Anggota TPNPB-OPM berposes selepas membakar pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) di Kampung Pagamba, Intan Jaya. | Dok TPNPB OPM

Nasional

Kapolda: Jangan Terpancing Aksi KKSB

Seorang TNI dilaporkan membelot ke pihak separatis bersenjata TPNB-OPM.

JAKARTA -- Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) kembali meneror dengan menembak mati warga sipil yang masih di bawah umur. Ali Mom (16 tahun) yang diketahui berstatus sebagai pelajar kelas 1 SMAN I Ilaga dieksekusi mati oleh KKSB di Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Papua, Kamis (15/4) sekitar pukul 19.00 WIT.

Namun, Kepala Polda Papua Irjen Mathius D Fakhiri meminta aparat gabungan TNI-Polri untuk lebih waspada. Sebab, disinyalir aksi KKSB itu untuk memancing kedatangan aparat keamanan.

"Karena mereka pasti ada yang nunggu. Yang saya mau hilangkan itu kan kesempatan mereka mau mengambil aparat, mengambil senjata dengan peluru. Kita bisa memutus mata rantai ini dengan kita lebih tenang," kata Mathius, Jumat.

Dia menjelaskan, penembakan itu terjadi saat Ali Mom dihubungi oleh seseorang yang tidak dikenal. Kemudian memintanya membelikan rokok dan pinang serta meminta untuk barang belanjaan itu diantarkan ke Kampung Uloni. Korban pun memenuhi permintaan tersebut dengan menggunakan sepeda motor Jupiter MX-King.

Sesampainya di pinggir Jalan Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, korban diadang oleh KKSB. "Langsung ditembak dengan menggunakan senjata api sebanyak dua kali tembakan di bagian kepala dan dibacok pada bagian kepala. Kemudian, sepeda motor yang digunakan korban dibakar oleh KKSB," ungkap dia.

Selanjutnya, pada Jumat (16/4) pukul 06.30 WIT, warga bersama keluarga besar korban mendatangi lokasi dan mengevakuasi korban ke rumah duka. "Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia bersama anggota mendatangi rumah duka guna mengevakuasi korban ke Puskesmas Ilaga agar mendapatkan pemeriksaan secara medis," kata Mathius.

Mathius mengatakan, pelaku diduga merupakan KKSB pimpinan Lekagak Telenggen. Kelompok ini juga sebelumnya melakukan pembunuhan terhadap tukang ojek dan membakar helikopter di Bandara Ilaga.

Hanya saja, kata dia, pihaknya belum bisa menyimpulkan kasus penembakan itu. "Apalagi korban merupakan orang asli Kabupaten Puncak. Belum diketahui motif dari aksi penembakan tersebut. Saat ini personel gabungan masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata," kata Mathius.

photo
Jenazah guru SMP 1 Beoga Yonathan Randen yang meninggal akibat ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) tiba di kamar jenazah RSUD Mimika, Papua, Sabtu (10/4/2021). Oktovianus Rayo dan guru SMP Yonathan Randen meninggal akibat penyerangan oleh KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak dan selanjutnya jenazah diserahkan kepada keluarga di Timika. - (ANTARA FOTO / Sevianto Pakiding)

Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta aparat TNI-Polri melakukan tindakan tegas terukur terhadap KKSB karena telah melakukan aksi yang mengakibatkan korban jiwa dan situasi mencekam. "Hal ini perlu dilakukan segera agar tidak terjadi lagi kasus-kasus penembakan yang meresahkan masyarakat khususnya warga di Kota Ilaga," kata Bambang, kemarin.

Sebelum penembakan Ali Mom, KKSB juga melakukan pembakaran dan penembakan di Kampung Julukoma, Beoga, Puncak yang menyebabkan dua guru meninggal. Kepala Satgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Iqbal Alquddussy mengatakan, kondisi terkini di Distrik Beoga telah kembali normal.

"Masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa. Mama-mama sudah berjualan di pasar," kata Iqbal dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, kemarin.

Menurut Iqbal, transportasi umum juga telah beroperasi, termasuk penerbangan di Bandara Aminggaru, Ilaga. "Pesawat sudah empat kali terbang hari ini," kata Iqbal. TNI-Polri telah mempertebal keamanan dengan menurunkan pasukan di Beoga.

Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar mengatakan, saat ini hanya tiga warga sipil yang bertahan di Beoga, setelah sebagian besar warga dievakuasi ke Timika menggunakan penerbangan sipil. Tiga orang itu menjaga kios yang menjadi tempat usaha mereka, sedangkan anak dan istrinya sudah dievakuasi ke Timika.

"Warga yang dievakuasi ke Timika tercatat 39 orang," kata Ali, kemarin. Meski begitu, kamtibmas di Beoga kini relatif aman dan sudah ada penambahan pasukan.

Pembelotan

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menyatakan, ada seorang prajurit TNI yang bergabung dengan TPNPB-OPM. Pihak TNI telah menyatakan sedang melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan.

"Lucky Matuan adalah mantan anggota TNI yang bergabung dengan TPNPB bertugas di Pos Bulapa dan dia juga kembali serang di Pos TNI Bulapa," ujar Sebby saat dikonfirmasi, Jumat (16/4).

Sebby mengatakan, Lucky bergabung ke TPNPB-OPM pada Februari 2021 lalu dan langsung menjadi komandan lapangan. Menurut dia, Lucky bergabung karena kerap melihat anggota TNI yang suka menembaki masyarakat Papua. "Dia lihat anggota TNI suka tembak masyarakat sipil, termasuk pendeta," kata Sebby.

Menurut Sebby, Lucky pernah menyampaikan Kabupaten Intan Jaya adalah lapangan perang antara TPNPB dengan TNI-Polri. Terkait serangan di Pos TNI Bulapa, Sebby mengatakan, dalam serangan itu pihaknya menembak tiga anggota TNI di pos. "Dan pasukan kami tidak ada yang jadi korban. Kami semua aman dan kembali ke tempat kami," kata Sebby.

photo
Pasukan TPNPB-OPM berpose di pedalaman Kabupaten Nduga, pertengahan Mei 2020. - (Istimewa/TPNPB-OPM)

Sebby juga mengatakan, pihaknga meminta TNI-Polri untuk tidak menggunakan tenaga masyarak sipil untuk memata-matai TPNPB-OPM dengan alasan apapun. Menurut Sebby, pendeta di gereja, guru di sekolah, mantra maupun dokter, tukang bangunakan, ojek, penjual pakaian, dan lainnya digunakan untuk memata-matai.

"Itu cara yang negara ini pakai untuk intelijen dan kami sudah tahu cara-cara itu maka kami tidak segan-segan tembak mati," kata dia.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Kol Czi IGN Suriastawa mengonfirmasi adanya prajurit yang kabur. Prajurit TNI tersebut berasal dari Yonif 410/Alugoro dan telah kabur sejak 12 Februari lalu.

"Kemarin media pendukung OPM memuat berita tentang kaburnya oknum prajurit TNI dari Yonif 410. Walaupun hal itu benar, tetapi kejadiannya tanggal 12 Februari 2021 yang lalu, bukan kejadian baru," kata Suriastawa saat dikonfirmasi terkait hal itu, Jumat (16/4).

Menurut dia, saat kabur dari pos oknum prajurit tersebut tidak membawa senjata apa pun. Suriastawa mengatakan, saat ini pencarian dan pengejaran terhadap yang bersangkutan dijadikan prioritas oleh aparat keamanan. "Oknum prajurit tersebut kabur dari pos tanpa membawa senjata dan sampai saat ini tidak jelas keberadaannya," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat