Pemain Leicester City Youri Tielemans of Leicester (kiri) membawa bola yang dibayangi pemain Southampton Mohamed Salisu (kanan) dalam sebuah pertandingan di Inggris pada 30 April 2021. | EPA POOL/Neil Hall / POOL

Olahraga

Laga Penting untuk Leicester City

MU jadi lawan berat yang harus dihadapi Leicester agar tetap berada di zona empat besar.

MANCHESTER — Petaka yang menimpa Leicester City pada pengujung musim lalu terancam terulang lagi musim ini. Menghabiskan sebagian besar waktunya di zona Liga Champions atau di posisi empat besar pada sepanjang musim lalu, the Foxes malah gagal finis di empat besar dan tampil di Liga Champions. Tim besutan Brendan Rodgers itu harus puas finis di peringkat kelima klasemen akhir. 

Kondisi ini tidak terlepas dari penurunan performa the Foxes alias Kawanan Rubah pada akhir Liga Primer Inggris musim lalu. Di lima laga pamungkas, James Maddison dan kawan-kawan menelan tiga kekalahan, satu kemenangan, dan satu hasil imbang. Posisi the Foxes pun turun drastis dari peringkat ketiga pada pekan ke-33 ke posisi kelima pada pekan ke-38 Liga Primer Inggris.

Situasi serupa terancam menimpa the Foxes pada pengujung Liga Primer Inggris musim ini. Berada di peringkat ketiga klasemen sementara sejak pekan ke-22, performa the Foxes mulai goyah. Kampiun Liga Primer Inggris musim 2015/2016 itu gagal memetik poin penuh di dua laga terakhir. 

Seusai ditahan imbang Southampton, 1-1, dua pekan lalu, the Foxes secara mengejutkan dibungkam Newcastle United, 2-4, akhir pekan lalu.

Kekalahan dari the Magpies ini sempat membuat posisi the Foxes merosot ke peringkat kelima. Beruntung, di laga lainnya, West Ham, yang merupakan pesaing terdekat Leicester dalam perebutan empat besar, dibekap Everton, 0-1, akhir pekan lalu. The Foxes pun akhirnya kembali menempati peringkat keempat dengan keunggulan lima poin dari the Hammers.

Kendati demikian, pelatih Leicester City Brendan Rodgers mewanti-wanti para penggawa the Foxes untuk tidak lagi kehilangan konsentrasi di tiga laga tersisa. Aspek itulah yang membuat the Foxes kehilangan raihan poin kala dibekap Newcastle United. Kegagalan menjaga konsentrasi dapat berakibat fatal dengan hilangnya raihan poin. Imbasnya, the Foxes kembali terjatuh pada lubang yang sama seperti pada musim lalu.

''Kendali untuk bisa finis di empat besar masih ada di tangan kami. Kami cukup impresif bisa berada di posisi kami saat ini. Namun, jika gagal meraih kemenangan, Anda tidak akan finis di tempat yang Anda harapkan,'' ujar Rodgers seperti dilansir laman resmi klub, Senin (10/4).

 
Kami harus belajar dari kesalahan di laga terakhir. Karena laga besar sudah menunggu kami di partai pada tengah pekan ini.
BRENDAN RODGERS; Pelatih Leicester City
 

Menilik dari lawan yang akan dihadapi, the Foxes memang akan melakoni jalan terjal di tiga laga pamungkas di Liga Primer Inggris musim ini. Jalan terjal itu pun diawali dari lawatan ke markas Manchester United di Stadion Old Trafford pada pekan ke-36 Liga Primer Inggris, Rabu (12/5) dini hari WIB. Setelah menghadapi United, the Foxes dijadwalkan berduel dengan Chelsea dan Tottenham Hotspur.

Fokus utama the Foxes saat ini pun tertuju di Stadion Old Trafford. Pasalnya, lawatan ke kandang Setan Merah itu tidak pernah berakhir menyenangkan buat Leicester City. Dari 22 lawatan terakhir ke Old Trafford di ajang kasta tertinggi kompetisi sepak bola Inggris, Leicester City hanya mampu memetik satu kemenangan dengan catatan 16 kali kalah dan lima hasil imbang.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Leicester City (lcfc)

Bahkan, Setan Merah berhasil memetik 10 kemenangan dalam 11 kesempatan terakhir menjamu the Foxes di Old Trafford di semua ajang. Gol via tendangan penalti Marcus Rahford pada paruh pertama musim lalu mengantarkan United memetik kemenangan di bentrokan terakhir antara kedua tim di Old Trafford. Dalam 12 bentrokan terakhir di pentas Liga Primer Inggris, United tidak pernah merasakan kekalahan dari the Foxes dengan catatan delapan kemenangan dan empat hasil imbang.

The Foxes bisa memanfaatkan faktor kelelahan yang dialami para penggawa United. Tim besutan Ole Gunnar Solskjaer itu memang tengah berada di dalam jadwal padat. Laga kontra Leicester City ini hanya berselang kurang dari tiga hari seusai United membungkam Aston Villa, 3-1, akhir pekan lalu. Tidak berhenti sampai di situ, United juga akan menghadapi Liverpool di partai tunda Liga Primer Inggris, pada 13 Mei waktu setempat, atau hanya kurang dari tiga hari seusai menghadapi the Foxes.

Akhirnya padatnya jadwal ini memaksa pelatih Ole Gunnar Solskjaer melakukan rotasi pemain di starting line-up United. Pelatih asal Norwegia itu pun telah menyiapkan perubahan besar-besaran di starting line-up United di dua laga tersebut. Solskjaer tidak mau ambil pusing apabila nantinya ada pihak yang kecewa terkait perbedaan pilihan pemain yang diturunkan di dua laga tersebut.

''Saya harus memikirkan kondisi pemain saya. Tidak mungkin untuk bisa tampil apik selama 90 menit hanya dalam rentang waktu yang begitu sempit. Mungkin nantinya akan ada tim yang kecewa karena kami dianggap tidak menurunkan penggawa terbaik kami. Namun, saya harus melindungi pemain saya,'' ujar Solskjaer seperti dilansir LeicesterLive, awal pekan ini.

Terlepas dari jadwal padat yang tengah dilakoni United, Marcus Rashford dan kawan-kawan berhasil kembali ke trek kemenangan lewat raihan tiga angka di kandang Villa. Kemenangan itu menjadi respons terbaik United setelah dibekap AS Roma, 2-3, di laga leg kedua babak semifinal Liga Europa, tengah pekan lalu. Kemenangan atas Villa itu pun terasa istimewa karena dipetik United seusai sempat tertinggal lebih dulu.

Tidak hanya itu, kemenagan itu pun membawa United memastikan finis di empat besar dan mengamankan satu tiket di Liga Champions musim depan. Koleksi 70 poin yang telah dikumpulkan United tidak akan bisa dikejar oleh West Ham United, yang duduk di peringkat kelima, di dua laga sisa Liga Primer Inggris.

Kendati demikian, ada satu motivasi besar yang membuat United berniat untuk terus berada di trek kemenangan di sisa Liga Primer Inggris musim ini. Motivasi ini pun terkait dengan upaya untuk terus menunda rival sekota mereka, Manchester City, dalam memastikan titel Liga Primer Inggris musim ini. 

''Buat kami, menunda mereka meraih titel Liga Primer Inggris adalah hal terbaik yang bisa kami lakukan saat ini. Kami akan menunda pesta mereka selama mungkin. Setidaknya kami tidak ingin terburu-buru melihat kota ini dipenuhi warna biru,'' kata Solskjaer seperti dilansir Sky Sports.

 

Prediksi Susunan Pemain:

Manchester United (4-3-1-2)

Pelatih: Ole Gunnar Solskjaer

Kiper: Henderson; 

Belakang: Tuanzebe, Lindelof, Bailly, Telles; 

Tengah: Matic, McTominay, Van de Beek; Mata; Greenwood, Cavani

Leicester City (3-4-1-2)

Pelatih: Brendan Rodgers

Kiper: Schmeichel; 

Belakang: Amartey, Soyuncu, Fofana;

Tengah: Castagne, Ndidi, Tielemans, Thomas; Perez; 

Depan: Iheanacho, Vardy

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat