Adysha Citra Ramadani

Sehat Berkat Sentuhan Teknologi

Teknologi digital menawarkan banyak konsep kesehatan baru yang akan makin mempermudah akses pelayanan.

Perkembangan teknologi yang masif telah membawa perubahan signifikan dalam bi dang kesehatan, termasuk layanan kesehatan. Sepanjang 2020, beragam teknologi terkini dan baru pun akan hadir dan siap membawa perubahan baru di bi dang layanan kesehatan.

Managing Director Deloitte Dr Felix Matthews mengungkapkan, teknologi telah dimanfaatkan untuk memajukan layanan perawatan khusus dan pengobatan berteknologi tinggi. Kini, Matthews menilai, teknologi juga mulai dimanfaatkan untuk membantu upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan primer.

Menurut dia, kehadiran beragam teknologi baru tak hanya akan membawa manfaat, tetapi juga tantangan tersendiri, khususnya bagi rumah sakit. Salah satu tantangan yang perlu dihadapi rumah sakit adalah memilih perangkat teknologi yang tepat. Termasuk mengukur seberapa besar investasi yang ingin dilakukan agar bisa meminimalisasi risiko, tetap mendapatkan keuntungan, sekaligus menjangkau pasien dengan lebih optimal.

Dari beragam teknologi baru yang bermunculan, Matthews mengatakan, ada lima teknologi dalam bidang layanan kesehatan yang akan menjadi tren selama 2020. Salah satunya adalah teknologi yang bisa dipakai atau wearable yang memungkinkan tenaga kesehatan profesional untuk mengum pulkan data yang lebih luas dan beragam.

Teknologi wearable bisa hadir dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah teknologi remote monitoring untuk memantau kondisi pasien pasien.

Teknologi wearable bisa hadir dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah teknologi remote monitoring untuk memantau kondisi pasien. Alat yang dilengkapi teknologi remote monitoringdapat melakukan peng ukuran dan merekam beragam data pasien seperti tekanan darah dan kadar gula.

Contoh lainnya adalah fitness trackers dan alat seperti Apple Watch. Kedua jenis teknologi ini memungkinkan dilakukannya perekaman denyut jantung, sehingga petugas kesehatan dapat memantau adanya tanda-tanda atrial fibrilasi atau gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung tidak beraturan dan cepat.

Namun, dia menilai, teknologi seperti ini juga akan membawa tantangan tersendiri bagi tenaga kesehatan profesional. Alasannya, teknologi wearable memberikan terlalu banyak data sehingga tenaga kesehatan profesional memerlukan waktu yang panjang untuk menyaring data yang ada. "Sebagai klinisi, saya tidak memiliki cukup waktu untuk berkutat dengan luapan data,"ujar Matthews, dilansir Health Tech Magazine.

Pemanfaatan AI
Tren kedua di industri kesehatan pada masa yang akan datang adalah kecerdasan buatan atau AI yang saat ini telah menjadi bagian penting dalam layanan kesehatan. AI dapat dimanfaatkan untuk mengenali perilaku tak biasa dalam suatu jaringan hingga memprediksi infeksi malwareuntuk meningkatkan keamanan data di rumah sakit.

AI juga dapat membantu pasien untuk mengontrol kesehatan diri mereka dengan lebih baik. Salah satunya adalah AI yang dikembangkan menjadi fitur chatbotuntuk membantu masyarakat mendapatkan jawaban seputar pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai penyakit.

AI juga bisa dikembangkan menjadi kaus pintar yang dapat merekam data kesehatan penggunanya. AI pun memiliki kemampuan untuk mengembangkan algoritme yang dapat membantu dokter onkologi atau spesialis kanker untuk menganalisis lebih dalam saat membaca hasil pemeriksaan biopsi.

Sayangnya, pengembangan AI saat ini masih bersifat individual. Tiap perusahaan yang mengembangkan AI mungkin hanya memiliki satu variabel dan satu algoritme AI untuk menyelesaikan satu masalah.

Matthews meyakini dalam satu atau dua tahun ke depan, akan ada algoritme yang mampu menginterpretasikan data dari berbagai sumber dan dari variabel yang berbeda dalam satu waktu. Bila hal ini terjadi, Matthews menilai, AI bisa makin dikembangkan secara luas. "Saat sudah mencapai itu, langit adalah batasnya," ujarnya. (ed:setyanavidita livikacansera)

Pemeriksaan Jarak Jauh

Hadirnya teknologi pita lebar alias broadband memang membuat jarak kian tak berarti lagi. Dengan broadbandkomunikasi dengan pihak yang berada jauh sekalipun tetap terasa dekat. Tentunya, apabila komunikasi didukung dengan jaringan berlatensi rendah.

 

Di industri kesehatan, telehealth alias konsultasi kesehatan jarak jauh juga menjadi tren teknologi di bidang layanan kesehatan pada 2020. Saat ini, sudah makin banyak dokter hingga sistem kesehatan yang menyediakan layanan berbasis telehealthuntuk berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi jarak.

 

Manfaat ini akan jauh lebih terasa untuk orang- orang yang ada di daerah terpencil. Keterbatasan dokter spesialis di daerah terpencil pun akan dapat dijembatani dengan telehealth.

Selain itu, Matthews juga menilai teknologi virtual reality (VR) akan menjadi tren dalam bidang layanan kesehatan. VR yang selama ini mungkin identik untuk gaming sebenarnya juga bisa dimanfaatkan dalam layanan kesehatan.

 

Sebagai contoh, VR bisa dimanfaatkan di panti jompo untuk membantu memelihara ingatan para lansia dengan cara membawa lansia 'mengunjungi' tempat-tempat yang dulu sering mereka sambangi atau untuk sekadar melihat pemandangan yang menenangkan. Pengalaman seperti ini juga dapat meningkatkan sosialisasi di lingkungan panti jompo tersebut.

 

Perangkat VR yang telah dilengkapi perangkat lunak khusus, juga dapat membantu penggunanya merasakan seperti apa kehidupan penderita alzheimer. Ini bisa menjadi alat untuk edukasi sekaligus juga membangun empati.

 

Perangkat VR juga akan mampu membantu klinisi untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan prosedur intervensi atau prosedur secara umum dengan menggabungkan beragam data pencitraan dan informasi yang relevan.

 

"Saya pikir ada banyak hal menjanjikan untuk klinisi menggunakan virtual reality," tutur Matthews.

 

Tren lain yang bermanfaat dalam layanan kesehatan adalah layanan internet 5G. Kehadiran 5G di bidang kesehatan akan mampu menyediakan koneksi internet yang cepat untuk perangkat elektronik yang digunakan dalam lingkup layanan kesehatan. Namun, manfaat 5G ini belum sepenuhnya disadari. "Karena rumah sakit merupakan lingkungan yang terbatas, Anda bisa terhubung internet hanya dengan menggunakan sinyal Wi-Fi biasa," ungkap Matthews. (ed: setyanavidita livikacansera)