Warga berkerumun saat antre vaksinasi Covid-19 massal dosis pertama di Terminal Rawasari, Jambi, Senin (19/4/2021). | Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO

Tajuk

Kekhawatiran Baru Peningkatan Covid-19

Kita tentu tak ingin trend kenaikan kasus positif dan kematian ini terus terjadi.

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan peningkatan dalam beberapa hari terakhir ini.  Jika sebelumnya jumlah kasus sudah relatif menurun di bawah 5.000 kasus per hari, kini angka itu sudah merangkak naik. Per Selasa (20/4) jumlah positif Covid-19 bertambah 5.549 orang. Secara total  pengidap Covid-19  di Indonesia kini mencapai 1.614.849 orang.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat terjadinya kenaikan kasus positif dan kematian per 18 April 2021. Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, kenaikan kasus positif pada pekan ini sangat tajam, yakni sebesar 14,1 persen.

Kita tentu tak ingin trend kenaikan kasus positif dan kematian ini terus terjadi. Kita tentu tak ingin kejadian di India juga menimpa Indonesia. India mengalami lonjakan kasus luar biasa, setelah sebelumnya mulai menurun. Diketahui, kasus positif Covid-19 di India kini tercatat 15 juta kasus atau posisi terbanyak kedua setelah Amerika Serikat yang memiliki catatan 32,4 juta kasus.

 
Kita tentu tak ingin trend kenaikan kasus positif dan kematian ini terus terjadi.  
 
 

Wiku  Adisasmito mengatakan kenaikan jumlah kasus positif maupun meninggal merupakan dampak dari libur panjang Paskah pada 2-4 April lalu. Di sisi lain, kata dia, kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan (prokes) juga turun signifikan. Wiku menyebut, hal ini karena euforia vaksinasi.

Ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan tergambar dalam monitoring kepatuhan protokol kesehatan tingkat nasional yang dilakukan Satgas Covid-19. Data  per 11 April 2021 tercatat dari 353 kabupaten/kota baru 31,44 persen  kabupaten/kota yang masyarakatnya benar-benar disiplin menggunakan masker di ruang publik. Adapun baru 29,18 persen kabupaten/kota yang masyarakatnya benar-benar menjaga jarak.

Data-data ini tentu mengkhawatirkan kita. Ketidak disiplinan menjaga protokol kesehatan menjadi pemicu terjadinya lonjakan kasus. Ini ditambah lagi dengan euforia vaksinasi. Banyak warga yang menganggap dengan telah melakukan vaksinasi semuanya akan beres, tak akan tertular Covid-19. Padahal harus diketahui vaksinasi  Covid-19  tak bisa 100 persen membuat seseorang kebal terhadap virus itu.

 
Trend kenaikan kasus Covid-19 harus diwaspadai jika kita benar-benar tak ini kasus India terjadi di Indonesia.
 
 

Trend kenaikan kasus Covid-19 harus diwaspadai jika kita benar-benar tak ini kasus India terjadi di Indonesia. Masa liburan panjang mesti diwaspadai. Libur Idul Fitri tahun lalu menaikkan angka kasus harian hingga 93 persen dan meningkatkan angka kematian pekanan sampai 66 persen.

Libur panjang 22-23 Agustus 2020 menaikkan angka kasus sampai 119 persen dan meningkatkan tingkat kematian mingguan hingga 57 persen. Libur panjang periode 28 Oktober sampai 1 November 2020  menaikkan kasus Covid19 sampai 95 persen dan meningkatkan angka kematian mingguan sebesar 75 persen.

Libur panjang akhir 2020 yang menaikkan angka kasus harian sampai 78 persen dan tingkat kematian hingga 46 persen. Terakhir,  libur panjang Paskah pada 2-4 April lalu menaikkan kasus positif dan kematian sampai 14,1 persen.

Kebijakan pemerintah untuk melarang mudik lebaran 2021 ini sudah tepat, kendati belum cukup. Jadi kendati nanti masyarakat dilarang mudik untuk mengurangi mobilitas  tapi jika tetap bepergian mengisi libur panjang, akan percuma saja. Karena itu selain fokus untuk membatasi pemudik, kemungkinan terjadinya kerumunan massa di tempat-tempat wisata harus pula diantisipasi.

Karena itu lokasi-lokasi wisata mesti melakukan protokol kesehatan dengan ketat, Harus ada pembatasan pengunjung agar tidak terjadi penumpukan massa di tempat yang sama.

Kita harus melakukan langkah-langka antisipasi agar kasus Covid-19 tidak kembali meninggi. Masyarakat perlu terus diingatkan. Semua harus tetap waspada bahwa bahaya Covid-19 masih terus mengintai kita.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat