sekali pembeli migor di tokonya, karena masyarakat sudah membeli di toko ritel dengan harga lebih murah. 

“Kami masih menjual minyak goreng Rp 20 liter bergantung merek, ada yang Rp 19 ribu. Sekarang tidak ada yang beli, karena Indomaret dan Alfamart lebih murah,” tutur Hasan. 

Ia menyambut baik rencana pemerintah memberlakukan satu harga migor di pedagang pasar tradisional, akan tetapi stok migor dengan modal awal yang mahal harus dicarikan solusinya.

“Jangan sampai pedagang rugi dua kali, sudah modal tidak kembali, harus menutupi kekurangan harga lagi karena jauh harganya,” kata Hasan.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Gowa, Sulawesi Selatan, menyampaikan, sebagian pedagang di tingkat pengecer  ada yang menjual minyak goreng di harga Rp 14 ribu per liter, sementara yang belum masih diberikan kesempatan beberapa hari untuk menyesuaikan.

Dari hasil pemantauan, disebutkan harga minyak goreng sudah berada Rp14 ribu per liter, khususnya di pasar-pasar ritel modern, sementara untuk harga minyak goreng di pasar tradisional masih menggunakan harga sebelumnya.

"Untuk pedagang tradisional diberi waktu tujuh hari untuk melakukan penyesuaian ke harga Rp 14 ribu per liter. Karena memang barang yang dijual di pasar tradisional itu barang yang tidak bisa kembali makanya ini harus dihabiskan dulu," kata Kepala Disperindag Gowa, Andi Sura Suaib, kemarin.

Saat ini, pembelian minyak goreng di pasar-pasar modern dibatasi 4 liter per orang. Kebijakan ini untuk membantu para pedagang tradisional menghabiskan stok minyak yang masih ada. “Saya akan temui distributor minyak goreng bagaimana membantu atau ada kebijakan untuk para pedagang tradisional. Kami juga akan terus melakukan pemantauan harga," ungkapnya.

Di banyak daerah, program satu harga belum bisa diterapkan di pasar tradisional. Di Kota Bogor, Jawa Barat, sejumlah pedagang di pasar tradisional masih menetapkan harga minyak goreng senilai Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per liter. 

photo
Pekerja memompa minyak goreng curah dari drum ke jeriken di sebuah toko tradisional di Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (21/1/2022). Toko tersebut menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 18.500 per kilogram dan minyak goreng kemasan Rp 19 ribu per liter meskipun pemerintah telah menetapkan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter karena toko tradisional tersebut belum mendapatkan subsidi seperti toko modern. - (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Kepala Dinas Perdagangan, Industri dan KUKM (DinKUKMDagin) Kota Bogor, Ganjar Gunawan, mengatakan, kebijakan satu harga untuk minyak goreng dari pemerintah pusat sampai saat ini hanya untuk di ritel modern. 

“Kalau untuk di pasar tradisional, kami enggak bisa memaksa dan menekan harga pasar. Kalau harga ritel sudah Rp 14 ribu, pasti di bawah itu ya,” kata Ganjar dikonfirmasi, Rabu (26/1).

Direktur Bahan Pokok dan Penting Kementerian Perdagangan Isy Karim sebelumnya mengatakan, beberapa produsen sudah menarik stok dengan harga lama dari para pedagang. Ia mengatakan, penyediaan minyak goreng murah membutuhkan proses agar dapat tersedia secara masif di seluruh Indonesia.

Awasi Distribusi Migor

Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) menyatakan, kegiatan produksi minyak goreng dalam kondisi normal dan tidak terjadi gangguan. GIMNI meminta pemerintah melakukan pengawasan lebih ketat dalam proses distribusi hingga tingkat hilir jika ditemukan kelangkaan pasokan minyak goreng murah.

Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga menegaskan, produksi minyak goreng berjalan seperti biasa meskipun pemerintah telah menjalankan program minyak goreng satu harga sebesar Rp 14 ribu per liter dengan skema subsidi. Ia pun mempertanyakan adanya kelangkaan pasokan seperti yang terjadi di toko ritel modern.

photo
Karyawan menunjukkan minyak goreng kemasan yang dijual di salah satu minimarket di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (19/1/2022). Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng kemasan premium ataupun sederhana yakni Rp 14.000 per liter yang dijual di seluruh minimarket mulai Rabu (19/1/2022). - (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

"Biasanya, di ritel itu (ketahanan) stoknya dua bulan, sekarang itu habis. Nah itu kenapa? Berarti ada yang bermain? Kami sudah wanti-wanti itu jauh sebelumnya perlu dibuat pengawasan yang lebih ketat," kata Sahat kepada Republika, Rabu (26/1).

Sahat mempertanyakan, apakah ritel modern telah melakukan purchase order (PO) atau belum jika telah kehabisan stok. Sebab, berdasarkan informasi yang ia peroleh, belum ada PO tambahan dari toko ritel modern. "Jadi, menurut hemat saya, mungkin kebijakan minyak goreng satu harga ini perlu dilihat lagi," katanya menambahkan.

Sahat menekankan, kebijakan minyak goreng satu harga dibuat pemerintah dengan asumsi semua pihak terkait dapat jujur dan transparan. Namun, ketika terjadi persoalan seperti kelangkaan pasokan maka perlu ada strategi lain yang dilakukan. 

Adapun untuk penyediaan minyak goreng murah di pasar tradisional yang sesuai rencana Kemendag dimulai pada Rabu (26/1), Sahat mengatakan, perusahaan-perusahaan anggota sudah terjun langsung ke pasar tradisional untuk membantu proses distribusi minyak goreng satu harga.

Namun, Sahat tidak dapat memerinci pasar mana saja yang saat ini mendapatkan pasokan minyak goreng murah. "Tapi, itu sudah mulai jalan," ujarnya.

Program minyak goreng satu harga telah dijalankan sejak Rabu pekan lalu yang lebih dahulu dimulai di toko ritel modern. Adapun pada Rabu pekan ini, program tersebut sedianya dijadwalkan berjalan di pasar tradisional.

Sejak program migor satu harga berlaku, warga ramai-ramai membeli minyak goreng di toko ritel modern. Di berbagai daerah, stok minyak goreng di swalayan habis dalam hitungan jam setiap harinya. 

photo
Pembeli membeli minyak goreng di toko ritel Indomaret, Sleman, Yogyakarta, Kamis (20/1/2022). - (Wihdan Hidayat / Republika)

Di Kota Solo, Jawa Tengah, harga minyak goreng di Pasar Legi masih berada di kisaran Rp 18 ribu-Rp 19 ribu per liter.

Salah satu pedagang bernama Ari (32) mengatakan, harga di tingkat agen masih tinggi. Meski harga jual masih mahal, Ari menyebut tetap banyak konsumen yang membeli minyak goreng. "Tetap ada yang beli. Soalnya minyak goreng subsidi di supermarket kosong. Mereka bilang mending beli di pasar, barangnya sudah pasti ada," ucap dia. 

Tidak memadainya stok migor di toko ritel modern juga terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel mengaku, ada kendala penyaluran minyak goreng Rp 14 ribu per liter di daerahnya. Hal itu menyebabkan stok atau ketersediaan minyak goreng di toko ritel modern mengalami kelangkaan.

“Kendalanya di ritel, stok sedang langka. Setelah diinvestigasi, pengiriman tersendat dari distributornya karena produsen banyak menarik minyak kemasan yang premium,” ujar Kabid Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Disperindag Kota Tangsel, Ghazali saat dihubungi, Rabu (26/1).

Tersendatnya penyaluran minyak goreng ke toko ritel modern tersebut, menurut Ghazali, terjadi setelah 19 Januari 2022. Bahkan, berdasarkan langkah investigasi, ada beberapa toko ritel modern yang belum mendapatkan sama sekali pasokan minyak goreng subsidi. N eva rianti ed: satria kartika yudha

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat