Rektor UII Prof Fathul Wahid saat memberikan sambutan dalam kuliah perdana UII, Selasa (8/9). | dok uii.ac.id

DIY

Rektor UII Lantik Mahasiswa Program Beasiswa

UII juga turut melantik perwakilan mahasiswa berprestasi peraih beasiswa.

 

YOGYAKARTA—Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kuliah perdana tahun akademik 2020/2021. Perkuliahan dilakukan melalui daring akibat kondisi Indonesia masih dalam ancaman pandemi Covid-19. Kuliah perdana ini diikuti 5.830 mahasiswa baru program diploma dan sarjana secara bersamaan dari rumah masing-masing. 

Kepala Bidang Humas UII Ratna Permata Sari mengatakan, tahun akademik 2020/2021 ini ada 25.720 pendaftar untuk program diploma dan sarjana. Persebaran mahasiswa baru UII berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Selain dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa, pendaftar UII berdatangan dari Kalimantan Timur, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat. 

"Setelah melalui proses seleksi, UII juga menerima 66 mahasiswa internasional dari Yaman, Thailand, Suriah, Palestina, India, Pakistan, Nigeria, dan sebagainya," tutur Ratna Permata Sari, Selasa (8/9). Selain itu, dari seluruh mahasiswa yang menempuh perkuliahan di UII, sebanyak 195 berasal dari program beasiswa. 

Ratna menuturkan, program beasiswa tersebut terdiri atas jalur seleksi beasiswa hafiz Alquran, beasiswa dhuafa, beasiswa Pondok Pesantren UII, beasiswa atlet dan juara seni, serta beasiswa Kartu Indonesia Pintar. Bahkan, dalam kuliah perdana ini, Rektor UII Prof Fathul Wahid melantik langsung perwakilan mahasiswa peraih beasiswa.

Pertama, ada Fadila Agvina, juara satu karate dunia 7th Basel Open Masters 2016. Fadila mahasiswa ilmu komunikasi dari penelusuran siswa berprestasi beasiswa atlet. Ia merupakan anak dari pasangan Hastanti dan Sutoro. Kedua, Muhammad Khusnul Khuluq Talijiwa, juara satu musabaqah hifzil Alquran kabupaten. Khusnul mahasiswa arsitektur dari penelusuran siswa berprestasi beasiswa pondok pesantren, anak pasangan Wasiatul Mulki dan (alm) Wahban Hilal.

Fathul Wahid mengatakan, kuliah perdana daring ini menjadi yang pertama digelar sepanjang 77 tahun UII berdiri. Ia berharap situasi pandemi tidak mengurangi kebahagiaan dan semangat mahasiswa baru. "Terutama dalam menapaki hari-hari ke depan yang penuh hal-hal baru, kawan baru, ilmu baru, dan pengalaman baru. Kita semua berikhtiar dan berdoa semoga pandemi segera berlalu," kata Fathul, Selasa.

Ia menambahkan, UII merupakan pionir pendidikan tinggi Indonesia yang lahir dari pendiri-pendiri bangsa pada 27 Rajab 1364 Hijriyah, bertepatan dengan 8 Juli 1945 Masehi atau 40 hari sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri. Fathul menegaskan, mahasiswa tidak hanya belajar disiplin ilmu pilihan, tetapi juga memperdalam ilmu agama serta mengamalkan dan mengasah kepedulian sosial sebagai anak bangsa. UII berupaya mengharmonikan keilmuwan, keislaman, dan kebangsaan. 

"Karenanya, mulai hari ini gambarlah diri saudara yang baru, desainlah jalan hidup saudara. Masa depan membutuhkan aktor dengan literasi baru," ujar Fathul. Mulai dari literasi keberagaman, kebangsaan, kepemimpinan, teknologi, budaya, dan literasi-literasi lain ke depannya. 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat