Ilustrasi kasus penembakan di Bintaro. | ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO

Jakarta

Polisi Masih Selidiki Kasus Penembakan di Bintaro

Identitas kendaraan penembak di Bintaro sudah dikantongi polisi. 

JAKARTA – Aparat kepolisian masih terus menyelidiki kasus penembakan dua orang di Bintaro. Keduanya ditembak oleh orang tak dikenal. Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan menanggapi dua orang yang menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), di pintu keluar Bintaro, Jakarta Selatan.

Menurut dia, kasus ini sudah diserahkan ke Polda Metro Jaya (PMJ). "Langsung tanyakan ke PMJ saja. Karena sudah ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) PMJ," katanya saat dihubungi Republika, Ahad (28/11).

Secara terpisah Republika menghubungi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan. Ia mengatakan, hal ini masih dalam penyelidikan. "Nanti saja ya," kata dia.

Sebelumnya diketahui, dua orang menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), tepatnya di pintu keluar Bintaro, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (26/11), malam. 

"Benar ada penambakan. Lokasi kejadiannya di exit tol Bintaro. Kejadiannya sekitar jam 19.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan, ketika dikonfirmasi. Ridwan menyebut, ada dua korban dalam peristiwa penembakan ini. "Keduanya selamat," kata dia.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Azis Andriansyah mengatakan, anak buahnya telah menyelidiki kasus penembakan dengan dua korban luka di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), tepatnya di pintu keluar Bintaro.

Kini, pihaknya sudah mengetahui identitas atau nomor polisi (nopol) dari mobil pelaku. "Identitas dari kendaraan yang dipakai pelaku sudah kita dapatkan," kata Azis kepada wartawan di Jakarta.

Selain identitas mobil pelaku, kata dia, penyidik juga menemukan sejumlah selongsong peluru di lokasi kejadian. Semua temuan itu didapatkan setelah penyidik melakukan olah TKP, mengumpulkan rekaman kamera pengawas, meminta keterangan saksi di lokasi kejadian, dan keterangan saksi korban. 

Terkait kondisi kedua korban, Azis menyebut keduanya masih dirawat. Salah satunya mendapat perawatan di RS Polri Keramat Jati. Kedua korban sama-sama mendapat luka tembakan di bagian perut. "Diduga lukanya karena tembakan, kedua-duanya mendapat luka di bagian perut," kata Azis. 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Bintaro Tangsel Jaksel (kabarbintaro)

Azis masih enggan mengungkapkan identitas korban maupun kronologi lengkap kasus penembakan ini. Sebab, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku. 

Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Leopold Sudaryono menanggapi kasus kejahatan yang terus meningkat. Menurut dia, hal ini bisa terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah dalam mengalokasikan anggaran dan program bersama masyarakat di tingkat desa.

“Ada lima kejahatan yang meningkat sampai 10,73 persen yang dilaporkan Polri seperti narkotika, pencurian dengan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor pencurian dengan pemberatan dan penggelapan. Ini terjadi karena pemerintah kurang memperkuat aspek pencegahan kejahatan dengan mengalokasikan anggaran dan program bersama masyarakat di tingkat desa,” katanya. 

Namun, dia mengatakan, hal tersebut jangan sekadar dalam bentuk mobilisasi masyarakat oleh pihak keamanan. Tetapi dengan identifikasi kerawanan dan sumber pelanggaran kejahatan.

Selain itu, kejahatan ini meningkat juga karena pandemi Covid-19 ini masih berlangsung. Sehingga mengurangi akses masyarakat ke mata pencaharian, layanan dasar atau bentuk-bentuk dukungan lain. 

Dia mengatakan, 72 negara anggota Interpol juga melaporkan pola yang sama. Karena itu, ia menyarankan pemerintah juga harus mengalokasikan program padat karya yang akan lebih menyuntikkan dana segar ke masyarakat dan menciptakan lapangan kerja temporer. Contohnya, proyek-proyek pemeliharaan fasilitas umum yang melibatkan masyarakat lokal.

"Penegakkan hukum juga harus lebih terfokus pada kejahatan dengan kekerasan kepada masyarakat daripada penyalahgunaan narkotika," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat