Digitalisasi usaha UMKM (Ilustrasi) | Dok Kioson

Inovasi

Menyambung Napas dengan Go Digital

PPKM yang terus berlangsung, membuat go digital bagi UMKM menjadi strategi untuk bertahan hidup. 

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menimbulkan kerugian yang tak sedikit bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pembatasan mobilitas masyarakat yang telah berlangsung selama lebih kurang satu bulan ini, ikut berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. 

Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) memperkirakan, pendapatan UMKM mengalami penurunan sebesar 60 persen akibat PPKM. Selain itu, sektor pariwisata yang selama ini juga menopang sektor UMKM juga sama-sama mengalami penurunan pendapatan akibat peraturan bepergian yang diperketat.

Menurut perusahaan penyedia layanan web-hosting, Niagahoster, prioritas UMKM di masa pandemi ini adalah bagaimana mengalihkan diri ke mode bertahan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan, adalah dengan diversifikasi produk, pemasaran yang agresif, hingga memanfaatkan kanal go digital

Melakukan transformasi digital atau go online, ternyata masih menjadi strategi efektif UMKM bertahan di masa pandemi. Karena, konektivitas digital juga semakin meningkat pada masyarakat. 

photo
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu situs belanja daring di Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021). Asosiasi e-Commerce Indonesia (IDEA) menyebutkan peningkatan tren belanja daring di masa pandemi COVID-19 diharapkan bisa menjadi pendorong penguatan ekonomi Indonesia terutama dari sektor UMKM. - (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Dalam Niagahoster Business Owner Survey Report 2021, terungkap bahwa sebesar 93 persen pemilik bisnis dari lintas industri mengaku perlunya menjalani bisnis saat ini secara daring. Sementara 34,4 persen dari jumlah tersebut mengaku strategi go online adalah untuk memperluas jangkauan pasar.

Go online sekarang sudah menjadi keharusan, bukan hanya jadi pilihan. Namun, jika proses on-boarding-nya sulit dan SDM juga belum siap, maka proses bertransformasi ke digital akan terhambat.” ungkap Ayunda Zikrina selaku Head of Brand & Market Development Niagahoster. 

Menurutnya, ketika UMKM akan melakukan proses persiapan dari go digital, diperlukan pendekatan berbeda untuk tiap besaran skala UMKM. Strategi on-boarding atau proses persiapan go online sendiri telah diagendakan oleh pemerintah. 

Melalui Kementerian Koperasi dan UKM, pemerintah menargetkan melakukan on-boarding go digital kepada 18,3 juta UMKM pada 2021-2023. Namun menurut Ayunda, kondisi UMKM di lapangan saat ini, begitu bervariasi. 

Baik dari sisi besaran skala UMKM (mikro, kecil, menengah), pengenalan platform digital yang digunakan, hingga peningkatan kapasitas SDM. “Setiap skala UMKM butuh pendekatan go online yang berbeda. Tidak mungkin kita meminta para PKL untuk langsung terjun ke marketplace,” ujarnya.

Di sisi lain, UMKM yang sudah mampu untuk go online, perlu juga upgrade ke proses selanjutnya. Seperti melakukan branding, atau belajar tentang digital marketing. 

Untuk memudahkan proses on-boarding UMKM, diperlukan kerja sama dan kontribusi dari pemerintah, pelaku UMKM, penyedia layanan teknologi, dan dukungan masyarakat. Sebagai perusahaan IT yang fokus untuk mengembangkan bisnis dan UMKM, pekan lalu, Niagahoster memperkenalkan layanan Website Instan. 

Layanan ini, dapat digunakan baik untuk pemula, pemilik bisnis, dan UMKM. “Website merupakan salah satu kanal penting untuk memperkuat branding bisnis, erlebih di masa pandemi seperti ini. Tapi masih banyak orang beranggapan membuat website itu ribet dan sulit,” ungkap Product Manager Niagahoster, Mas Aji Gustiawan. 

Paket hosting, tema, hingga kapasitas pada Website Instan juga sudah disesuaikan dengan jenis bisnis dan kebutuhan pemilik UMKM. Melalui layanan ini, harapannya para pemilik bisnis dapat terbantu dalam proses on-boarding dan menciptakan pengalaman transformasi digital yang mudah dan cepat. 

Celah Bersaing dengan Layanan Iklan Digital 

photo
Aplikasi Kioson - (Dok Kioson )

PT Kioson Komersial Indonesia Tbk, yang merupakan emiten teknologi yang bergerak di bidang e-commerce, telekomunikasi keuangan, dan merchandising, pekan lalu, menggandeng PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) untuk meluncurkan layanan iklan digital.

Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya membangun ekosistem digital terintegrasi di Indonesia. Reginald Trisna selaku Direktur Utama Kioson menjelaskan, ekosistem Kioson saat ini terdiri dari penyebaran gudang di banyak lokasi, warung kelontong, marketplace, seller online, dan masih banyak lagi.

“Dengan hadirnya layanan iklan digital ini, akan membuat misi Kioson dalam menciptakan ekosistem digital berbasis gudang akan semakin terasa dampaknya,” ujar dia. 

Senada, Vice President Consumer Sales Area Sumatra Telkomsel, Erwin Tanjung menjelaskan, Telkomsel terus membuka semua peluang kerja sama dengan seluruh pihak dalam menciptakan digital ekosistem terintegrasi. “Dalam kerja sama ini Kioson akan menjadi mitra untuk penjualan produk digital Telkomsel seperti LBA (Location Base Advertising), SMS masking, gim, dan video streaming,” jelas Erwin. 

Ia melanjutkan,berbagai produk digital ini, akan hadir di ekosistem Kioson seperti warung, penjual daring, dan niaga elektronik. Sebelumnya, Kioson juga telah meluncurkan layanan berbasis gudang lainnya. Yaitu GudangPintar.id yang berperan sebagai fulfillment center dan Retail Kita yang berfungsi sebagai digital distribution hub

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat