Peserta mengikuti pawai Maulid Nabi di Kampung Nelayan Nambangan-Cumpat, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/10). | MOCH ASIM/ANTARA FOTO

Kabar Utama

'Teladankan Rasulullah dengan Menjaga Protokol'

Sikap dan teladan Nabi Muhammad yang terpuji harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

JAKARTA -- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diharapkan menjadi momentum bagi umat Islam untuk meneladan segala sikap dan mematuhi pesan serta perintah yang disampaikan Rasulullah. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, menjalankan protokol kesehatan dinilai menjadi salah satu wujud untuk menaati ajaran Nabi Muhammad SAW.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengingatkan, maulid bukan sekadar untuk mengingat kelahiran Rasulullah. "Tapi, kita harus ingat bagaimana menjadi pengikut setia Nabi Muhammad SAW," kata Anwar kepada Republika, Kamis (29/10).

Ia mengatakan, seorang Muslim dikatakan pengikut Nabi yang setia ketika seluruh ajaran yang disampaikan Nabi bisa dipatuhi dan diikuti. Ajaran tersebut ada di dalam Alquran dan hadis.

Oleh karena itu, Anwar mengajak umat Islam untuk memperbanyak membaca Alquran dan hadis pada masa pandemi Covid-19. Ia kemudian menukil surat al-Baqarah ayat 195 yang berbunyi, "Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."

 

Surat tersebut dinilai sangat relevan dan bisa menjadi pedoman bagi umat dalam bersikap di tengah wabah. Anwar mengatakan, sudah menjadi kewajiban seorang umat Muslim untuk menjaga dirinya dan menjauhkan dari hal-hal yang membuatnya celaka.

"Nabi Muhammad juga berkata, 'Kalau kamu mendengar ada sebuah negeri yang ditimpa oleh wabah, maka janganlah kamu masuk ke dalamnya. Dan, kalau kamu ada di situ, janganlah kamu keluar'," ujar Anwar.

Merujuk pesan Nabi tersebut, Anwar pun mengajak masyarakat Indonesia, khususnya Muslim, untuk mematuhinya. Menurut dia, penularan Covid-19 di Indonesia yang semakin meluas, salah satunya alasannya adalah melanggar ucapan Nabi.

Ia mengingatkan, jika seorang Muslim ingin selamat saat hidup di dunia, yang harus dilakukan adalah mengikuti firman Allah SWT dan sabda yang disampaikan Rasulullah SAW. "Kita harus semakin meng-uswatun-hasanah-kan sosok Nabi. Allah SWT menyebut Nabi Muhammad adalah suri teladan yang sangat baik," kata Anwar.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat agar memperhatikan penerapan protokol kesehatan saat memperingati Maulid Nabi Muhammad. Penerapan protokol kesehatan penting dilakukan untuk menekan penularan kasus Covid -19 di masyarakat.

photo
Sejumlah warga menyantap nasi gurih dan nasi megono saat berlangsungnya tradisi Nyadran Maulud di di areal makam desa Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (30/11). Tradisi warga setempat setiap bulan Mulud penanggalan Jawa tersebut dilaksanakan dengan gotong royong membersihkan makam, doa dan menyantap makanan bersama sebagai wujud syukur kepada Allah SWT sekaligus sebagai bentuk kerukunan warga dusun. - (ANTARA FOTO)

“Ingat bahwa Islam mengajarkan kita untuk tidak zalim atau membahayakan diri sendiri sehingga kita dapat mengambil jalan tengah, yaitu melakukan ibadah yang aman dalam masa pandemi, yaitu beribadah dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan,” ujar Wiku saat konferensi pers, Kamis (29/10).

Wiku mengatakan, perayaan maulid nabi harus disesuaikan dengan kondisi pandemi yang masih terjadi. Ia juga meminta agar masyarakat menggunakan momentum ini untuk berdoa kepada Allah SWT agar pandemi segera berakhir.

Masyarakat diingatkan agar menjauhi area kerumunan saat libur panjang. Masyarakat juga diminta agar lebih mengutamakan melakukan kegiatan di rumah. “Apabila terpaksa bepergian, lakukan testing sebelum dan sesudah melakukan perjalanan,” katanya.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti turut berpesan kepada umat Islam agar meneladan kehidupan Rasulullah SAW. "Semoga kita semua dapat mengambil teladan kehidupan Nabi Muhammad," ujar Mu'ti kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, Rasulullah SAW adalah pribadi yang sangat kuat, sabar, dan teguh dalam mengemban misi risalah, menghadapi kesulitan, serta menyelesaikan berbagai persoalan. Sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad SAW tersebut, kata dia, harus dapat diteladani oleh umat Islam, terlebih pada masa kini.

Mu'ti menambahkan, peringatan Maulid Nabi Muhammad pada masa pandemi Covid-19 sebaiknya tidak dilakukan dengan kegiatan seremonial yang menghadirkan banyak orang. Perayaan sebaiknya dilakukan secara sederhana, tetapi tetap khidmat.

photo
Sejumlah warga berebut bungkusan gula pasir saat digelar tradisi Serak Gulo di halaman Masjid Muhamadan, Padang, Sumatra Barat, Selasa (5/2). Sebanyak delapan ton gula pasir dibagikan pada tradisi Serak Gulo atau menebarkan gula pasir dalam rangka menyambut Maulud Syekh Sahul Hamid yang secara turun temurun diperingati di India dan sudah digelar di Padang oleh warga muslim keturunan India sejak 200 tahun lalu. - (ANTARA FOTO)

"Yang penting adalah usaha kita meneladankan peri kehidupan Nabi Muhammad sebagai uswah dan qudwah, baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat," kata dia.

Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) Ustaz Jeje Zainuddin mengatakan, kelahiran Rasulullah yang menjadi penutup misi para nabi dan rasul terdahulu membawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Ia menjelaskan, Rasulullah telah dipersiapkan Allah SWT menjadi pemimpin agung untuk membangun masyarakat ideal dalam segala bidang, baik spiritual, moral, maupun material.

Ustaz Jeje pun mengajak seluruh umat Islam menguatkan persatuan, terutama pada masa pandemi yang masih terjadi. Ia menambahkan, salah satu ajaran sosial Islam yang paling utama adalah prinsip kaljasadil wahid bahwa kaum Muslim di mana pun berada adalah seperti satu tubuh dalam berkasih sayang dan tolong-menolong.

"Sudahkah kita terapkan konsep laksana satu tubuh ini dalam menghadapi cobaan pandemi ini? Maka, kelahiran Nabi Muhammad bukanlah untuk diperingati, melainkan hari yang memperingatkan kita dan seluruh manusia di dunia untuk meneladankan keagungan akhlaknya," ujarnya.

photo
Grebeg Mulud Sekaten. Gunungan siap untuk diperebutkan warga saat akhir acara Sekaten di Masjid Gedhe, Yogyakarta, Ahad (10/11) - (Republika/ Wihdan)

Era disrupsi

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, sikap dan teladan Nabi Muhammad yang terpuji harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada era disrupsi informasi. Di tengah kemajuan teknologi informasi, kata Wapres, masyarakat seolah-olah sulit menaruh kepercayaan kepada pemimpin bangsa. Kemudahan untuk mengakses informasi, salah satunya melalui media sosial, membuat masyarakat sulit menempatkan informasi yang benar dan salah.

“Di era disrupsi informasi seperti saat ini seakan sulit menaruh kepercayaan kepada pihak lain, bahkan kepada pemimpinnya. Pemutarbalikkan informasi menyebabkan banyak orang merasa bingung untuk memilah dan memilih mana informasi yang benar dan mana yang tidak benar,” kata Wapres dalam acara Maulid Akbar dan Doa untuk Keselamatan Bangsa yang disiarkan dari Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis.

Kiai Ma'ruf menambahkan, jika tanpa didasari dengan sikap bijaksana dalam menggunakan media sosial, hal itu akan menyebabkan saling curiga dan berprasangka buruk di antara masyarakat. “Akhirnya, mereka menaruh curiga dan prasangka buruk (suuzan) terhadap semua informasi yang sampai padanya, terutama informasi terkait kebijakan pemimpin, meskipun sebenarnya informasi tersebut benar,” ujarnya.

photo
Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat membawa tumpeng untuk acara Maulud atau Hari Lahir Nabi Muhammad SAW di Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/10). Keraton setempat meniadakan Grebeg Maulud dan Sekaten, namun tetap melangsungkan wilujengan dan doa bersama dalam skala internal untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. - (Maulana Surya/ANTARA FOTO)

Menilik sifat Nabi Muhammad, Ma’ruf mengatakan, Rasulullah telah dikenal memiliki perilaku terpuji dan bisa dipercaya sehingga siapa pun yang berinteraksi dengan Nabi Muhammad akan langsung menaruh kepercayaan. Selain itu, Nabi Muhammad juga memiliki kecerdasan luar biasa, seperti yang terekam dalam Kitab Tarikh, yaitu ketika Nabi Muhammad memberi solusi atas perselisihan antarpemimpin Quraisy soal relokasi Hajar Aswad usai direnovasi.

“Dengan bijak, beliau meminta semua pemimpin kabilah Quraisy bersama-sama memindahkan Hajar Aswad, yaitu dengan cara masing-masing memegang sisi kain yang di tengahnya ada Hajar Aswad. Kemudian, beliau sendiri yang meletakkannya di tempatnya semula,” ujarnya

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat