Masker pintar dari Razer yang diperkenalkan di CES 2021. | Dok Razer.com

Inovasi

Warna-warni Teknologi Akibat Pandemi

Tema besar dari gelaran CES 2021 adalah bersama melawan Covid-19. 

Pandemi Covid-19 telah membuat banyak karya dan inovasi teknologi, terfokus pada upaya mengatasi penyebaran virus. Hal ini terlihat jelas pada gelaran CES 2021 yang berlangsung pekan lalu. 

Apabila biasanya ajang ini diramaikan dengan berbagai inovasi terkait big data, atau internet of things (IoT), tahun ini ada satu benang merah yang sama, yaitu upaya bersama melawan Covid-19. 

Sentuhan teknologi pun disematkan pada masker, disinfektan, pembersih udara, dan teknologi nirsentuh (touchless technology). Salah satu perusahaan yang ikut meramaikan CES 2021 kali ini adalah Plott yang membuat bel pintu yang disebut Ettie.

photo
Bel pintar yang diberi nama Ettie, diperkenalkan di CES 2021. - (www.Ces.tech)

Ettie dapat mengukur suhu orang sebelum mereka diizinkan masuk. Selain Ettie, ada pula Alarm.com yang membuat bel pintu video tanpa sentuhan sebagai upaya mengurangi penularan bakteri dan virus yang biasanya kita tinggalkan di tempat yang kita sentuh.

“Ini merupakan cara lain agar kita bisa tetap waspada dan melindungi satu sama lain,” kata Alarm.com, dilansir dari CNET, Selasa (19/1).

photo
Bel pintu dengan fitur video dan nirsentuh besutan Alarm.com yang diperkenalkan di CES 2021. - (Alarm.com)

Tak hanya itu, ada pula robot yang memancarkan sinar ultraviolet untuk membasmi kuman di area dengan sentuhan tinggi, seperti toko ritel atau restoran. Kemudian ada sensor yang menempel di tubuh, untuk mendeteksi gejala seperti flu dengan akurasi yang hampir setara dengan rumah sakit.

Salah satu perlengkapan utama yang paling diperlukan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19, adalah maker. Di CES 2021, masker yang disisipi berbagai jenis teknologi juga menjadi daya tarik utama. 

Salah satunya, adalah Maskfone yang memiliki mikrofon internal, sehingga penggunanya masih dapat menerima panggilan dan mudah didengar saat memakai masker. 

Dukung Kegiatan di Rumah

Berbagai produk baru penangkal virus korona ini menjadi dinamika baru di dunia teknologi. Selama setahun terakhir, masyarakat di berbagai negara di seluruh dunia telah menerapkan karantina kesehatan, mendorong pekerja untuk bekerja dari rumah dan menjaga jarak dari keluarga yang berbeda tempat tinggal. 

Karena banyak orang yang mengikuti pedoman tersebut, konferensi video, jejaring sosial dan aplikasi perpesanan, telah menjadi substitusi dari tatap muka dan membantu masyarakat saling terhubung.

“Misi kami adalah menciptakan produk yang memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat,” kata CEO Apple Tim Cook pada salah satu presentasi siaran langsung perusahaan pada November tahun lalu. Untuk 2021, dia menyatakan, Apple akan terus melakukan lebih banyak lagi.

Meski sudah diperkenalkan di ajang sekelas CES, berbagai produk inovatif ini, biasanya dalam tahap pengembangan. Produk kesehatan khususnya, mungkin tidak memiliki studi independen untuk mendukung klaim mereka. 

Namun, lahirnya berbagai inovasi baru ini menawarkan gambaran tentang apa yang akan datang. Termasuk juga apa yang mungkin membantu membuat hidup sedikit lebih mudah di masa pandemi kali ini. 

Hadirkan Masker Pintar

Pengembangan teknologi pada masker, tak hanya dapat ditemui pada MaskFone yang menawarkan kepraktisan bagi orang yang bekerja. Ada juga teknologi masker lain yang dibuat berdasarkan kesehatan, salah satunya adalah AirPop Active+. 

Masker pintar ini dilengkapi dengan sensor yang melacak pernapasan dan mencampurkannya dengan data kualitas udara lokal untuk mengidentifikasi kapan penggunanya perlu mengganti filter. 

AirPop, perusahaan di balik masker tersebut, mengatakan masker ini akan ditawarkan di Januari 2021, seharga 150 dolar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, ada pula Amazfit yang membuat masker desinfektan transparan. Masker ini memiliki fitur yang dapat membersihkan filternya dengan lampu UV bawaan dalam 10 menit.

Salah satu masker yang paling mengundang perhatian, adalah masker yang lahir dari pembuat komputer gim dan aksesori Razer. Perusahaan itu mengumumkan Project Hazel, yang menghasilkan masker transparan dengan mikrofon, lampu dan pelantang internal yang membantu orang untuk melihat dan mendengar kita saat berbicara.

Masker dari Razer ini memiliki perkembangan lain seperti tepiannya yang terbuat dari silikon untuk membantu membuat segel kedap udara dan wadah sterilisasi. “Razer mengakui ketidakpastian yang akan datang, dan karenanya merupakan tugas kami untuk membantu melindungi anggota komunitas kami dan mempersiapkan mereka dari ancaman yang tidak terlihat,” kata Min-Liang Tan, salah satu pendiri dan CEO Razer, saat Razer Store Live Event from Las Vegas for CES 2021.

Jika filtrasi standar tidak cukup, pabrikan LG juga dapat memasang pembersih udara di wajah. Masker PuriCare yang diperkenalkan pabrikan asal Negeri Ginseng ini, memiliki filter HEPA built-in, kipas untuk memindahkan udara, dan juga sensor.

Pengoperasin masker ini menggunakan baterai. Baterainya dapat bertahan hingga delapan jam dan membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mengisi daya melalui USB-C.

Perangkat ini juga dilengkapi dengan casing yang membersihkan masker dengan lampu UV dalam 30 menit. Sejauh ini, masker tersebut hanya dijual di Asia dan Timur Tengah dan LG belum mengatakan kapan masker itu akan masuk ke pasar AS, termasuk juga harganya. 

Fokus pada Teknologi Kesehatan 

Cara lain bagi perusahaan teknologi untuk membantu melawan virus korona adalah melalui penyaringan udara. Luft Duo, misalnya, adalah penjernih udara bertenaga baterai yang dapat membersihkan udara di sekitar para penggunanya. 

Hal ini dimungkinkan dengan kombinasi filter HEPA sekali pakai dan sinar UV. Penjernih udara tersebut seukuran kepala berbandul untuk dasbor mobil.

Selain itu, ada pula Airthings yang membuat sensor yang disebut Wave Plus. Sensor ini dapat melacak tingkat karbon dioksida, kelembapan dan suhu, yang dapat membantu mengidentifikasi seberapa besar kemungkinan penularan virus. 

Wave Plus dibuat untuk perkantoran, sedangkan Wave Mini yang lebih kecil dimaksudkan untuk digunakan di rumah. Demi memerangi Covid-19, robot dan masker pun kini dibuat dengan sinar UV sebagai desinfektan. 

Ada pula lemari es yang menggunakan sinar UV untuk mendesinfeksi air anda saat sedang dibagikan. Itulah ide di balik lini kulkas InstaView LG. 

Seperti namanya, kulkas ini memiliki jendela kaca semi transparan di pintu yang menyala saat anda mengetuk kaca dua kali. Selain pembersih sinar UV, kulkas memiliki mikrofon dan pelantang. 

Dengan begitu, pengguna bisa mengatakan “buka pintu lemari pendingin” dan perangkat akan melakukannya. LG belum mengatakan berapa harga lemari es terbarunya ini. Tapi, sebagai perbandingan, lemari pendingin LG premium sebelumnya telah mencapai 4.000 dolar AS.

Ada pula perusahaan yang menawarkan produk sinar UV untuk mobil. Pemasok otomotif asal Michigan, AS, GHSP mengumumkan sistem UV Grenlite untuk mobil sehari-hari. 

Teknologi ini sudah digunakan di kendaraan layanan darurat, angkutan massal dan kendaraan komersial. “Sistem Grenlite GHSP berusaha memberikan ketenangan pikiran yang lebih besar pada pengemudi bahwa mobil mereka aman dan bebas kuman,” kata GHSP dalam sebuah pernyataan.

Teknologi disinfektasi juga kini hadir di kamar mandi. Kohler pun kini membangun toilet yang bisa disiram dengan lambaian tangan. Pengguna dapat memiliki toilet futuristic ini dengan harga hingga 1.000 dolar AS mulai Maret mendatang.

Perusahaan juga memiliki toilet seharga 3.100 dolar AS dengan beberapa fitur tambahan, termasuk membuka dan menutup otomatis, remote control dan bidet mewah.

 
Teknologi kesehatan menjadi fokus dari berbagai inovasi di CES 2021.
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat