Model skala penuh helikopter Ingenuity saat ditampilkan di NASA, beberapa waktu lalu. | AP/Damian Dovarganes

Kisah Mancanegara

Pertama Kali di Mars

Kesuksesan ini mengingatkan AS pada sejarah pesawat terbang pertama karya Wright bersaudara pada 1903.

Helikopter Ingenuity percobaan milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA, berhasil diterbangkan di planet Mars, Senin (19/4). Ingenuity menjadi pesawat bermesin pertama yang diterbangkan di planet selain Bumi. Foto NASA menunjukkan Ingenuity di bagian yang dilingkari.

Helikopter mini seberat 1,8 kilogram ini memang hanya terbang selama 39 detik dan mencapai ketinggian sekitar tiga meter. Namun, ini menjadi pencapaian tersendiri, saat menyaksikan Ingenuity melayang di atas permukaan Mars yang berdebu. Hal ini mungkin akan membuka eksplorasi cara baru di wilayah asing dalam tata surya kita.

Kesuksesan ini mengingatkan AS pada sejarah pesawat terbang pertama karya Wright bersaudara pada 1903. Bahkan, Ingenuity pun membawa secuil potongan dari badan pesawat karya Wright bersaudara.

“Merinding. Ini persis seperti uji coba kami,” kata manajer proyek ini, MiMi Aung. “Benar-benar penerbangan yang indah. Rasanya saya tidak akan bisa berhenti menontonnya, lagi dan lagi.” 

photo
Ilustrasi yang dilansir NASA menggambarkan helikopter Ingenuity melakukan penerbangan. - (AP/NASA)

Ingenuity adalah hasil karya selama enam tahun. Helikopter senilai 85 juta dolar AS ini sempat dinilai berisiko tinggi.

Namun, pihak pengendali pesawat di Jet Propulsion Laboratory milik NASA di Kalifornia menyatakan penerbangan Ingenuity sebagai sebuah pencapaian. Mereka harus menanti tiga jam sebelum mendapatkan kabar baik dari lokasi berjarak 287 juta kilometer. 

Para ilmuwan seluruh dunia dan luar angkasa bersorak menyaksikan momen ini. Bahkan, Gedung Putih mengirimkan ucapan selamat atas keberhasilan ini.

Ingenuity diangkut pada Juli 2020 dari Bumi ke Mars oleh kendaraan rover, Perseverance. Rover itu kemudian menyentuh delta sungai kuno di Mars pada Februari 2021. Ingenuity akan diuji coba lagi, paling cepat pada Kamis (22/4).

Selama misi ini, Perseverance akan terus mengawal Ingenuity. Bahkan, para insinyur memiliki panggilan kesayangan pada kedua kendaraan itu, yakni Percy dan Ginny. 

Helikopter eksperimental NASA Ingenuity naik ke udara tipis di atas permukaan tanah merah berdebu Mars pada Senin (19/4). Peristiwa ini menjadi penerbangan bertenaga pertama oleh sebuah pesawat di planet lain.

Pengawas penerbangan di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di California menyatakan berhasil setelah menerima data dan gambar melalui penjelajah Perseverance. Ingenuity menumpang ke Mars dengan Perseverance, menempel di perut penjelajah saat mendarat di sungai delta pada Februari.

Demo helikopter senilai 85 juta dolar AS ini dianggap berisiko tinggi, tetapi hasilnya sepadan. Para ilmuwan menyambut baik berita dari seluruh dunia, bahkan dari luar angkasa, dan Gedung Putih mengucapkan selamat.

"Cara baru untuk menjelajahi medan asing di tata surya kita sekarang tersedia untuk kita," kata astronom Nottingham Trent University, Daniel Brown, dari Inggris.

Penerbangan uji pertama ini memiliki harapan yang besar. Helikopter masa depan dapat berfungsi sebagai pengintai penjelajah, dan akhirnya astronot dapat menggunakan di tempat yang sulit dan berbahaya.

Direktur JPL, Michael Watkins, menyatakan Ingenuity telah memberikan dimensi ketiga untuk eksplorasi planet. "Membebaskan kita dari permukaan sekarang selamanya," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by NASA Jet Propulsion Laboratory (nasajpl)

Lebih dari enam tahun dalam pembuatan, Ingenuity hanya setinggi 49 sentimeter, helikopter berkaki empat yang kecil. Badan pesawatnya berisi baterai, pemanas, dan sensor, seukuran kotak tisu. Serat karbon, rotor berisi busa adalah bagian terbesar dengan setiap pasangan membentang 1,2 meter dari ujung ke ujung.

NASA memilih sebidang tanah yang datar dan relatif tidak berbatu untuk lapangan terbang Ingenuity. Menyusul kesuksesan penerbangan singkat ini, NASA menamai area tersebut untuk Wright bersaudara.

"Meskipun dua momen ikonik dalam sejarah penerbangan ini dapat dipisahkan oleh waktu dan ... jutaan mil ruang, mereka sekarang akan selamanya terhubung," kepala misi sains NASA Thomas Zurbuchen mengumumkan.

Tim berencana untuk menguji batas helikopter, bahkan mungkin menghancurkan pesawat itu, membiarkannya diam di satu tempat selamanya, setelah mengirim datanya kembali ke rumah. Sampai saat itu, Perseverance akan mengawasi Ingenuity. Insinyur penerbangan dengan penuh kasih sayang memanggil mereka Percy dan Ginny. "Kakak mengawasi," kata Elsa Jensen dari Malin Space Science Systems, operator kamera utama rover.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat