Orari bekerja sama dengan Peradi Pergerakan | Orari

Nasional

Orari Diharapkan Terapkan Manajemen Transparan

Orari mendapatkan masukan dari berbagai pihak.

JAKARTA — Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) diharapkan menerapkan manajemen transparan, sehingga banyak pihak dapat memberikan masukan demi keberlangsungan persyarikatan. Manajemen tersebut merupakan keniscayaan dan cerminan musyawarah yang merupakan dasar negara.

Setelah penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara DPP Orari Pimpinan Donny Priambodo dengan DPP Perhimpunan Penasehat Hukum Indonesia (Peradi Pergerakan) pimpinan Sugeng Teguh Santoso, tanggal 7 Januari lalu di Jakarta, banyak respon yang diterima dari publik yang kebanyakan adalah simpatisan dan anggota Orari.

Adapun rata-rata tanggapan tersebut menaruh harapan besar agar kepemimpinan Imam Priambodo membawa angin segar keterbukaan dan menerapkan manajemen modern yang transparan khususnya di bidang keuangan.

Namun ada pula yang mengirim data arus keluar masuk dana rekening Bank Orari yang dibuka di kawasan kota Jakarta di salah satu bank pemerintah. 

Pengirim data tersebut berharap agar ada audit investigasi atas rekening tersebut, karena menurutnya ada sejumlah transaksi yang sangat mencurigakan dan patut diinvestigasi lebih lanjut demi nama besar dan kehormatan Orari.

Atas data tersebut Sekjen DPP Peradi Pergerakan M Syafei menjelaskan bahwa timnya memang tengah mendalami dokumen perbankan tersebut.

"Ada sejumlah transaksi mencurigakan. Kita sedang mendalami hal itu," katanya kepada wartawan, Ahad (23/1).

Aneh, lanjut pengacara senior asal Yogya itu transaksi besar hanya berputar-putar di antara beberapa nama baik perorangan maupun badan hukum.

"Orari ini kan organisasi yang berwatakkan sosial kok tampilan rekeningnya kayak rekening perseroan ujar Syafei setengah keheranan. Tim kami belum menyimpulkan karena saat ini kami sedang berkonsultasi dengan pakar perbankan dan beberapa tokoh senior Orari yang dalam pandangan kami relatif independen dan sungguh-sungguh mencintai Orari," paparnya.

"Nanti setelah kami mempunyai kesimpulan maka kami akan melangkah untuk mengundang para mantan pimpinan pusat Orari, untuk meminta penjelasan," sambungnya.

Dikatakan Syafei, langkah ini dilakukan sebagai sikap respek kepada Orari sebagai organisasi sosial yang telah banyak berperan dalam pembangunan bangsa dan negara.  "Seperti yang telah dijanjikan oleh ketum kami mas Sugeng saat penanda tanganan MOU bahwa kami memiliki tanggung jawab moral untuk melihat Orari tetap eksis dan terpandang di masyarakat," tukasnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat