Jamaah umrah menjaga jarak saat melaksanakan tawaf di Masjidil Haram | Reuters

Khazanah

Saudi Siap Terima Jamaah Umrah Luar Negeri

Usia jamaah umrah tidak boleh di atas 50 tahun dan bebas Covid-19 dengan menjalankan tes PCR.

 

 

JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi dinilai siap menerima kedatangan jamaah umrah dari luar negeri. Rencananya, mulai 1 November mendatang, jamaah umrah dari berbagai negara akan dapat kembali melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci.   

Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono menilai, Pemerintah Arab Saudi sudah cukup siap menyambut jamaah umrah dari luar negeri. Meski demikian, pihaknya belum mendapat informasi mengenai negara-negara mana saja yang akan mendapatkan izin mengirim jamaah umrah pada masa pandemi ini. 

"Untuk umrah 1 November, belum ada informasi resmi. Tapi, beberapa waktu lalu, otoritas  penerbangan sipil Saudi mengeluarkan daftar tujuan Saudi Airlines per 1 November. Di situ, Jakarta sudah termasuk, selain Manila dan Kuala Lumpur untuk Asia Tenggara," kata Eko saat dihubungi Republika, Ahad (25/10).

Jika melihat pelaksanaan ibadah umrah tahap pertama dan kedua selama Oktober ini, ia menilai, persiapan Saudi bisa dibilang mumpuni. Untuk umrah lokal, berjalan dengan bagus dan lancar. Setiap jamaah yang hendak memasuki Masjidil Haram diharuskan mendaftar di aplikasi milik Kementerian Haji dan Umrah, Eatmarna. Aplikasi ini berguna untuk mendata dan melakukan pelacakan jika dibutuhkan.

Pada pelaksanaan umrah tahap ketiga, aplikasi ini masih akan dimanfaatkan. "Sejauh yang kami tahu, pakai Eatmarna juga. Nanti pihak Muassasah yang daftarkan," ujar dia. 

Sebelumnya, Wakil Menteri Haji dan Umrah untuk Urusan Umrah Abdul Rahman Syams mengatakan, ada lebih dari 700 perusahaan umrah di Saudi yang sedang menyelesaikan proses untuk menerima jamaah umrah dari mancanegara. 

Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Eko menyatakan, belum mendapatkan informasi secara lebih detail. Namun, yang ia tahu, 700 perusahaan tersebut bukan hanya perusahaan perjalanan, melainkan juga perusahaan katering, hotel, dan akomodasi.

"Sejumlah itulah perusahaan Saudi yang terlibat untuk umrah. Mereka ini tentunya kolaborasi dengan perusahaan travel negara lain, termasuk Indonesia," kata dia.

Konsul Haji KJRI Endang Jumali sebelumnya menyebut, pihaknya tidak terlibat secara langsung dalam proses persiapan teknis umrah tahap ketiga. KJRI hanya bisa memantau persiapan dari jarak jauh.

Hingga saat ini, kata dia, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Saudi perihal negara mana saja yang akan diizinkan memberangkatkan jamaah umrahnya. Meski demikian, pengumuman seputar protokol kesehatan umrah di masa pandemi sudah diedarkan.

Salah satu protokol kesehatan yang harus dipatuhi adalah tidak boleh ada layanan prasmanan atau buffet bagi jamaah umrah di setiap hotel yang mereka tempati. Usia jamaah umrah tidak boleh di atas 50 tahun dan bebas Covid-19 dengan menjalankan tes PCR.

"Untuk persiapan, saya kira, Arab Saudi sudah oke, bahkan dari edaran yang baru, mereka sudah menetapkan kriteria hotel yang dapat digunakan," kata Endang, Jumat (23/10).

Selain itu, Saudi juga membuat aturan dalam satu kamar hanya boleh diisi dua jamaah dengan jarak antarkasur dua meter.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat