Pekerja melintas di proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang di Desa Cikeusal, Serang, Banten, Jumat (3/7). | MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA FOTO

Ekonomi

BUMN Karya Jaga Kesehatan Finansial

Waskita akan menata kembali portofolio proyek investasinya.

JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor konstruksi berupaya menjaga kesehatan finansialnya. PT Wijaya Karya (Persero) atau Wika menjaga kinerja operasional dan finansial pada level positif di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Utama Wika Agung Budi Waskito mengatakan, hingga kuartal III 2020, perseroan mampu mencatatkan laba sebesar Rp 141 miliar yang didukung penjualan sebesar Rp 10,38 triliun. Angka itu melorot 91 persen dibandingkan laba bersih pada periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,57 triliun.

Agung menilai, torehan ini mencerminkan kemampuan perseroan untuk tetap bekerja di tengah tantangan pandemi yang terjadi sejak awal tahun. Agung optimistis perseroan akan segera bangkit.

"Wika juga telah mengambil kebijakan untuk mempertahankan 100 persen sumber daya manusianya. Kita berharap pada 2021  pandemi bisa segera teratasi dan Wika siap untuk kembali tumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Agung dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Jumat (30/10).

Agung memaparkan, Wika telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 6,84 triliun hingga September 2020. Saat ini, lanjut Agung, Wika tengah mengikuti proses tender untuk proyek-proyek nasional maupun internasional dengan nilai total sekitar Rp 20 triliun hingga Rp 23 triliun.

"Kami yakin akan mampu memenuhi target kontrak baru pada 2020 sebesar Rp 21,37 triliun dan jika ditambah dengan proyek yang sudah diraih maka order book Wika mencapai Rp 100 triliun yang bisa kita produksi hingga beberapa tahun mendatang," ucap Agung.

 
Apabila seluruh target pelepasan jalan tol pada 2020 dapat terlaksana maka Waskita akan dapat mengurangi utang Rp 19 triliun hingga Rp 20 triliun.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono 
 

Agung menyampaikan, kemampuan Wika untuk tumbuh didukung oleh kondisi keuangan perseroan yang sehat yang ditunjukkan oleh kas setara kas perseroan pada kuartal III 2020 berada pada posisi Rp 7,69 triliun. Sementara gross gearing ratio berada pada level 1,41 kali dengan nett gearing ratio pada level 0,94 kali dibandingkan dengan covenant bank berada pada level 2,5 kali.

Sementara itu, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono optimistis Waskita mampu meningkatkan kinerja dan kemampuan keuangan perusahaan dalam jangka panjang, terutama setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Destiawan mengatakan, keyakinannya didasari strategi yang tengah diterapkan perseroan yaitu fokus pada pasar eksternal dan pengembangan bisnis yang seimbang, melepas ruas tol yang telah beroperasi, akselerasi penyelesaian ruas tol investasi, dan meningkatkan kemampuan likuiditas.

"Waskita akan gencar menangkap potensi pasar konstruksi konvensional, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri," ujar Destiawan.

Destiawan menjelaskan, manajemen akan melakukan penataan kembali proyek-proyek investasi yang dimiliki Waskita. Kata Destiawan, dalam lima tahun terakhir, Waskita sangat fokus pada investasi jalan tol yang memerlukan modal besar dan bersifat jangka panjang. Ke depan, Waskita akan membuat portofolio proyek pengembangan bisnis yang lebih seimbang antara jangka pendek, menengah, serta jangka panjang dengan proyek yang lebih bervariasi dan bukan hanya jalan tol.

"Saat ini kami sudah memetakan potensi proyek pengembangan bisnis dengan nilai setidaknya Rp 70 triliun untuk tiga hingga lima tahun ke depan," lanjut Destiawan.

photo
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono (tengah) berbincang dengan Direktur Operasional II (kiri) dan Direktur Keuangan Taufik Hendra Kusuma (kanan) usai memberikan pemaparan pada Public Expose Waskita di Jakarta, Selasa (27/10) - (Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO)

Dalam rangka penataan kembali proyek investasi, ucap Destiawan, tahun ini manajemen Waskita juga menargetkan untuk melepas kepemilikan pada beberapa jalan tol. Destiawan menjelaskan setidaknya ada lima ruas yang ditargetkan untuk diambil alih sahamnya oleh investor baru di kuartal IV 2020 yang meliputi tol yang berlokasi di Jakarta seperti Ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), serta beberapa ruas tol yang termasuk ke dalam jaringan Trans-Jawa dan Trans-Sumatra.

"Apabila seluruh target pelepasan jalan tol pada 2020 dapat terlaksana maka Waskita akan dapat mengurangi utang Rp 19 triliun hingga Rp 20 triliun," ungkap dia.

Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai kehadiran vaksin Covid-19 dan pemberian stimulus ekonomi pada semester II tahun ini dapat mendorong kinerja BUMN karya. "Kehadiran vaksin dan stimulus ekonomi lewat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020 yang digenjot pada semester II tahun ini kemungkinan akan berdampak positif pada proyek-proyek padat karya yang akan dijalankan oleh BUMN Karya," ujar Toto.

Menurut dia, salah satu proyek padat karya yang potensial terdorong positif adalah proyek konstruksi. Hal itu terutama proyek-proyek konstruksi yang memicu multiplier effect aktivitas ekonomi kawasan seperti jalan tol. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat