kertas 'limbah' gajah

Oleh: Prayogi

Di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Bogor, Jawa Barat, kertas dihasilkan dari serat yang berbeda.Gajah, salah satu penghuni TSI terbesar, menghasilkan serat yang berlimpah. Ya, gajah sumatra (elephas ma ximus sumatranus) dikenal rakus dalam mengonsumsi makanan yang terdiri atas serat.

 

Namun, sistem pencernaan hewan ini tergolong tidak efisien sehingga 40 persen serat yang masuk tidak tecerna. Kotoran yang dihasilkan gajah ini masih sangat kaya dengan serat. Dari bahan baku `aya serat'inilah kemudian diolah menjadi bahan kertas.

 

TSI mengemas kertas produknya ini dengan nama Safari Poo Paper. Kertas hasil daur ulang tersebut sudah diolah menjadi bermacam cendera mata khas Taman Safari. Mulai dari buku, amplop, kertas cetak, kartu undangan, hingga bingkai foto.

 

Taman Safari ini telah berhasil mengembangkan industri kertas daur ulang skala kecil dengan berbahan dasar kotoran gajah. Safari Poo Paperini mampu memproduksi sekitar 210 lembar kertas daur ulang berukuran 40x50 dari 200 kilogram kotoran gajah setiap harinya.

 

Pembuatan kertas dari kotoran gajah ini mirip dengan pembuatan kertas daur ulang. Bubur kertas dicetak menggunakan screensablon. Namun, sebelum itu, proses panjang harus dilakukan untuk menghasilkan serat-serat yang dibutuhkan. Uniknya, setelah jadi, kertas itu tak menyisakan bau kotoran sedikit pun.

 

Dengan kejelian dan kreativitas tertentu limbah yang selama ini dianggap menjijikkan ternyata menjadi sesuatu yang berguna dan sangat khas TSI. Cendera mata khas yang dihasilkan oleh penghuni Taman Safari Indonesia.

Yogi Ardhi

Redaktur

Foto: Putra M Akbar