Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan berlaga dalam babak penyisihan grup cabang olah raga Badminton Olimpiade Tokyo 2020. | AP/Dita Alangkara

Kabar Utama

Indonesia Kuasai Fase Grup 

Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil memuncaki grup A.

TOKYO --Tim bulu tangkis Indonesia tampil trengginas selama fase grup Olimpiade Tokyo 2020. Tiga dari empat pasangan ganda Indonesia menjadi pemuncak grup.

Mereka adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sementara Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menempati posisi runner-up Grup C.

Perjalanan Hendra/Ahsan terbilang cukup mulus untuk bisa memuncaki Grup D. Setelah dua kemenangan dalam dua pertandingan sebelumnya, the Daddies mampu mengatasi pasangan Korea Selatan Choi Solgyu/Seo Seung Jae dalam pertandingan di Mushashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Selasa (27/7). Meski demikian, Hendra/Ahsan harus melewati perlawanan sengit Choi Solgyu/Seo Seung Jae dengan pertandingan tiga set.

Di gim pertama, the Daddies tampil dominan dengan menang 21-12. Namun, saat memasuki gim kedua, pasangan Korea Selatan tidak memberikan kesempatan kepada Hendra/Ahsan untuk bermain santai. Gim kedua berjalan cukup ketat. Hendra/Ahsan kalah tipis 19-21. Di gim penentu, Hendra/Ahsan menunjukkan kelasnya sebagai pasangan peringkat dua dunia dengan tampil solid.

Keduanya bahkan sempat unggul jauh 5-1 dan memenangkan interval gim pertama 11-7. Tapi pasangan Korea Selatan justru bisa memberikan perlawanan ketat setelah masuk interval kedua dan sempat membuat poin sama kuat 16-16. Tapi, Hendra/Ahsan berhasil mengunci perlawanan Choi Solgyu/Seo Seung Jae dengan poin 21-18.

photo
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan berlaga dalam babak penyisihan grup cabang olah raga Badminton Olimpiade Tokyo 2020. - (AP/Dita Alangkara)

''Hari ini kami memang sudah siap menghadapi mereka. Kuncinya mengambil satu gim dulu untuk memastikan lolos. Jadi bisa lebih enjoy mainnya. Alhamdulillah tadi kami bisa ambil gim pertama dan ke sananya lebih lepas. Penting sekali memenangkan pertandingan ini,'' kata Ahsan dalam siaran pers PBSI yang diterima Republika, Selasa (27/7).

Walau sempurna di fase grup, peraih medali emas Asian Games 2014 di Incheon ini tak ingin sesumbar. Sebab, di perempat final dan seterusnya, lawan akan semakin berat. 

"Belum lega sama sekali, masih tegang karena baru lolos grup. Sekarang kami mau fokus recovery, karena kami baru main semalam dan hari ini main lagi di sesi pagi. Lumayan, ada satu hari untuk istirahat dan latihan," tambah Hendra.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Badminton Indonesia (badminton.ina)

Sementara itu, pertarungan ketat juga terjadi antara peringkat satu dunia dan peringkat tiga dunia, saat Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, kalah dari pasangan Taiwan Lee Yang/Wang Chin Lin. The Minions, yang telah memastikan diri lolos ke perempat final, hanya butuh satu kemenangan lagi untuk bisa jadi juara Grup A.

Tapi Kevin/Marcus justru malah tampil tak seperti biasa. Bahkan, mereka sempat tertinggal 1-7 di gim pertama. Pertahanan yang solid dari Lee Yang/Wang Chin Lin membuat atlet dari klub Jaya Raya itu kesulitan mengejar ketertinggalan poin dan tertinggal 11-5 di interval gim pertama. 

photo
Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo berlaga dalam babak penyisihan grup cabang olah raga Badminton Olimpiade Tokyo 2020.. - (AP/Dita Alangkara)

Memasuki interval kedua, Kevin/Marcus sempat bangkit dan membuat poin jadi 16-16. Hanya saja, sejumlah kesalahan membuat the Minions tak bisa berbalik unggul dan kalah 21-18 di gim pertama.

The Minions bangkit di gim kedua. Keduanya selalu bisa mengungguli torehan poin Lee Yang/Wang Chin Lin sampai interval gim kedua jadi 11-9. Namun, memasuki interval gim kedua, Lee Yang/Wang Chin Lin sempat menyamakan poin jadi 11-11. Hanya saja, pasangan nomor 1 dunia itu bisa terus menjaga momentum untuk unggul menang 21-15 di gim kedua.

Memasuki rubber set, Kevin/Marcus kembali kendur. Mereka tertinggal lebih dulu sampai 1-4. Meski pada akhirnya bisa terus memepet poin, walaupun kalah 11-8 di interval pertama. Tapi the Minions bisa bangkit dan menyamakan poin jadi 12-12 di interval kedua, lalu unggul 14-13. Saling kejar mengejar poin pun terjadi sampai 15-16. Sayang, Lee/Wang bisa tampil lebih efektif untuk menang dengan poin 21-17.

''Mereka bermain bagus, cepat dan tidak membuat banyak kesalahan sendiri. Sementara kami memulai pertandingan dengan lambat dan banyak melakukan kesalahan. Kami sudah mencoba yang terbaik. Tetapi mereka lebih bagus hari ini,'' tutur Marcus.

Beruntung, pasangan ganda India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, bisa menang atas wakil Inggris, Ben Lane/Sean Vendy. Sehingga membuat the Minions bisa berada di puncak Grup A. The Minions unggul jumlah gim 5-2 (3) dibanding dua lawannya itu. Lee/Wang kumpulkan 5-3 (2) dan Rankireddy/Shetty 4-3 (1).

Marcus/Kevin berhak menyandang status juara grup ditemani Lee/Wang di posisi runner-up. Dengan demikian, pertemuan dua wakil Indonesia Hendra/Ahsan dan Kevin/Marcus di perempat final terhindarkan.

Kalahkan Jepang

Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil memuncaki grup A di klasemen akhir penyisihan grup cabang bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. Hal ini mereka raih usai mengalahkan pasangan Jepang nomor satu dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota lewat pertandingan panjang rubber game, 24-22, 13-21, 21-8.

Greysia/Apriyani membuka laga dengan terus berkejaran angka dengan lawannya tersebut. Permainan sabar menjadi kunci kemenangannya. Namun, pasangan peringkat enam dunia tersebut malah mudah terpancing di gim kedua, setelah kalah 13-21. Greysia/Apriyani kerap memberikan poin 'gratis' karena shuttlecock yang sering keluar, lalu pengembalian yang tidak sempurna.

Kondisi Yuki/Sayaka tidak fit 100 persen. Sayaka diketahui mengalami cedera ACL pada lutut kanan, sehingga harus menggunakan penyanggah sepanjang laga. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Greysia/Apriyani pada gim ketiga. Mereka tampil dominan dan tak memberikan celah bagi Yuki/Sayaka untuk mengembangkan permainan. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kemenpora RI (kemenpora)

Yuki/Sayaka akhirnya lebih banyak membuat kesalahan dengan membuat shuttlecock keluar. Sementara, Greysia/Apriyani justru tampil lebih efektif dibandingkan gim kedua, dengan hanya memberikan delapan poin untuk menang 21-18.

"Puji Tuhan hari ini kami bisa menang. Kami tidak terlalu memikirkan itu (keluar sebagai juara grup A). Kami hanya ingin lolos ke perempat final dan kami masih mengeluarkan 100 persen kemampuan kami tadi," ungkap Greysia.

Pelatih yang menemani Greysia/Apriyani selama di Tokyo, Eng Hian, menilai anak asuhnya bermain normal, meski melawan nomor satu dunia. Ia menyadari bahwa lawannya tidak berada dalam kondisi 100 persen. "Di dua laga sebelumnya juga saya melihat lawan Greysia/Apriyani bermain tidak normal seperti ada ketegangan," ungkap Eng Hian. 

Agar performa terus terjaga untuk perempat final, Eng Hian meminta dua muridnya untuk segera berlatih kembali. "Untuk perempat final saya fokus ke penjagaan kondisi fisik dan teknik. Selain itu saya meminta Greysia/Apriyani untuk tetap rileks dan mengontrol ekspektasi karena perjalanan masih panjang," kata Eng Hian.

Laga perempat final ganda putri akan digelar pada Kamis (29/7). 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat