Pengunjuk rasa berpawai dalam aksi menolak normalisasi hubungan Israel-Uni Emirat Arab di Beirut, Lebanon, beberapa waktu lalu. | AP/Hussein Malla

Tajuk

Sikap Tegas Indonesia

Mudah-mudahan sikap tegas yang selama ini ditunjukkan oleh pemerintah tak berubah di tengah jalan.

Misi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo dalam kunjungan lima jamnya di Indonesia, Kamis (29/10), agar Indonesia mengubah sikapnya dalam masalah Palestina-Israel tidak membuahkan hasil. Dalam jumpa pers seusai pertemuan dengan Pompeo, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan kembali posisi Indonesia untuk Palestina bahwa solusi Palestina harus mengutamakan two state solution, atau prinsip dua negara.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, sikap Pemerintah Indonesia terhadap Israel setelah kunjungan Pompeo tentu sangat ditunggu dunia. Apalagi, dalam waktu belakangan ini, sejumlah negara di kawasan Arab melakukan normalisasi hubungan dengan Israel yang disponsori oleh Amerika Serikat. Uni Emirat Arab dan Bahrain adalah dua negara di kawasan Teluk, yang telah melakukan normalisasi hubungan dengan negara penjajah Palestina tersebut.

Bagi Amerika Serikat, bila Indonesia dapat mengubah pendiriannya, agenda untuk memuluskan ‘pencaplokan’ Palestina oleh Israel akan terwujud. Amerika Serikat akan menggunakan perubahan sikap Indonesia untuk melobi sejumlah negara Arab lainnya, yang sampai saat ini masih belum ingin menormalisasikan hubungannya dengan Israel.

 
Bagi Amerika Serikat, bila Indonesia dapat mengubah pendiriannya, agenda untuk memuluskan ‘pencaplokan’ Palestina oleh Israel akan terwujud.
 
 

Pernyataan Menlu Retno Marsudi dalam pertemuan dengan Pompeo bahwa masalah Palestina sangat dekat di hati masyarakat Indonesia, menggambarkan dukungan terhadap Palestina tidak hanya dilakukan oleh pemerintah secara resmi. Dukungan dari masyarakat Indonesia melalui organisasi massa atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) memiliki sejarah yang panjang. 

Kita mengetahui, isu Palestina seperti sudah jadi bagian dari masalah yang harus diselesaikan oleh rakyat Indonesia. Setiap kali ada persoalan sosial dan penderitaan warga Palestina akibat penguasaan Israel, rakyat Indonesia berbondong-bondong ikut membantu. Sejumlah lembaga amil zakat membuka kesempatan untuk masyarakat Muslim Indonesia memberikan donasi. Mereka mengumpulkan donasi lalu disumbangkan ke rakyat di negara tersebut. 

Sumbangan dari masyarakat Indonesia, seperti rumah sakit atau sarana umum lainnya selama ini sangat dirasakan manfaatnya oleh rakyat Palestina. Karena itu, di mata rakyat Palestina, nama negara Indonesia pun menjadi sangat familier karena selama ini sering kali memberi bantuan dan mengurangi beban kesulitan rakyat di negeri kecil tersebut.

Sikap rakyat Indonesia tersebut sepenuhnya sejalan dengan kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia. Kementerian Luar Negeri Indonesia selalu mengungkapkan sikap tegasnya untuk mendukung Palestina. Normalisasi hubungan Uni Emirat Arab dan Bahrain dengan Israel baru-baru ini tak memengaruhi sikap Indonesia terhadap Palestina. Bagi Indonesia, penyelesaian isu Palestina perlu menghormati DK (Dewan Keamanan) PBB serta parameter yang disepakati secara internasional, termasuk two state solution. Bagi Indonesia, seyogianya seluruh inisiatif perdamaian tidak menggagalkan “Arab Peace Initiative” yang diinisiasi oleh Liga Arab pada 2002 dan resolusi organisasi kerja sama negara Islam lainnya.

Mudah-mudahan sikap tegas yang selama ini ditunjukkan oleh pemerintah tak berubah di tengah jalan. Lobi-lobi yang dilakukan negara pendukung Israel tidak menggoyahkan sikap Pemerintah Indonesia dalam melakukan langkah-langkah penyelesaian isu Palestina. Sebab, tekanan dan lobi-lobi para pendukung Israel, termasuk Amerika Serikat, akan terus dilakukan terhadap Indonesia yang selama ini sangat vokal dalam membela Palestina di panggung internasional.

Kita berharap, siapa pun presiden dan partai yang berkuasa di Indonesia kemudian hari, posisi Indonesia terhadap Palestina tetap seperti sekarang. Jika Pemerintah Indonesia berbalik arah dalam bersikap soal penyelesaian konflik Palestina, bukan hanya negara-negara pendukung Palestina dan rakyat Palestina yang sangat kecewa, melainkan juga rakyat Indonesia akan sangat murka karena selama ini menganggap rakyat Palestina sudah sebagai saudara. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat